Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pasutri Lansia Asal Australia, Pilih Tinggal di Kapal Pesiar karena Lebih Murah dari Panti Jompo

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia/Bahnfrend
Ilustrasi kapal pesiar Coral Princess. Pasutri asal Australia memilih menghabiskan masa tua dengan berlayar karena biaya lebih murah dari panti jompo.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sepasang suami istri (pasutri) pensiunan asal Australia memilih menghabiskan masa tua di kapal pesiar karena biaya yang lebih murah daripada panti jompo.

Dilansir dari New York Post, Sabtu (30/9/2023), mereka telah menghabiskan hampir 500 hari berlayar mengelilingi dunia setelah memesan 51 perjalanan kapal pesiar berturut-turut.

Marty dan Jesse Ansen memulai perjalanan maraton pada 16 Juni 2022, setelah dua tahun terhambat pembatasan ketat akibat Covid-19 di Australia.

Kala itu, merasa kehilangan kesenangan, mereka memutuskan menyusun rencana untuk menghabiskan hari-hari dengan berlibur.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdana menunggangi kapal pesiar Coral Princess, pasangan ini pun menamatkan satu setengah tahun selanjutnya dengan menikmati keindahan dunia dari atas laut.

"Akhirnya saya berkata kepada agen saya, 'Lihat, apa pun yang terjadi, pesanlah.' Dan begitulah perjalanannya menjadi sangat panjang," kata Marty kepada A Current Affair, Rabu (27/9/2023).

Baca juga: Hidup di Kapal Yacht Selama 5 Tahun, Ika Permatasari-Olsen: Tak Ada Rencana Menetap Lagi di Darat


Biaya hidup di kapal pesiar lebih murah dari panti jompo

Pasangan ini mengeklaim, lebih murah berlayar keliling dunia selama dua tahun daripada membayar biaya panti jompo.

"Ini gaya hidup kami," kata Jesse.

Kendati demikian, dia tidak merinci berapa biaya yang dikeluarkan untuk menghabiskan masa pensiunan di atas kapal.

Sebagai gambaran, dilansir dari laman Princess Cruises, trip selama 110 hari dari Brisbane, Australia menghabiskan dana mulai 24.004 dollar AS atau sekitar Rp 375,3 juta untuk dua orang.

Keduanya berencana menikmati kapal pesiar selama beberapa dekade sebelum menjadikannya sebagai tempat tinggal penuh waktu.

Salah satu keuntungan dari gaya hidup ini, menurut mereka, selalu ada sesuatu yang dilakukan, sehingga hampir tak pernah ada kata bosan.

Dikutip dari Mirror, Jumat (29/9/2023), mereka bisa menari dan makan malam, tanpa repot memikirkan bersih-bersih.

"Ke mana lagi Anda bisa pergi ke tempat makan malam, pergi ke pertunjukan, pergi berdansa? Sepanjang hari, Anda melakukan semua aktivitas ini," kata Jesse.

Marty turut bercanda, mereka sudah lama tidak memasak atau bersih-bersih, sehingga lupa bagaimana caranya.

"Sekarang kita tidak perlu lagi mandi atau membereskan tempat tidur. Kami tidak tahu cara memasaknya karena kami sudah lama tidak melakukannya, jadi sekarang kami harus tetap berada di kapal agar tetap hidup," candanya.

Setiap hari, mereka memulai pagi dengan bermain pingpong dan menikmati segelas bir di kursi di balkon sembari menikmati pemandangan hamparan laut.

Beberapa minggu mendatang, kapal pesiar yang ditunggangi pasangan lansia ini juga akan berlayar mengelilingi Hawaii.

Baca juga: Kisah Pasutri di Jepang Tak Mau Hidup Bersama di Bawah Satu Atap demi Hindari Stres

Jadi selebritas kapal

Kehadiran lansia asal Australia ini lebih lama dari sebagian besar awak kapal pesiar yang dioperasikan oleh Princess Cruises tersebut.

Tak heran, pasangan ini turut bercanda bahwa mereka menyambut kapten di kapal, bukan sebaliknya.

General Manager Hotel Princess Cruises, Ren van Rooyen mengatakan, Marty dan Jesse layaknya selebritas di atas kapal berkapasitas 2.000 penumpang ini.

Kisahnya telah menginspirasi orang-orang, terutama dari negara asalnya, selama perjalanan sekitar 455 hari terakhir.

Orang-orang lain yang bergabung untuk berlayar dengan durasi lebih pendek juga tak jarang meminta bertemu keduanya.

"Semua orang mengenal mereka di kapal, pada dasarnya mereka adalah selebritas di kapal," kata Ren van Rooyen.

Status pesohor kapal ini setidaknya akan bertahan selama delapan bulan lagi, sebelum Marty dan Jesse turun.

Namun, itu bukanlah akhir dari perjalanan keliling dunia mereka. Mereka berencana melanjutkan perjalanan dengan menaiki Crown Princess, kapal yang lebih besar untuk satu tahun berikutnya.

Meski tinggal di kapal pesiar selama bertahun-tahun, keluarga keduanya masih dapat mengunjungi saat singgah di pelabuhan dekat rumah.

"Ini adalah kehidupan yang luar biasa," tutup Marty.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi