Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaksi Dunia terhadap Serangan Hamas ke Israel, Apa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
AP Photo
Anggota Hamas menggelar parade memperingati hari jadi kelompok itu tahun lalu.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Kelompok militan Palestina, Hamas meluncurkan serangan dadakan ke Israel dari Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023).

Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (7/10/2023), Hamas mengeklaim sudah meluncurkan sebanyak 5.000 roket yang kemudian disusul pasukannya menyusup ke wilayah Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, negaranya sedang dalam posisi berperang melawan Hamas dan memberi serangan udara balasan ke arah Jalur Gaza.

Konflik itu menyebabkan ratusan orang kehilangan nyawanya dan lainnya menderita luka-luka.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Menilik Perbandingan Iron Dome Israel dengan Roket Hamas

Baca juga: Alasan Militan Palestina Hamas Serang Israel, Korban Tewas 250 Orang

Lantas, bagaimana reaksi dunia terhadap peristiwa itu?

Reaksi dunia terhadap serangan Hamas ke Israel

Selengkapnya, berikut sejumlah reaksi atau tanggapan dunia terhadap serangan Hamas ke Israel:

1. Arab Saudi

Dikutip dari MiddleEastEye, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi memberikan pernyataan ringan yang menyerukan “penghentian segera kekerasan”.

“Kami mengikuti perkembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya antara sejumlah faksi Palestina dan pasukan pendudukan Israel yang telah menyebabkan tingginya tingkat kekerasan di sejumlah bidang,” kata mereka.

2. Iran

Penasihat Pemimpin Tertinggi Ali Hosseini Khamenei, Yahya Rahim Safavi mengucapkan selamat kepada Palestina karena melancarkan serangan besar terhadap Israel.

“Kami mengucapkan selamat kepada Palestina,” kata Yahya.

“Kami akan mendukung Palestina sampai pembebasan Palestina dan Yerusalem,” lanjutnya.

Televisi pemerintah Iran menunjukkan anggota parlemen bangkit dari kursi mereka pada hari Sabtu dan meneriakkan “Matilah Israel” dan “Palestina menang, Israel akan dihancurkan”.

Baca juga: Soal Rencana Trump, Warga Gaza: Palestina Not For Sale!

3. Mesir

Mesir melalui Kementerian Luar Negeri-nya memperingatkan terkait meningkatnya ketegangan Israel dan Palestina akan memberikan konsekuensi serius ke depannya.

Oleh karena itu, mereka menyerukan untuk menahan diri semaksimal mungkin dan menghindari bahaya lebih lanjut bagi warga sipil.

4. Turkiye

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan meminta Israel dan Palestina untuk bertindak menahan diri dari konflik yang terjadi agar tidak memperburuk keadaan.

“Kami menyerukan semua pihak menahan diri,” kata Erdogan.

“Mereka harus menahan diri dari tindakan agresif,” imbuhnya.

5. Suriah

Suriah memuji operasi militer Palestina di Israel dan mengatakan hal tersebut “terhormat” dan mengganggapnya sebagai satu-satunya cara untuk mencapai hak-hak sah rakyat Palestina.

“Faksi perlawanan Palestina menandai babak baru perjuangan dalam mencapai hak-hak Palestina yang tidak dapat dicabut melalui Operasi Banjir Al-Aqsa melawan entitas rasis Zionis,” kata Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Suriah.

“Suriah menegaskan kembali dukungannya terhadap rakyat Palestina melawan Zionis dan menekankan bahwa Palestina hampir mencapai kemenangan yang diinginkan,” sambungnya.

Baca juga: Saat Bom Waktu Trauma Mengintai Gaza...

6. Liga Arab

Ketua Liga Arab Ahmed Aboul Gheit menyerukan penghentian segera operasi militer di Gaza dan siklus konfrontasi bersenjata antara kedua pihak.

“Penerapan kebijakan kekerasan dan ekstremis yang terus dilakukan Israel adalah bom waktu yang menghilangkan peluang serius bagi stabilitas di kawasan ini di masa mendatang,” katanya.

7. Qatar

Dilansir dari AlJazeera, Kementerian Luar Negeri Qatar mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa Israel sendirilah yang bertanggung jawab atas meningkatnya tensi konflik yang terjadi.

Pernyataan tersebut meminta kedua belah pihak untuk menahan diri dan menyerukan komunitas internasional untuk mencegah Israel menggunakan peristiwa ini sebagai alasan untuk melancarkan perang yang tidak proporsional terhadap warga sipil Palestina di Gaza.

8. Kuwait

Kuwait menyatakan “keprihatinan besar” atas situasi yang terjadi di Gaza dan Israel.

Mereka juga menyalahkan Israel atas apa yang mereka sebut sebagai “serangan terang-terangan” kepada Palestina.

Kementerian luar negeri Kuwait dalam sebuah pernyataan meminta komunitas internasional untuk “menghentikan praktik provokatif pendudukan” dan “kebijakan perluasan pemukiman”.

Baca juga: Kisah Nayla, Ibu 5 Anak yang Jadi Sopir Taksi Perempuan Pertama di Jalur Gaza

9. Uni Emirat Arab

Uni Emirat Arab (UEA) menyerukan tindakan menahan diri dari konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel itu.

“UEA menyerukan menahan diri maksimum dan gencatan senjata segera untuk menghindari dampak serius,” kata kementerian luar negeri UEA.

“UEA telah menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada semua korban krisis baru-baru ini,” lanjutnya.

10. Maroko

Kementerian Luar Negeri Maroko menyatakan kerpihatinan yang mendalam atas pecahnya konflik tersebut.

“Kerajaan Maroko menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas memburuknya situasi dan pecahnya aksi militer di Jalur Gaza, dan mengutuk serangan terhadap warga sipil di mana pun mereka berada,” kata Kementerian Luar Negeri Maroko melalui pernyataan resminya.

11. Rusia

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov mengatakan, pihaknya telah menghubungi Israel, Palestina, dan negara-negara Arab perihal meningkatnya konflik Israel-Palestina.

“Tentu saja kami selalu menyerukan pengendalian diri,” katanya.

Baca juga: Melihat Dampak Serangan 11 Hari Israel di Gaza, Palestina

12. Jepang

Jepang mengutuk atas apa yang sedang terjadi antara Hamas dengan Israel itu.

“Jepang mendesak semua pihak untuk menahan diri untuk mencegah kerugian lebih lanjut,” kata mereka.

13. Yordania

Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi memperingatkan “volatilitas” situasi tersebut.

“Terutama mengingat kota-kota dan wilayah Tepi Barat menyaksikan serangan dan pelanggaran Israel terhadap rakyat Palestina,” kata Ayman.

14. Brasil

Kementerian Luar Negeri Brasil dalam sebuah pernyataan mengutuk serangan yang terjadi antara Hamas dengan Israel tersebut.

“Pemerintah Brasil mengutuk serangkaian pemboman dan serangan darat yang dilakukan hari ini di Israel yang dimulai dari Jalur Gaza,” kata mereka.

Selain itu, pihaknya juga mendesak kepada dua pihak yang berkonflik untuk menghindari situasi yang semakin buruk.

Baca juga: Konflik Israel-Palestina dan Bentrokan Pasca-gencatan Senjata di Kompleks Masjid Al Aqsa

15. Belgia

Menteri Luar Negeri Belgia Hadja Lahbib mengecam keras terhadap konflik yang sedang terjadi. Menurutnya, hal itu akan memperburuk keadaan.

“Belgia mengutuk keras serangan roket besar-besaran terhadap warga sipil Israel. Kekerasan dan teror hanya akan melanggengkan penderitaan dan menghalangi jalan menuju dialog," kata Hadja.

Pikiran kami tertuju pada semua yang terkena dampak. Kami memantau situasi ini dengan cermat,” lanjutnya.

16. Perancis

Presiden Perancis Emmanuel Macron mengutuk serangan Hamas terhadap Israel tersebut.

“Saya mengutuk keras serangan yang saat ini melanda Israel. Saya menyatakan solidaritas penuh saya kepada para korban, keluarga mereka, dan orang-orang terdekat mereka,” tulis Macron di media sosial X (Twitter).

17. Yunani

Yunani mengecam keras dan prihatin terhadap serangan yang terjadi.

“Yunani mengutuk keras peluncuran serangan roket besar-besaran hari ini dari Gaza terhadap Israel. Yunani mendukung Israel dan sangat prihatin dengan peningkatan kekerasan yang tidak dapat diterima ini,” tulis Kementerian Luar Negeri Yunani di media sosial X.

Baca juga: Mengenal Iron Dome, Sistem Pertahanan Canggih Israel Lawan Rudal Hamas

18. Italia

Italia mengatakan pihaknya mendukung “hak Israel untuk mempertahankan diri” terhadap “serangan brutal” oleh Hamas.

Pihaknya juga mengatakan, mengutuk sekeras-kerasnya teror dan kekerasan yang terjadi terhadap warga sipil tak berdosa.

19. Polandia

Menteri Luar Negeri Polandia Zbigniew Rau mengutuk keras terhadap konflik yang terjadi antara Hamas dengan Israel.

“Saya mengutuk keras serangan Hamas terhadap Israel yang terus berlanjut. Agresi dan tindakan kekerasan yang tidak berdasar, terutama terhadap warga sipil, tidak dapat diterima. Pikiran dan doa kami menyertai semua orang yang terkena dampak peristiwa mengerikan ini,” tulis Zbigniew Rau di X.

Baca juga: Tangis Histeris Seorang Ibu di Palestina, Polisi Israel Pembunuh Anaknya Divonis Bebas

20. Ukraina

Presiden Volodymyr Zelensky mengutuk apa yang disebutnya sebagai “serangan teror” terhadap Israel dan mengatakan hak Israel untuk mempertahankan diri adalah hal yang tidak dapat diragukan.

Kementerian Luar Negeri Ukraina juga mengutuk apa yang digambarkannya sebagai serangan terhadap Israel.

“Ukraina mengutuk keras serangan yang sedang berlangsung terhadap Israel, termasuk serangan roket terhadap penduduk sipil di Yerusalem dan Tel Aviv,” kata kementerian itu di media sosial X.

“Kami menyatakan dukungan kami terhadap Israel dalam haknya untuk membela diri dan rakyatnya,” lanjutnya.

21. Inggris

Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly mengatakan, negaranya mengecam serangan Hamas ke Israel tersebut.

“Inggris dengan tegas mengutuk serangan mengerikan yang dilakukan Hamas terhadap warga sipil Israel. Inggris akan selalu mendukung hak Israel untuk membela diri,” kata Cleverly di media sosial X (Twitter).

22. Amerika Serikat

Amerika Serikat (AS) mengutuk serangan oleh Hamas kepada di Israel itu.

“Presiden (Joe Biden) akan terus menerima kabar terbaru dan pejabat Gedung Putih akan tetap berhubungan dekat dengan mitra Israel,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

“Amerika Serikat dengan tegas mengutuk serangan tak beralasan yang dilakukan Hamas terhadap warga sipil Israel. Tidak pernah ada pembenaran untuk terorisme. Kami berdiri teguh bersama pemerintah dan rakyat Israel dan menyampaikan belasungkawa kami atas nyawa warga Israel yang hilang dalam serangan ini,” imbuhnya.

23. PBB

Utusan perdamaian Timur Tengah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Tor Wennesland menggambarkan situasi yang sedang terjadi sebagai jurang yang berbahaya.

“Ini adalah jurang yang berbahaya dan saya mengimbau semua orang untuk mundur dari jurang tersebut,” ungkapnya.

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Tuerk mengatakan, konflik tersebut mempunyai dampak yang mengerikan.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres prihatin terhadap warga sipil yang menjadi korban dari konflik mematikan itu.

“Sekretaris Jenderal (Antonio Guterres]) sangat prihatin terhadap penduduk sipil dan mendesak pengendalian diri secara maksimal. Warga sipil harus dihormati dan dilindungi sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional setiap saat,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Berdirinya Organisasi Pembebasan Palestina

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi