Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah 3 Astronot Rusia dan Amerika Setahun Terjebak di Luar Angkasa

Baca di App
Lihat Foto
Dok. NASA
Tangkap layar potret astronot NASA Frank Rubio usai mendarat di Bumi setelah terjebak setahun di luar angkasa.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Tiga astronot dari Rusia dan Amerika Serikat yang terjebak di luar angkasa selama lebih dari setahun, akhirnya berhasil kembali ke Bumi.

Frank Rubio astronot NASA asal Amerika Serikat serta Sergey Prokopyev dan Dmitri Petelin kosmonot Rusia terjebak usai pesawat kapsul yang membawa mereka mengalami kerusakan.

Misi luar angkasa yang seharusnya berlangsung hanya dalam hitungan seratus hari itu terpaksa mengalami perpanjangan hingga lebih dari setahun.

Kejadian ini bahkan menempatkan Rubio sebagai astronot AS terlama yang berada di luar angkasa.

Untungnya, mereka berhasil dijemput pulang oleh pesawat kapsul lain yang diterbangkan dari Bumi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kisah Al-Neyadi, Astronot yang Jalani Ramadhan 2023 di Luar Angkasa


Awal keberangkatan dan penyebab terjebak

Frank Rubio (47), Sergey Prokopyev (48), dan Dmitri Petelin (40) awalnya berangkat menaiki pesawat kapsul Soyuz MS-22 buatan Rusia menuju International Space Station (ISS).

Ketiganya tiba pada 21 September 2021. Mereka dijadwalkan pulang pada 28 Maret 2022. Namun, rencana tersebut batal akibat kecelakaan yang terjadi pada Desember 2021.

Pesawat tersebut mengalami kebocoran cairan pendingin yang besar. Kondisi ini mengakibatkan pesawat Soyuz diyakini tidak bisa lagi terbang dengan aman.

Diberitakan The Guardian (15/12/2022), kebocoran kemungkinan besar disebabkan oleh meteoroid kecil yang menabrak radiator. Akibatnya, radiator bocor dan menyemprotkan cairan pendingin ke luar angkasa.

Kondisi ini tidak membahayakan para astronot. Namun, dapat memengaruhi sistem pendingin pesawat secara keseluruhan. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada para astronot saat mengunakan pesawat tersebut dalam cuaca panas.

Ketiga astronot terpaksa memperpanjang misi mereka yang seharusnya hanya 180 hari menjadi 371 hari. Sementara itu, pesawat Soyuz diterbangkan kembali ke Bumi tanpa awak untuk menjalani pemeriksaan.

Rubio, Prokopyev, dan Petelin tetap berada di ISS karena kendala jadwal penerbangan pesawat. Selain itu, pesawat lain telah dihuni oleh astronot lainnya. Ketiganya menempuh jarak sejauh 253 juta kilometer dan mengelilingi Bumi hampir 6.000 kali.

Terbang selama lebih dari setahun di ISS, Rubio menjadi astronot terlama AS yang terbang di luar Bumi. Dia melampaui rekor astronot Mark Vande Hei (355 hari) dan Scott Kelly (340 hari).

Namun, astronot Rusia Valeri Polyakov masih memegang rekor dunia tersebut dengan 437 hari di luar angkasa pada pertengahan tahun 1990an.

Baca juga: Mengenal Pratiwi Sudarmono, Astronot Pertama dan Satu-satunya dari Indonesia

Akhirnya pulang ke Bumi

Roscosmos, badan antariksa Rusia mengirimkan pesawat Soyuz MS-23 ke luar angkasa pada 20 Februari 2023. Penerbangan ini ditujukan untuk membawa kembali tiga astronot yang terjebak di ISS.

Dilansir dari The National News (27/9/2023), pesawat tanpa berawak itu lepas landas dari pusat antariksa Baikonur di Kazakhstan untuk ditempatkan di orbitnya.

Ketiganya dijadwalkan tiba di Bumi pada 27 September dengan pesawat ruang angkasa tersebut.

Astronot dan kosmonot yang mendarat kemudian dibawa ke bandara di Karaganda, Kazakhstan. Mereka menerima upacara penyambutan kecil yang diadakan untuk menghormati mereka serta peliputan dari media.

Rubio kemudian terbang kembali ke Houston, AS sementara dua kosmonot Rusia menuju ke Moskow, Rusia.

Selanjutnya, mereka akan mengikuti program pemulihan untuk membantu tubuh mereka beradaptasi kembali terhadap gravitasi Bumi.

Dikutip dari The Guardian (28/9/2023), kosmonot Prokopyev mengatakan bahwa ketiganya merasa baik-baik saja meski merasakan perbedaan gravitasi yang besar antara Bumi dan luar angkasa.

Sementara Rubio mengatakan dirinya mengalami gangguan psikologis lebih sulit dari yang dia perkirakan setelah menghabiskan waktu lama di luar angkasa.

Para dokter memperingatkan ketiganya berpotensi mengalami gangguan kesehatan setelah tiba di Bumi, termasuk kehilangan orientasi, gangguan penglihatan, katarak, patah tulang, serta hilangnya kepadatan tulang dan otot.

Astronot NASA Loral O'Hara serta kosmonot Rusia Oleg Kononenko dan Nikolai Chub kemudian menggantikan tugas mereka. Keduanya terbang menggunakan Soyuz MS-24 pada Jumat (15/9/2023).

O'Hara akan berada di ISS selama enam bulan sementara kedua kosmonot pulang ke Bumi pada September 2024.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi