Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Tak Berniat Kirim Pasukan ke Israel, tetapi Akan Melakukan Ini...

Baca di App
Lihat Foto
AFP/MAHMUD HAMS
Situasi terkini perang Hamas-Israel. Asap membubung di atas gedung-gedung Kota Gaza pada Sabtu (7/10/2023), saat serangan udara Israel menghantam gedung Palestine Tower. Sedikitnya 70 orang dilaporkan tewas di Israel, sedangkan otoritas Gaza merilis jumlah korban tewas sebanyak 198 orang.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby menyatakan, Amerika Serikat tidak berniat mengirimkan pasukan ke wilayah Israel.

"Tidak ada niat untuk menempatkan AS di lapangan (Israel)," kata Kirby kepada wartawan, Senin (9/10/2023), dikutip dari CNN.

Pernyataan ini merespons pergerakan kapal perang angkatan laut AS serta pesawat tempur ke Laut Mediterania.

Menurut dia, penempatan pasukan ini ditujukan untuk melindungi kepentingan AS di wilayah tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebab, Pentagon khawatir bahwa konflik Hamas-Israel akan meluas.

Senada, seorang pejabat senior pertahanan mengatakan, kapal perang dan pesawat tersebut untuk menghalangi negara atau kelompok mana pun untuk ikut berperang.

Hal ini sekaligus menunjukkan komitmen nyata AS terhadap dukungan pertahanan Israel.

Baca juga: Korban Tewas Konflik Hamas-Israel Mencapai Lebih 1.500 Orang

Belum pertimbangkan evakuasi warganya

Sementara itu, Pemerintah AS saat ini juga belum mempertimbangkan evakuasi darurat warganya di Israel.

Dalam sebuah pernyataan, Presiden AS Joe Biden mengatakan, Departemen Luar Negeri memberikan bantuan konsuler dan memperbarui peringatan keamanan agar warga tetap mengetahui perkembangan situasi.

Kendati demikian, warga AS perlu mengatur rencana perjalanan mereka sendiri untuk meninggalkan negara tersebut.

Baca juga: Hamas Terbuka untuk Perundingan Gencatan Senjata dengan Israel

"Bagi mereka yang ingin hengkang, penerbangan komersial dan opsi darat masih tersedia," kata Biden.

Biden menuturkan, 11 warga AS termasuk di antara korban kekerasan yang dipicu oleh Hamas.

Tak hanya itu, beberapa warga AS yang belum diketahui jumlahnya juga disebut menjadi korban sandera Hamas sejak Sabtu (7/10/2023).

Seperti diketahui, Hamas melakukan serangan besar-besaran ke wilayah Israel pada Sabtu pagi.

Hamas mengeklaim, serangan ini merupakan respons terhadap semua kekejaman yang dihadapi warga Palestina selama beberapa dekade.

Israel pun merespons serangan Hamas dengan memborbardir wilayah Gaza, yang merupakan rumah bagi lebih dari 2 juta warga Palestina.

Hingga kini, lebih dari 1.500 orang menjadi korban perang Hamas-Israel.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi