Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kreator Konten Mukbang Tidak Gendut padahal Sering Makan Banyak?

Baca di App
Lihat Foto
Freepik/tirachardz
Ilustrasi kreator konten mukbang.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Kreator konten mukbang rutin merilis konten yang menunjukkan saat tengah melahap banyak makanan sekaligus.

Dikutip dari Dictionary, kata "mukbang" berasal bahasa Korea, yakni "meokneun" yang artinya makan dan "bangsong" yang berarti siaran. Mukbang muncul pertama kali di Korea Selatan pada akhir 2000-an.

Mukbang merupakan kegiatan saat seseorang makan dalam porsi yang sangat besar dan menyiarkan aktivitas itu secara daring melalui media sosial.

Meski kerap membuat konten yang membuat mereka harus makan banyak, tetap ada kreator konten mukbang yang memiliki tubuh kurus.

Hal ini kemudian menjadi pertanyaan mengenai penyebab mereka tidak gendut padahal sering makan dalam porsi besar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu, apa penyebab kreator konten mukbang tetap memiliki tubuh kurus?


Penjelasan dokter

Seo Jae Gul, seorang dokter yang juga membuat video YouTube menjelaskan penyebab berat badan kreator konten mukbang tidak bertambah meski mereka kerap makan dalam jumlah banyak.

Dilansir dari Koreaboo (6/7/2023), Seo Jae Gul menjelaskan beberapa alasannya berikut:

Baca juga: Mengapa Kreator Konten Mukbang Kuat Makan dalam Porsi Besar? Ini Rahasianya

Ukuran perut membesar

Seo Jae Gul mengungkapkan, perut manusia bisa merenggang semakin besar saat ada makanan masuk.

Dia mencontohkan, ukuran perut manusia sebesar setengah diameter cangkir kertas. Namun, saat makanan masuk, perut akan merengang hingga cukup menampung makanan seukuran botol air ukuran dua liter.

Menurutnya, perut yang sudah diregangkan dalam waktu lama tidak mudah menyusut kembali. Ini membuat kapasitas perut bisa menampung lebih banyak makanan.

Lihat Foto
iStockphoto/Nattakorn Maneerat
Ilustrasi orang makan dengan cepat.
Makan dalam waktu cepat

Seo Jae Gul menyatakan, menyimpan makanan di perut dalam waktu sebentar berpotensi membuat tubuh gendut.

"Jika melihat mukbang YouTuber Tzuyang, ia tidak terlalu lama menyimpan makanan di perutnya dan langsung mengirimkan makanan yang dimakannya ke usus," ujarnya.

Karena itu, dia melarang menyimpan makanan di perut dalam bentuk lemak untuk waktu lama. Sebaiknya, makanan segera dikirim masuk ke usus agar tidak menjadi lemak.

Caranya, bisa dengan minum banyak air untuk mengosongkan isi perut lebih cepat.

Sayangnya, kondisi ini menyebabkan tubuh tidak sanggup menyerap nutrisi dalam makanan dengan waktu cukup. Kondisi ini ditandakan dengan sering buang air di kamar mandi.

Baca juga: Menilik Fenomena Mukbang, Tetap Laris Meski Tampilkan Makan Ekstrem

Banyak olahraga

Seo Jae Gul menambahkan, kreator konten mukbang yang banyak berolahraga akan memiliki lebih banyak otot.

Hal ini membuat tingkat metabolisme basal atau laju metabolismenya lebih tinggi daripada kebanyakan orang.

Metabolisme tinggi menyebabkan berat badannya tidak bertambah banyak.

Mengabaikan rasa kenyang

Tak hanya itu, Seo Jae Gul mengatakan, orang yang melakukan mukbang tapi bertubuh gendut mengabaikan tanda-tanda yang dikirimkan tubuh ketika mereka kenyang.

"Kita memiliki 'saklar' yang menekan nafsu makan. Jika kita mengisi 60 persen hingga 70 persen perut kita, tubuh kita akan mengatakan, 'Kamu kenyang! Berhenti makan.' Perasaan ini disebut rasa kenyang," ujar dia.

Saat perut kenyang, tubuh akan memproduksi hormon Leptin. Hormon ini berfungsi mempertahankan berat badan normal dalam jangka panjang. 

Perut butuh waktu sekitar 20 menit untuk kenyang setelah makan. Namun, saat makan hanya dalam waktu 10 menit, orang tersebut tidak akan punya waktu untuk merasa kenyang.

Akibatnya, mereka bisa terus makan.

Baca juga: Ramai soal Mukbang Ditambah Bawang Putih Utuh, Benarkah Bisa Menurunkan Kolesterol?

Makanan dimuntahkan

Ahli diet yang berbasis di Virginia, AS Caroline Thomason memiliki pandangan lain mengenai penyebab kreator konten mukbang tidak gendut.

Dilansir dari Health (4/5/2023), dia menduga orang-orang itu akan memuntahkan makanan yang dikonsumsi di sela-sela pengambilan konten mukbang.

“Menyemburkan makanan termasuk dalam gangguan kesehatan dan merupakan bentuk pembatasan diri,” kata Thomason.

Menurutnya, kreator konten mukbang yang tidak terang-terangan menjelaskan apakah mereka memuntahkan makanan tersebut akan memengaruhi penontonnya.

Orang yang menonton konten tersebut akan memiliki anggapan yang tidak realistis terhadap jumlah porsi makan yang bisa dikonsumsi seseorang.

Selain itu, hal ini juga akan menjadi pengaruh buruk bagi orang dengan gangguan sulit makan.

Baca juga: Cerita Bunga, Gadis Kecil yang Viral dengan Video Mukbang Versi Bahasa Jawa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi