Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Resmi Deklarasikan Perang Melawan Hamas, Pertama Kali sejak 1973

Baca di App
Lihat Foto
AFP/MAHMUD HAMS
Situasi terkini perang Hamas-Israel. Asap membubung di atas gedung-gedung Kota Gaza pada Sabtu (7/10/2023), saat serangan udara Israel menghantam gedung Palestine Tower. Sedikitnya 70 orang dilaporkan tewas di Israel, sedangkan otoritas Gaza merilis jumlah korban tewas sebanyak 198 orang.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAScom - Kabinet keamanan Israel secara resmi menyatakan perang terhadap Hamas pada hari ini, Minggu (8/10/2023).

Hal itu disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dikutip dari CNN.

Deklarasi perang diambil sesuai dengan Pasal 40 Undang-Undang Dasar Israel.

Israel tidak memiliki konstitusi tertulis, namun 13 Hukum Dasarnya memiliki fungsi yang sama.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adapun jumlah korban hingga deklarasi perang diumumkan telah meningkat. Media lokal melaporkan 600 orang Israel tewas akibat serangan itu.

Baca juga: Lini Masa Perseteruan Israel Vs Hamas di Gaza


Baca juga: Buntut Serangan Hamas, Netanyahu Akan Putus Pasokan Listrik, Makanan, dan Gas ke Gaza

Sementara pihak berwenang Palestina mengatakan setidaknya 370 orang tewas dan 2.200 orang terluka di Gaza akibat serangan balasan Israel.

Sebelumnya, serangan roket diluncurkan Hamas ke Israel hingga melintasi Ibu Kota Israel, Tel Aviv pada Sabtu (7/10/2023).

Netanyahu mengutuk keras serangan tersebut dan mengatakan bahwa Israel sedang dalam keadaan perang. Namun saat itu, deklarasi hanya bersifat retoris.

Baca juga: Operasi Badai Al-Aqsa, Mengapa Hamas Luncurkan Serangan Besar-besaran secara Mengejutkan?

Pertama kali sejak Perang Yom Kippur 1973

Keputusan Kabinet keamanan Israel mendeklarasikan perang secara resmi merupakan peristiwa pertama sejak Perang Yom Kippur 1973.

Sesaat setelah deklarasi perang diumumkan, jet-jet tempur Israel melakukan serangan udara secara intens di jalur Gaza.

Dikutip dari Times of Israel, Netanyahu mengumumkan bahwa keputusan itu membuka aktivitas militer yang signifikan.

Baca juga: Mengenal Siapa Itu Hamas dan Alasannya Menyerang Israel...

Para pejabat memperkirakan lebih dari 600 orang tewas dalam serangan besar-besaran yang dilancarkan oleh Hamas di Israel di dekat Gaza.

Serangan itu menjadi hari paling berdarah dalam sejarah Israel. Operasi balasan segera dilancarkan oleh Israel ke Hamas.

Pada Sabtu (7/10/023), Netanyahu juga bersumpah akan membalas serangan Hamas.

"Perang ini akan memakan waktu. Ini akan sulit," ucapnya, dilansir dari Live Now.

Baca juga: Apa yang Akan Terjadi Setelah Hamas Melancarkan Serangan ke Israel?

Potensi keterlibatan Hizbullah

Gejolak peperangan Israel dan militan Palestina, Hamas, berpotensi mengancam keterlibatan Hizbullah, musuh bebuyutan Israel yang didukung oleh Iran dan diperkirakan memiliki puluhan ribu roket.

Mereka merupakan kelompok militan dan partai politik terbesar di Lebanon.

Hizbullah telah menembakkan puluhan roket dan peluru pada Minggu (8/10/2023). Mereka mengaku bertanggung jawab atas serangan yang dilancarkan ke tiga target di dalam wilayah Shebaa Farms yang dikuasai Israel.

"Hati kami bersama Anda. Pikiran kami bersama Anda. Jiwa kami bersama Anda. Sejarah, senjata, dan roket kami bersama kalian," kata pejabat tinggi Hizbullah, Hashem Safieddine, dilansir dari Washington Post.

Baca juga: Reaksi Dunia terhadap Serangan Hamas ke Israel, Apa Saja?

Masuknya Hizbullah menyuntikkan elemen baru yang mudah terbakar ke dalam pertempuran, ketika Israel terguncang oleh serangan canggih dan bercabang yang telah menewaskan sedikitnya 600 warganya dan lebih dari 2.000 lainnya terluka.

Sementara itu, militer Israel membalas serangan tersebut dengan pesawat tak berawak bersenjata.

Pejabat militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan bahwa situasi di perbatasan utara sudah tenang setelah pertukaran tersebut. Namun, dia menyampaikan bahwa pertempuran masih berlangsung di selatan dan masih ada situasi penyanderaan di sana.

Sedikitnya 10 lokasi di Israel selatan, termasuk lingkungan pemukiman dan pangkalan militer, masih menjadi zona pertempuran aktif pada Minggu sore.

Baca juga: Apa yang Akan Terjadi Setelah Hamas Melancarkan Serangan ke Israel?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi