Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tewaskan 2.445 Orang, Mengapa Gempa Afghanistan Sangat Mematikan?

Baca di App
Lihat Foto
AFP/MOHSEN KARIMI
Warga Afghanistan membersihkan puing-puing saat mereka mencari jasad korban di reruntuhan rumah yang rusak setelah gempa bumi di desa Kashkak, distrik Zendeh Jan di provinsi Herat pada 8 Oktober 2023. Jumlah korban tewas akibat serangkaian gempa bumi di Afghanistan barat meningkat tajam pada 8 Oktober menjadi lebih dari 2.000 orang, dengan hampir 10.000 orang terluka, ketika para petugas penyelamat menggali desa-desa yang rata dengan tanah untuk mencari tanda-tanda kehidupan yang hilang. Lebih dari 1.300 rumah roboh ketika gempa berkekuatan 6,3 skala Richter -yang diikuti oleh delapan gempa susulan yang kuat -mengguncang daerah yang sulit dijangkau, 30 kilometer (19 mil) barat laut ibu kota provinsi Herat, menurut para pejabat.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Gempa magnitudo (M) 6,3 yang mengguncang Afghanistan pada Sabtu (7/10/2023) siang waktu setempat menewaskan lebih dari 2.000 penduduk.

Diberitakan Reuters, Senin (9/10/2023), Juru Bicara Kementerian Bencana Janan Sayeeq mengatakan, jumlah korban tewas meningkat menjadi 2.445 orang.

Gempa yang berpusat di daerah terpencil, sekitar 30 kilometer barat laut ibu kota Provinsi Herat ini juga menyebabkan lebih dari 2.000 orang luka-luka dan 1.320 rumah hancur.

Sementara itu, Wakil Juru Bicara Pemerintah Bilal Karimi menyampaikan, meningkatnya korban jiwa seiring dengan tingkat kerusakan yang semakin jelas.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami menunggu untuk melihat bagaimana hasil akhirnya," ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Minggu (8/10/2023).

Di Desa Sarboland, Distrik Zinda Jan misalnya, tampak puluhan rumah hancur di dekat pusat gempa yang mengguncang berkali-kali selama lebih dari lima jam.

Tak hanya itu, di rumah-rumah yang hancur, barang-barang milik penduduk terlihat melayang-layang tertiup angin kencang.

Gempa Afghanistan pun menjadi salah satu gempa paling mematikan di dunia tahun ini, setelah gempa di Turkiye dan Suriah yang menewaskan sekitar 50.000 orang pada Februari lalu.

Lantas, mengapa gempa Afghanistan sangat merusak dan mematikan?

Baca juga: Gempa M 6,6 Guncang Jepang, Picu Tsunami Kecil


Gempa Afghanistan sangat dangkal

Kepala Pusat Gempa dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, gempa di wilayah barat laut Herat, Afghanistan terjadi pada Sabtu (7/10/2023) pukul 11.12.50 waktu setempat.

Pusat gempa sendiri terletak di daratan pada jarak 20 kilometer barat laut Kota Herat atau sekitar 783 kilometer barat daya Kabul, ibu kota Afghanistan.

"Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini mempunyai parameter magnitudo Mw (magnitudo momen) 6,2," paparnya kepada Kompas.com, Minggu (8/10/2023).

Hiposenter Gempa Afghanistan terletak pada koordinat 34,46 derajat LU, 62,02 derajat BT di kedalaman 10 kilometer.

Oleh karena itu, menurut Daryono, secara tektonik gempa ini tergolong sebagai gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake.

Shallow crustal earthquake adalah jenis gempa sangat dangkal dan dekat dengan permukaan Bumi, sehingga getaran yang dirasakan manusia sangat kuat.

Daryono mengatakan, gempa ini disebabkan adanya deformasi atau perubahan batuan di sepanjang Sesar Herat.

"Analisis mekanisme sumber gempa menunjukkan bahwa gempa tersebut mempunyai mekanisme pergerakan naik atau thrust fault," terangnya.

Sementara itu, mengacu pada peta tingkat guncangan atau shakemap, gempa ini diperkirakan menyebabkan guncangan kuat di Kota Herat dengan skala intensitas mencapai VI MMI.

Artinya, gempa dapat dirasakan semua orang, dengan banyak masyarakat ketakutan hingga berlari keluar rumah.

"Gempa ini dilaporkan menimbulkan banyak kerusakan bangunan dan orang meninggal," kata Daryono.

Bahkan, pantauan BMKG, setidaknya enam gempa susulan telah terjadi dengan magnitudo terbesar mencapai Mw 5,9.

Baca juga: BMKG Ingatkan Potensi Gempa Turkiye Dapat Terjadi di Indonesia, Berikut Penjelasannya

Riwayat gempa mematikan di Afghanistan

Dikelilingi pegunungan, Afghanistan memiliki sejarah gempa bumi kuat yang sebagian besar terjadi di wilayah terjal Hindu Kush, dekat perbatasan Pakistan.

Dilansir dari pemberitaan Aljazeera, tahun lalu, tepatnya pada Juni 2022, gempa bumi dahsyat melanda wilayah pegunungan di Afghanistan bagian timur itu.

Kala itu, gempa mengakibatkan rumah-rumah yang terbuat dari batu dan bata lumpur rata dengan tanah.

Salah satu gempa bumi paling mematikan di Afghanistan dalam dua dekade tersebut pun menewaskan sedikitnya 1.000 orang dan melukai sekitar 1.500 orang.

Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, terdapat 202 fasilitas kesehatan umum di Provinsi Herat untuk menangani korban gempa yang mengguncang Sabtu lalu.

Namun, sebagian besar fasilitas merupakan pusat kesehatan dasar yang lebih kecil, dengan tantangan logistik yang menghambat operasi.

"Sementara operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung, korban di daerah tersebut belum sepenuhnya teridentifikasi," kata WHO.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi