Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Bulan Gaji Tak Dibayar, Cleaning Service RSUD Piru Hamburkan Sampah, Direktur: Miskomunikasi

Baca di App
Lihat Foto
screenshoot
Tangkapan layar video petugas kebersihan RSUD Piru, kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Provinsi Maluku yang protes karena disebut gajinya belum dibayarkan selama 6 bulan.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan sejumlah petugas kebersihan atau cleaning service (CS) di RSUD Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku menghamburkan sampah di depan selasar rumah sakit, viral di media sosial Twitter.

Video tersebut diunggah oleh akun Twitter @Pai_C1 pada 7 Oktober 2023.

Disebutkan dalam video tersebut, pegawai kebersihan melakukan protes karena gajinya sebesar Rp 700.000 belum dibayarkan selama 6 bulan. 

"Protes Cleaning Servis RSUD Piru. Maaf..Gaji kecil (700rb/ bulan) yg seharusnya bisa buat makan sehari² blum dibayar...dari pihak RS gada kejelasan. Maklum sih kalau mereka emosi.
Infonya setelah didemo pejabat Sekda setempat janji secepatnya maks senin dibayar.," tulis akun tersebut.

Hingga Minggu (9/10/2023) unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 66.000 kali dan mendapat beragam komentar dari warganet. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Dirut RSUD Piru

Direktur RSUD Piru, dr. Johan Selanno mengkonfirmasi video petugas kebersihan yang protes karena menuntut pembayaran gaji terjadi di RSUD Piru pada Jumat (6/10/2023).

Meski demikian, pihaknya tak mau merinci berapa jumlah gaji yang belum dibayarkan kepada sejumlah petugas kebersihan tersebut. 

"Kejadian Jumat kemarin sekitar 30 menit saja. Setelah itu cleaning service kembali membersihkan dan pelayanan kembali seperti biasa," kata Johan kepada Kompas.com, Minggu (8/10/2023).

Johan beralasan, gaji sejumlah pegawai kebersihan belum dicairkan karena ada kelengkapan administrasi yang belum lengkap sehingga kemudian gaji belum bisa dicairkan.

Namun menurutnya saat ini hal tersebut sudah diselesaikan oleh pihak rumah sakit sehingga gaji akan segera diproses.

"Kemarin ada kelengkapan administrasi yang belum lengkap jadi kami sudah selesaikan semuanya," ujarnya.

Miskomunikasi

Selain itu, Johan juga mengatakan, belum dicairkannya gaji pegawai kebersihan selama enam bulan tersebut karena sempat ada miskomunikasi lantaran aturan dan regulasi yang ada saat ini.

Tetapi menurutnya, masalah terkait administrasi tersebut saat ini sudah selesai, oleh karena itu saat ini gaji para CS sedang diproses.

"Insya Allah besok sudah selesai semuanya, soalnya kemarin libur, jadi tidak ada pelayanan di bank," ucapnya.

Baca juga: 5 Hal Tidak Penting yang Bikin Gaji Cepat Habis, Apa Saja?

Gaji tak dibayar selama 6 bulan

Dikutip dari TribunNews, salah satu petugas kebersihan Mince Lesnussa yang bekerja sejak 2013 mengaku kejadian terlambatnya gaji petugas kebersihan di RSUD Piru, baru kali ini terjadi.

Dia mengatakan, aaksi menghamburkan sampah dilakukan lantaran para petugas kebersihan menuntut Pemerintah Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat (Pemda SBB) segera membayar gaji mereka selama 6 bulan terhitung sejak April hingga September 2023.

Menurut Lesnussa, selain gaji yang terlambat, dia juga sempat mendengar informasi bahwa gaji petugas kebersihan turun dari sebelumnya Rp 1 juta menjadi Rp 700.000 per bulan. 

“Kasiang eeee, katong ini cuma dapa gaji Rp.1.000.000 kenapa masih kasih kurang lagi jadi Rp.700.000, katong ini setiap hari harus angkat sampah medis, cuci sprei bekas orang melahirkan dan operasi, bahkan ada yang lebih jijik dari itu. Tapi kenapa Pemda harus potong gaji lagi," ungkap Lesnussa

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Seram Bagian Barat (SBB), Alvin Tuasuun mengkonfirmasi adanya pengurusan gaji yang terlambat. Namun menurutnya berkas-berkas tinggal ditunggu untuk ditandatangani.

"Kemarin itu memang agak terlambat. Sekarang berkasnya sudah di meja Pj Bupati. Paling lambat malam atau besok langsung dibayar," kata dia. 

Baca juga: Kantor Bupati Seram Bagian Barat Sempat Disegel Tenaga Honorer yang Tuntut Pembayaran Gaji

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi