Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Perang Israel Vs Hamas, Bagaimana Kondisi WNI di Gaza?

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/ABED RAHIM KHATIB
Sebuah ledakan yang disebabkan oleh serangan udara Israel terlihat di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Minggu, 4 Desember 2022.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Kelompok militan Hamas melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah Israel sejak Sabtu (7/10/2023) pagi.

Serangan yang dilakukan secara tiba-tiba itu membangunkan jutaan warga Israel.

Buntut serangan itu, Israel pun mendeklarasikan perang dan memulai serangannya terhadap Hamas di Gaza.

Serangan ini mengakibatkan 350 warga Israel telah terbunuh dan 1.590 orang terluka.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sementara 232 warga Palestina dilaporkan meninggal dunia dan 1.700 lainnya luka-luka.

Baca juga: Operasi Badai Al-Aqsa, Mengapa Hamas Luncurkan Serangan Besar-besaran secara Mengejutkan?

Lantas, bagaimana kondisi warga negara Indonesia (WNI) di Gaza?

Baca juga: Reaksi Dunia terhadap Serangan Hamas ke Israel, Apa Saja?

Kondisi WNI di Gaza

Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Hartyo Harkomoyo mengatakan, tidak ada laporan WNI menjadi korban dalam perang Hamas vs Israel ini.

"Hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban," kata pria yang akrab disapa Yoyok kepada Kompas.com, Minggu (8/10/2023).

Berdasarkan catatan KBRI, Yoyok menyebut jumlah WNI yang berdomisili di Gaza sebanyak 13 orang.

Baca juga: Menilik Perbandingan Iron Dome Israel dengan Roket Hamas

Ia memastikan, pemerintah akan terus memantau situasi para WNI yang berada di Gaza.

"Pemerintah Indonesia, melalui KBRI Amman, KBRI Cairo dan KBRI Libanon terus memantau situasi terakhir WNI dan berkoordinasi dengan simpul-simpul WNI di Gaza," ujarnya.

Terpisah, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, Indonesia menyatakan keprihatinannya atas eskalasi konflik Israel-Palestina ini.

Karenanya, Indonesia mendesak agar tindakan kekerasan dihentikan untuk menghindari semakin bertambahnya korban manusia.

"Akar konflik tersebut, yaitu pendudukan wilayah Palestina oleh Israel harus diselesaikan, sesuai parameter yang sudah disepakati PBB," kata Iqbal, Minggu.

Baca juga: Reaksi Dunia terhadap Serangan Hamas ke Israel, Apa Saja?

Situasi terkini

Pada Sabtu malam, Israel mengeklaim telah menyerang 426 sasaran di Gaza dan meratakan bangunan tempat tinggal dalam ledakan besar, dikutip dari Guardian.

Itu termasuk menara 14 lantai yang menampung puluhan apartemen serta kantor Hamas di pusat Kota Gaza.

Sementara pasukan Hamas telah menembakkan lebih banyak roket dari Gaza sebelum fajar hari Minggu (8/10/2023).

Roket itu menghantam sebuah rumah sakit di kota pesisir Israel, Ashkelon, kata pejabat senior rumah sakit Tal Bergman.

Baca juga: 3 Alasan Mengapa Konflik Israel-Palestina Sulit Didamaikan

Situasi semakin memanas setelah kelompok Hizbullah telah menembakkan roket dan altileri ke wilayah israel utara.

Serangan Hizbullah ini disebut sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina.

Pasukan Israel membalas dengan serangan artileri ke Lebanon dan serangan pesawat tak berawak terhadap pos Hizbullah di dekat perbatasan.

Dalam sebuah pernyataannya, Hizbullah mengatakan bahwa serangan roket dan artileri mereka telah menargetkan tiga pos, termasuk situs radar di Peternakan Shebaa.

Wilayah ini merupakan sebidang tanah yang diduduki Israel sejak tahun 1967 dan diklaim oleh Lebanon.

Baca juga: Ketika Palestina dan Israel Setujui Gencatan Senjata...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi