Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Intelijen Israel Gagal Mengantisipasi Serangan Hamas?

Baca di App
Lihat Foto
AFP/AHMAD GHARABLI
Seorang pemuda Israel berlari mencari perlindungan selama penembakan di Ashkelon saat rentetan roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel pada 7 Oktober 2023. Roket-roket meluncur di langit berulang kali setelah peluncuran pertama dari beberapa lokasi di wilayah Palestina ke Israel mulai pukul 06:30 pagi (0330 GMT), wartawan AFP di Kota Gaza melaporkan.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Kelompok militan Hamas menembakkan ribuan roket dari Jalur Gaza ke Israel pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Jumlah korban tewas akibat serangan Hamas ke Israel disebutkan mencapai 250 orang. 

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada Sabtu (7/10/2023) mengatakan, Hamas telah memulai perang dengan Israel menyusul serangan roket tersebut. 

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, Hamas telah melancarkan serangan mendadak yang mematikan terhadap Israel dan rakyatnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya telah memerintahkan mobilisasi cadangan yang ekstensif dan kami akan membalas dengan kekuatan yang tidak diketahui oleh musuh. Musuh akan membayar harga yang belum pernah terjadi sebelumnya," katanya.

Baca juga: Alasan Militan Palestina Hamas Serang Israel, Korban Tewas 250 Orang

Intelijen Israel gagal menghentikan serangan

"Kami tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi," kata pejabat Israel dikutip dari BBC (8/10/2023) disinggung terkait serangan Hamas. 

Dengan seluruh sumber daya yang mereka miliki, intelijen Israel dinilai tidak dapat melihat serangan Hamas akan terjadi.

Padahal intelijen Israel, Mossad, memiliki banyak agen mata-mata di luar negeri, dan seluruh aset Angkatan Pertahanan Israel yang mumpuni. 

Israel bisa dibilang memiliki badan intelijen yang paling luas dan memiliki pendanaan paling besar di Timur Tengah.

Para pejabat Israel menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui bagaimana kelompok militan Palestina Hamas berhasil melakukan penyerangan di Israel. 

Di sisi lain, lusinan pria bersenjata dari Palestina berhasil melintasi perbatasan yang dijaga ketat antara Israel dan Jalur Gaza, sementara ribuan roket ditembakkan dari Gaza ke Israel.

Kekuatan intelijen Israel

Israel disebutkan juga mempunyai informan dan agen di dalam kelompok militan Palestina, serta di Lebanon, Suriah dan sejumlah tempat lainnya.

Di masa lalu, Israel telah melakukan pembunuhan terhadap para pemimpin militan dengan waktu yang tepat dan mengetahui semua gerakan mereka secara dekat.

Operasi tersebut juga kadang dilakukan dengan serangan drone, setelah agen memasang pelacak GPS di mobil seseorang. Bahkan di masa lalu, Israel menggunakan ponsel yang dapat meledak.

Bahkan pada jalur darat di sepanjang pagar perbatasan antara jalur Gaza dan Israel terdapat kamera, sensor gerak tanah, dan patroli tentara rutin.

Terdapat pula pagar kawat berduri di atasnya yang seharusnya menjadi penghalang untuk mencegah infiltrasi seperti terjadi dalam serangan ini.

Baca juga: Siapa Kelompok Militan Palestina Hamas yang Luncurkan Serangan Mendadak ke Israel?

Israel lakukan penyelidikan

Segala bentuk pertahanan yang telah dilakukan Israel ditembus Hamas dalam serangan roket tersebut. 

Tidak mengherankan jika sejumlah media Israel mengajukan pertanyaan mendesak kepada para pemimpin militer dan politik negara mereka mengenai bagaimana semua ini bisa terjadi.

Para pejabat Israel mengatakan bahwa penyelidikan besar-besaran telah dimulai untuk mengetahui bagaimana pertahanan Israel bisa ditembus oleh militan Hamas.

Namun saat ini Israel mempunyai prioritas yang lebih mendesak. Israel perlu membendung dan menekan infiltrasi di perbatasan selatan, menyingkirkan militan Hamas yang telah menguasai beberapa komunitas di pagar perbatasan sisi Israel.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi