Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Biologi Menyebut Kucing Makhluk Sempurna, Apa Alasannya?

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/Aksenovko
Menurut ahli biologi evolusi, kucing adalah makhluk yang sempurna.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kucing dikenal sebagai hewan yang lucu dan menggemaskan. Hewan berkaki empat ini dapat memberikan kebahagiaan bagi pemiliknya.

Dilansir dari Kompas.com, Jumat (2/8/2023), walaupun kucing dikenal sebagai hewan yang mandiri dan terkesan cuek, manusia tetap dapat membangun hubungan yang positif dengan semua jenis kucing.

Banyak sekali keistimewaan hewan domestik ini. Bahkan seorang pakar biologi evolusi, menyebut kucing sebagai makhluk yang sempurna.

Namun, kesempurnaan ini tak dari sisi penampilan kucing yang lucu dan unik, namun dari sisi ilmiah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Studi: Ukuran Otak Kucing Menyusut dalam 10.000 Tahun, Apa Sebabnya?

Alasan kucing dikatakan sempurna

Dilansir dari Scientific American, Rabu (4/10/2023), seorang ahli biologi evolusi di Natural History Museum, London, Anjali Goswami berpendapat bahwa kucing merupakan hewan yang sempurna.

Goswami yang mempelajari pola evolusi vertebrata dalam skala luas menyebut bahwa spesies kucing, mulai dari kucing domestik hingga harimau, adalah produk evolusi yang sangat klasik.

Walaupun terdapat banyak spesies kucing, namun secara ekologi semua kucing melakukan hal yang sama.

“Mereka adalah predator garis keras, mereka karnivora. Sangat banyak spesies kucing yang hidup berdampingan, tidak hanya saat ini tetapi juga di masa lalu, dan mereka semua tetap terlihat sama atau mirip satu sama lain,” ujar Goswami.

Satu-satunya yang membedakan antara spesies kucing satu dengan lainnya hanyalah pada ukuran besar atau kecil tubuhnya.

Lebih lanjut Goswami menjelaskan, kucing memiliki warna bulu yang berbeda-beda, tetapi memiliki bentuk kepala yang sama saat bayi. Bentuknya bulat, dan tidak memanjang seiring bertambahnya usia layaknya pola perkembangan standar manusia dan hewan lain.

Sedangkan, anak anjing memiliki wajah pendek dan bulat, tetapi ketika dewasa akan berubah menjadi wajah yang panjang dengan moncongnya saat dewasa.

"Kucing tetap terlihat seperti bayi, namun berukuran lebih besar ketika dewasa," ujar Goswami.

Tidak peduli apakah mereka kucing bengal kecil, singa, atau harimau raksasa, pada dasarnya mereka akan tetap terlihat sama. Pada akhirnya, kucing besar sangat mirip dengan kucing kecil jika dilihat dari bentuk tubuhnya.

Kucing sempurna secara evolusioner karena mereka tidak membutuhkan variasi dalam perkembangan mereka.

Baca juga: Mengapa Kucing Buang Air Besar Saat Merasa Sangat Takut?

Keunikan evolusi kucing

"Jika Anda memberi saya tengkorak singa atau harimau, sebagai orang yang cukup ahli dalam karnivora pada umumnya, saya tidak dapat memberi tahu Anda yang mana itu. Kebanyakan orang akan kesulitan untuk mengatakannya," ujar Goswami.

Hanya ada sedikit alometri (perubahan yang tidak proporsional pada satu bagian tubuh sebagai konsekuensi dari ukuran) jika mereka menjadi sangat besar. Hal ini seperti pemanjangan kecil pada wajah dan peningkatan massa otot.

Tetapi variasi ini tidak seberapa dibandingkan dengan apa yang Anda lihat pada kelompok hewan lain, seperti anjing.

Kebalikan dari kucing adalah beruang. Hanya ada beberapa spesies beruang, dan mereka memiliki kekhasan masing-masing.

Ada panda yang pada dasarnya hanya makan bambu, beruang berkacamata yang menyukai buah-buahan dan bromelia, juga beruang kutub yang merupakan mamalia laut hiperkarnivora.

Setelah Goswami mempelajari evolusi tengkorak pada sekelompok hewan seperti salamander, katak, burung, buaya, dinosaurus, dan mamalia, ia menyimpulkan bahwa pada mamalia, sifat penyendiri memengaruhi seberapa cepat hewan akan berevolusi.

Mamalia sosial dapat berevolusi dengan cepat. Sedangkan kucing yang terkenal suka menyendiri, berevolusi lebih lambat.

Hal inilah yang membuat dari masa ke masa, bentuk fisik kucing tetaplah sama.

Baca juga: Waspada, Jangan Beri Kucing Peliharaan Anda 4 Jenis Minuman Berikut

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi