Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Lagi Modus Penipuan Button "View" WhatsApp, Ini Kata Pakar

Baca di App
Lihat Foto
@hendrayusuf260
Tangkapan layar contoh pesan penipuan berisi file buram untuk klik button view
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Unggahan mengenai modus penipuan dengan tombol aksi atau button “View” di WhatsApp yang kembali muncul, ramai di media sosial.

Informasi modus penipuan tersebut dibagian oleh akun TikTok @hendrayusuf260 pada Minggu (23/7/2023).

“Hati hati modus penipuan baru ! Jangan asal klik kalau dapat pesan singkat dari orang yang tidak dikenal !!,” tulis pengunggah.

Tampak dalam tangkapan layar yang diunggah, sebuah nomor asing mengirimkan pesan berisi sebuah file buram yang membuat penasaran targetnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunggah meminta agar lebih berhati-hati dan jangan langsung klik button "View" karena begitu file tersebut terbuka, data diri akan di-hack oleh penipu. Bahkan, isi rekening di mobile banking dapat langsung raib.

Unggahan tersebut menuai beragam komentar dari warganet. Beberapa warganet mengungkapkan pernah mendapatkan pesan serupa.

“Bru aja kmren dpt,” tulis akun @silumanba****.

“Loh barusan udah terlanjur,” komentar akun @nva_9522.

“Aku kemaren dpt pesan itu tapi aku buka. Gmna ini,” tulis akun @chienakbagirang.

Lantas, apakah benar jika menekan button “View” di WhatsApp maka data akan langsung terkena hack dan isi rekening terkuras?

Baca juga: Cara Melaporkan Nomor Telepon yang Terindikasi Penipuan secara Online

Penjelasan pakar

Pakar keamanan siber Alfons Tanujaya membantah bila menekan button “View” seperti pada unggahan data diri bisa langsung di-hack dan uang di rekening mobile banking bisa raib.

“Tidak benar jika langsung menekan button "View" kemudian akan di-hack dan uang di mobile banking akan raib. Itu tidak benar,” kata Alfons kepada Kompas.com, Senin (9/10/2023).

Dia mengatakan, syarat untuk mengambil data diri dan data rekening sebenarnya perlu mendapatkan username dan kode mobile banking.

“Nah, dengan hanya klik button "View" saja itu tidak cukup untuk mengambil alih dana. Masih banyak langkahnya,” ujar Alfons.

Baca juga: Ramai soal Penipuan Modus Phising Malware Saat Download File, Ini Kata Pakar

Menurutnya, button “View” biasanya diarahkan oleh penipu untuk memasukkan kredensial di situs palsu.

Jika kredensial atau kata sandi dicuri, hal tersebut masih belum cukup untuk mencuri dana di mobile banking pengguna.

“Jadi, setelah itu masih harus dicuri lagi kode OTP (One-Time Password) dari mobile banking-nya. Jadi selain button "View", diminta untuk masukkan kode OTP,” jelas Alfons.

Jika korban sudah memasukkan kode OTP, kemungkinan besar data mobile banking bisa dicuri.

Baca juga: Ramai Penipuan Online, Bisakah Melacak Wajah dan Alamat Pelaku?

Sudah muncul sejak Juli 2022

Menurut Alfons, penipu belum tentu akan langsung menghubungi korban via telepon jika korban hanya menekan button "View" alias hanya melihatnya saja tanpa mengisi data diri.

“Jika penipu melihat atau menyadari korbannya adalah korban potensial, pasti akan dihubungi nomornya,” kata Alfons.

Namun, sebenarnya tombol "View" pada WhatsApp merupakan tombol "Preview" yang merupakan tombol untuk sekedar melihat pesan apa yang ada di dalamnya.

Karena tombol “View” pada WhatsApp memang digunakan untuk sekedar melihat dulu semua pesannya.

Baca juga: Hati-hati Romance Scams: Penipuan Virtual Modus Asmara

Jika pengguna tidak mau melihat, merupakan pilihannya untuk tidak menekan tombol "View" tersebut.

Alfons mengatakan, modus penipuan dengan button "view" sudah terjadi sejak Juli 2022.

“Sudah setahun lebih, sejak yang pertama kali kenaikan biaya admin transfer BRI,” ujarnya.

Namun, penipuan tersebut kini muncul lagi dengan mengirimkan file buram melalui pesan WhatsApp.

Baca juga: Tips untuk Cegah Rekening Dibobol melalui Modus Penipuan Online

Cara menghindari penipuan button “view”

Berikut merupakan cara menghindari penipuan modus button "View":

  • Jangan pernah memasukkan kredensial mobile banking Anda di situs yang tidak dikenal.
  • Jangan memasukkan kredensial mobile banking ke sebuah tautan yang tidak jelas seperti pada file di dalam button "View".
  • Gunakan mobile banking pada aplikasi terpercaya dari bank yang Anda gunakan.
  • Gunakan program antivirus seperti G Data Mobile Security untuk mendeteksi dan membasmi ketika muncul pemberitahuan di pesan bahwa mobile banking Anda sudah diambil alih oleh pihak lain. 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi