Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Muhammad Al-Amin Hancur dalam Serangan Operasi Pedang Besi Israel

Baca di App
Lihat Foto
X
Tangkapan layar Masjid Muhammad al-Amin hancur akibat serangan Israel.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Masjid Muhammad Al-Amin, sebuah situs religius terkemuka yang terletak di kota Khan Younis, Gaza, hancur dalam sebuah serangan udara yang dilakukan Israel.

Sumber-sumber lokal mengonfirmasi bahwa pesawat tempur Israel melakukan serangan tersebut dengan menargetkan Masjid Muhammad Al-Amin.

Dalam sebuah unggahan di Facebook, Muslim Care Malaysia Society menyebutkan bahwa Masjid Muhammad Al-Amin dibangun pada 2013 dengan dana yang dikumpulkan dari masyarakat Malaysia.

"Hati kami hancur melihat masjid megah yang didanai oleh rakyat Malaysia hancur akibat serangan bom oleh Israel," tulis unggahan, dikutip dari New Straits Times, Minggu (8/10/2023).

"Pada akhir tahun 2013, Muslim Care Malaysia telah menciptakan sejarah ketika berhasil membangun sebuah masjid yang luas dan indah untuk rakyat Palestina. Sayangnya, terlepas dari semua upaya dan kontribusi warga Malaysia, hari ini, 7 Oktober, masjid Muhammad Al Amin diratakan sepenuhnya dan tidak dapat digunakan lagi," tambahnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Korban Tewas Konflik Hamas-Israel Mencapai Lebih 1.500 Orang


Serangan balasan dari Israel 

Meski begitu, belum ada rincian pasti mengenai serangan tersebut, termasuk korban jiwa dan tingkat kerusakan karena situasi masih tegang, menurut laporan Morocco World News, Minggu (8/10/2023).

Serangan balasan Israel itu terjadi satu hari setelah Operasi Badai Al-Aqsa yang diprakarsai Hamas sebagai tanggapan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem dan meningkatnya insiden kekerasan di wilayah penduduk.

Tentara Israel melancarkan Operasi Pedang Besi sebagai tanggapannya, dengan mengatakan bahwa operasi tersebut menargetkan operasi dan infrastruktur Hamas di Jalur Gaza.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan “Kami sedang berperang” dan mendesak warga sipil di Gaza untuk mengungsi dari daerah tersebut.

Dia lebih lanjut menyatakan bahwa militer Israel bertekad untuk membongkar semua tempat persembunyian Hamas dan menjadikannya puing-puing.

Baca juga: Hamas Terbuka untuk Perundingan Gencatan Senjata dengan Israel

Jumlah korban imbas serangan Hamas-Israel terus meningkat

Sementara itu, imbas serangan dari kedua belah pihak telah menyebabkan korban jiwa yang terus bertambah.

Dilansir dari CBS News, Selasa (10/10/2023), seorang juru bicara kedutaan Israel mengatakan, jumlah korban tewas telah meningkat setidaknya menjadi 900 orang dan 2.150 lainnya dilaporkan terluka pada Senin (9/10/2023).

Sementara itu, lebih dari 250 orang yang tewas adalah orang-orang yang memadati festival musik di dekat perbatasan dengan Gaza ketika Hamas pertama kali menyerang Israel pada Sabtu (8/10/2023).

Di sisi lain, serangan balasan dari Israel telah menewaskan lebih dari 687 orang, termasuk 140 anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Sedangkan, ada sebanyak 3.700 lainnya terluka dalam serangan itu.

Baca juga: Festival Musik Jadi Sasaran Serangan Hamas ke Israel, 260 Korban Tewas Dievakuasi

Israel memblokade Gaza

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa dia telah memerintahkan pengetatan blokade Gaza.

"Tidak ada yang diizinkan masuk atau keluar. Tidak akan ada bahan bakar, listrik atau persediaan makanan," katanya dalam sebuah pernyataan. 

Marwan al-Ghoul dari CBS News melaporkan dari Gaza bahwa serangan udara Israel telah terjadi tanpa henti sejak Sabtu.

Sementara Israel bersikeras bahwa mereka menargetkan Hamas dan kelompok lainnya, mereka telah lama menuduh para militan tersebut menempatkan para pejuang dan senjata di dalam atau di dekat infrastruktur sipil.

"Rumah, gedung apartemen, dan masjid semuanya termasuk di antara target serangan Israel yang kebanyakan dari mereka tanpa peringatan sebelumnya," kata al-Ghoul.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi