Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Bus di Meksiko,18 Penumpang Migran Tewas, 29 Luka-luka

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi kecelakaan bus dalam Tragedi Paiton 2003.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah bus yang membawa puluhan penumpang migran mengalami kecelakaan dan jatuh di tikungan jalan raya pegunungan Oaxaca-Cuacnopalan, Meksiko selatan, Jumat (6/10/2023).

Dilansir dari CNN, sebagian besar penumpang migran yang ada dalam bus tersebut berasal dari Venezuela dan Haiti.

Setidaknya, 18 orang tewas dan 29 lainnya terluka akibat kecelakaan bus tersebut.

Baca juga: Viral, Video Pengendara Motor di Lamongan Adang Bus Lawan Arah, Diamuk Kernet Kendaraan Diseret

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Baca juga: Operasional Bus Wisata Jakarta: Rute, Jadwal, dan Cara Naiknya...

Identifikasi korban kecelakaan bus

Institut Migrasi Nasional Meksiko (INM) dalam sebuah pernyataan mengungkapkan, pihaknya telah melakukan identifikasi korban kecelakaan. Perincian korban tewas di antaranya yakni 11 orang laki-laki, 2 perempuan, dan 3 anak di bawah umur.

Sedangkan untuk 28 korban yang terluka berasal dari Venezuela dan satu orang dari Peru.

Korban luka, yang kondisinya belum diketahui dibawa ke rumah sakit setempat di negara bagian tetangga Puebla, yang bertetangga dengan Oaxaca.

Badan perlindungan sipil mengatakan, bus tersebut membawa sekitar 55 penumpang migran saat hendak melakukan perjalanan di jalan raya di negara bagian Oaxaca, Meksiko selatan.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Bus Sugeng Rahayu Vs Eka di Ngawi, 3 Tewas dan 16 Luka-luka

Penyebab kecelakaan masih belum diketahui

Menurut laporan New York Times, terkait dengan penyebab kecelakaan bus, apakah melibatkan kendaraan lain atau tidak, hingga saat ini masih belum diungkapkan secara jelas. 

Kendati demikian, berdasarkan gambar yang diunggah di media sosial oleh badan perlindungan sipil Oaxaca menunjukkan, bus tersebut terbalik dan tampak mengalami kerusakan yang cukup parah pada bagian atas kendaraan.

Di sisi lain, gubernur Oaxaca Salomon Jara Cruz mengatakan bahwa pejabat negara akan memberikan bantuan kepada mereka yang terlibat dalam kecelakaan itu.

“Kami sangat menyayangkan atas kecelakaan fatal yang terjadi di jalan raya Oaxaca-Cuacnopalan yang menyebabkan beberapa migran meninggal dunia,” ujarnya.

“Kami turut berbelasungkawa kepada keluarga korban meninggal dan seluruh solidaritas serta dukungan kami kepada mereka yang terluka,” tambahnya.

Sementara itu, gubernur Puebla Sergio Salomon juga menyatakan dukungannya kepada para korban dan keluarga mereka.

Baca juga: Kronologi, Penyebab, dan Identitas Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Ciater Subang

Venezuela dan Haiti alami krisis ekonomi

Sebelumnya, kecelakaan juga terjadi di Kuba, Meksiko pada Sabtu (1/10/2023) yang menewaskan sedikitnya 10 migran Kuba, termasuk seorang anak.

Kecelakaan ini terjadi ketika truk yang mereka tumpangi juga terbalik di Meksiko selatan.

Di sisi lain, Venezuela dan Haiti adalah sumber dari sejumlah besar migran yang melakukan perjalanan ke utara, melarikan diri dari ketidakamanan dan krisis ekonomi di negaranya.

Para pejabat AS dan Meksiko telah berjuang untuk menanggapi kedatangan para migran tersebut.

Baca juga: 6 Hal yang Perlu Diketahui tentang Krisis Evergrande

Sedangkan, Washington memberikan tekanan yang semakin besar kepada Meksiko untuk memikul lebih banyak tanggung jawab atas orang-orang yang melintasi wilayahnya.

Kekurangan makanan dan akses terbatas ke layanan kesehatan telah mendorong lebih dari 7,7 juta orang dari Venezuela untuk menjadi migran.

Sementara itu, Haiti sedang menunggu sebuah misi multinasional baru untuk membantu menertibkan negara tersebut yang saat ini sedang dilanda kekerasan geng yang tidak terkendali, penculikan, dan kekurangan pangan.

Baca juga: Antisipasi Krisis Ekonomi Global, Apa yang Harus Dilakukan Pemerintah?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi