Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Pasukan Hamas Bisa Membobol Pertahanan Israel?

Baca di App
Lihat Foto
AFP/MAHMUD HAMS
Situasi terkini perang Hamas-Israel. Asap membubung di atas gedung-gedung Kota Gaza pada Sabtu (7/10/2023), saat serangan udara Israel menghantam gedung Palestine Tower. Sedikitnya 70 orang dilaporkan tewas di Israel, sedangkan otoritas Gaza merilis jumlah korban tewas sebanyak 198 orang.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Ribuan roket yang diluncurkan kelompok Hamas Palestina pada Sabtu (7/10/2023) pagi ke wilayah Israel, menandai Operasi Badai Al Aqsa dimulai.

Jutaan warga Israel yang masih terlelap pun terbangun akibat suara dentuman roket Hamas. Suara sirine tanda peringatan bahaya menggema di beberapa kota Israel, termasuk Tel Aviv.

Israel dikenal memiliki sistem pertahanan roket canggih bernama Iron Drome. Tetapi serangan Palestina pada Sabtu pagi tersebut dinilai berhasil menembus pertahanan Israel. 

Bagaimana Hamas dapat membobol pertahanan Israel?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Konflik Hamas Palestina Vs Israel, Apa Dampak bagi Ekonomi Indonesia?

Persiapan dua tahun

Dikutip dari Reuters, sebuah sumber yang dekat dengan Hamas mengatakan, Hamas melakukan persiapan serangan ini selama dua tahun.

Sementara di sisi lain, Hamas juga berusaha meyakinkan Israel bahwa mereka tidak ingin berperang.

Israel seperti percaya diri mampu membendung serangan Hamas setelah sebelumnya memberikan insentif ekonomi kepada para pekerja di Gaza.

"Hamas memberikan kesan kepada Israel bahwa mereka belum siap untuk berperang," kata sumber tersebut.

Menurutnya, ini merupakan taktik intelijen yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengelabuhi Israel selama beberapa bulan terakhir.

Dikutip Times of Israel, mantan kepala intelijen Angkatan Bersenjata Israel (IDF) Amos Yadlin menyebutkan, serangan Hamas akhir pekan lalu menandai "kegagalan intelijen" Israel. 

Hal itu menurutnya sama seperti saat Israel digempur tentara Mesir dan Suriah pada Perang Yom Kippur, tepat 50 tahun silam.

Sementara Eli Maron, mantan kepala Angkatan Laut Israel menyinggung keberadaan pasukan pengamanan Israel yang seperti tidak ada saat Hamas melakukan serangan. 

"Semua warga Israel bertanya-tanya: di mana IDF, di mana polisi, di mana apara keamanan? Ini kegagalan kolosal," ujarnya. 

Permukiman tiruan di Gaza

Salah satu persiapan lain yang dilakukan Hamas adalah membangun permukiman tiruan Israel di Gaza.

Dengan permukiman tiruan itu, mereka melakukan pendaratan militer dan berlatih untuk penyerbuan. Bahkan, mereka juga membuat video dari manuver tersebut.

"Israel pasti melihat mereka, tapi sudah yakin bahwa Hamas tidak tertarik untuk melakukan konfrontasi," ujar sumber itu.

Namun, strategi ini sempat mendapatkan kritikan dari banyak pihak, termasuk para pendukungnya. Bahkan, banyak pemimpin Hamas yang tidak mengetahui rencana tersebut.

Saat berlatih, 1.000 pasukan Hamas yang dikerahkan dalam serangan tersebut tidak mengetahui tujuan pasti dari latihan tersebut.

Baca juga: Pertempuran Israel-Hamas Masih Berlangsung di 8 Lokasi di Seputaran Jalur Gaza

Hari penyerbuan

Ketika hari penyerbuan tiba, operasi 7 Oktober 2023 tersebut dibagi menjadi empat bagian.

Langkah pertama adalah rentetan 3.000 roket yang ditembakkan dari Gaza, bertepatan dengan serangan para pasukan yang menerbangkan paralayang melintasi perbatasan.

Begitu pasukan Hamas yang menggunakan paralayang mendarat, mereka mengamankan medan sehingga unit komando elit dapat menyerbu tembok yang memisahkan Gaza dari permukan dan bangunan Israel.

Pasukan Hamas menggunakan bahan peledak untuk menerobos penghalang dan kemudian melaju dengan sepeda motor.

Buldoser memperlebar jarak dan lebih banyak alat tempur yang masuk dengan kendaraan roda empat.

Sebuah unit komando menyerang markas tentara Israel di Gaza selatan dan memutus jalur komunikasi, hal itu mencegah personel memanggil komandan atau satu sama lain.

Baca juga: Spesifikasi Kapal Induk USS Gerald R Ford yang Dikerahkan AS untuk Bantu Israel

Pasukan Hamas masuk dari segala arah

Berdasarkan keterangan pihak berwenang Israel, pasukan Hamas menyerang 27 lokasi berbeda, dikutip dari BBC.

Daerah terjauh yang ditembus Hamas adalah kota Ofakim, yang terletak 22,5 km timur Gaza.

Di Sderot, pasukan Hamas terlihat berdiri di belakang truk pick-up yang sedang melaju melalui kota, yang terletak sekitar 3 kilometer di sebelah timur Gaza.

Sekitar selusin pasukan bersenjata terlihat menyebar melalui jalan-jalan kosong di Ashkelon, tepat di sebelah utara penyeberangan Erez yang baru saja diserbu.

Pemandangan serupa terulang di Israel selatan dan warga sipil diperintahkan oleh militer untuk bersembunyi di dalam rumah.

Di sebuah festival musik dekat Re'im, orang-orang bersenjata menembaki sekelompok besar anak muda yang berkumpul di padang pasir.

 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi