Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulu Kucing Dicukur "Lion Cut", Apa Manfaat dan Risikonya?

Baca di App
Lihat Foto
Twitter/@kochengfs
Kucing yang rambutnya dipotong model lion cut.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Di media sosial beredar foto-foto yang menunjukkan seekor kucing dengan bulu badannya dicukur dan hanya menyisakan sedikit di kepala.

Mencukur bulu kucing dengan model tersebut dikenal sebagai "lion cut".

Foto-foto penampakan kucing dengan potongan bulu lion cut antara lain dibagikan warganet lewat akun X @kochengfs, Kamis (5/10/2023).

"Disaranin dokter lion cut karena bulunya rontok bgt + kutuan. Tp smpe rumah jd pendiem bgt trus banyakan ngelamun. Ini dia stress apa shock yaa, kcg! Kalian yg pernah dilioncut gitu jg ga?" tulis warganet tersebut.

Unggahan itu mendapatkan beragam komentar dari banyak warganet lain. Beberapa dari mereka mengaku kucing peliharaannya juga mengalami perubahan sifat setelah dicukur model lion cut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang warganet menceritakan kucingnya menjadi pendiam dan sering tidur setelah dipotong lion cut. Namun, kondisi ini tidak berlangsung lama.

Sementara warganet lainnya mengatakan, kucingnya menjadi mudah marah, sulit duduk, dan tidak nyaman.

Lalu, apa manfaat bulu kucing dicukur lion cut dan adakah risikonya?

Baca juga: Perlukah Anda Mencukur Bulu Kucing Peliharaan? Simak Penjelasan Berikut


Apa itu lion cut? 

Dokter hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Slamet Raharjo menjelaskan, lion cut merupakan cukuran model singa.

"Rambut (bulu) kepala-leher dan ujung ekor dibiarkan panjang. Rambut badan dan keempat kaki serta ekor (kucing) dicukur super pendek," jelasnya kepada Kompas.com, Jumat (6/10/2023).

Menurut Slamet, potongan model tersebut memaksa kutu berkumpul pada area leher, kepala, dan ujung ekor kucing.

"Sehingga (kutu) lebih mudah untuk dibasmi," ujar dia.

Baca juga: Cara Mencegah Kucing yang Suka Bertengkar dengan Kucing Lain

Manfaat lion cut bagi kucing

Dokter hewan di Universitas Nusa Cendana Aji Winarso menjelaskan, bulu kucing dicukur untuk memudahkan proses pengobatan dan kontrolnya.

"Untuk melihat keberadaan kutu dan persembuhan boroknya (lukanya)," ujar dia kepada Kompas.com, Jumat (6/10/2023).

Menurutnya, bulu kucing yang dicukur hanya pada bagian badannya, sementara bulu di bagian kepala dibiarkan tetap panjang karena habitat kutu kucing biasanya di badan, bukan di kepala.

Meski begitu, bulu kucing dicukur tipis seperti model lion cut hanya ketika hewan tersebut terkena kutu yang parah.

"Tapi kalau tidak parah, tidak perlu cukur begitu. Meskipun memang nanti akan tumbuh lagi," ucapnya.

Selain itu, cukur bulu lion cut bermanfaat untuk menghilangkan bulu kusut, mengatasi atau mengurangi bulu rontok yang bisa tertelan, serta membuat kucing lebih rapi dan mudah dirawat.

Baca juga: Cara Mengusir Kutu dari Bulu Kucing dan Anjing Peliharaan

Apa risiko bagi kucing yang bulunya dipotong lion cut?

Aji menyatakan, kucing yang bulunya dicukur akan tetap aman. Kucing juga tidak selalu berisiko kedinginan akibat kehilangan sebagian besar bulunya.

"Kalau di Indonesia relatif tidak terlalu dingin. Ya tetap disediakan tempat yang hangat untuk tidur (kucing)," katanya.

Terkait kucing menjadi mudah marah atau pendiam setelah bulunya dicukur, menurut Aji hal itu bisa saja terjadi.

"Mungkin karena (kucing) jadi sensitif ya. Kalau dipegang langsung kena kulit ya," ujarnya.

Baca juga: Apa Perbedaan Kucing Domestik dan Kucing Liar?

Selain itu, bulu yang dicukur pendek juga dapat membuat kulit kucing rentan terkena sengatan sinar Matahari dan perlindungan kulitnya akan berkurang.

Mereka bisa terluka saat berkelahi ataupun tergores saat berada di luar rumah.

Walaupun begitu, Aji memastikan bulu kucing akan tetap tumbuh lebat seperti sebelumnya. Untuk itu, hewan peliharaan ini perlu didukung dengan konsumsi makanan yang baik.

"Satu bulan sudah mulai lebat (rambutnya). Mungkin tiga bulan untuk full (rambut tumbuh semua)," tandasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi