Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Masjid Al-Aqsa yang Berdiri di Atas "Tanah Suci"

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/kavram
Ilustrasi Masjid Al-Aqsa, salah satu tempat suci umat Islam.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Masjid Al-Aqsa berada di kompleks Kota Tua, Yerusalem, yang termasuk situs Warisan Dunia oleh badan kebudayaan PBB dan UNESCO.

Kawasan tersebut juga menjadi tempat penting bagi tiga agama Ibrahim, yakni Islam, Kristen, dan Yahudi.

Istilah Masjid Al-Aqsa sering diperluas untuk menunjukkan keseluruhan alun-alun tempat masjid dan Kubah Batu berdiri.

Meskipun area alun-alun masjid tersebut secara resmi dikenal sebagai al-Haram al-Sharif atau Tempat Suci yang Mulia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Konflik Hamas-Israel, Komandan Tertinggi Iran Yakin Al-Aqsa Akan Bisa Segera Dibebaskan

Berada di "tanah suci"

Dikutip dari laman Reuters, Masjid Al-Aqsa, yang dikenal juga dengan nama Masjid Qibli, dibangun pada abad ke 8 Masehi.

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa Al-Aqsa mengacu pada keseluruhan kompleks dan merupakan rumah bagi dua tempat suci umat Islam, Kubah Batu dan Masjid Al-Aqsa.

Kompleks Al-Aqsa terletak di sebuah bukit yang dikenal oleh orang Yahudi sebagai Har ha-Bayit (Temple Mount) dan bagi umat Islam sebagai al-Haram al-Sharif.

Umat Islam menganggap situs atau kompleks Al-Aqsa ini sebagai tempat tersuci ketiga dalam Islam, setelah Mekah dan Madinah.

Baca juga: Operasi Badai Al-Aqsa, Mengapa Hamas Luncurkan Serangan Besar-besaran secara Mengejutkan?

Kompleks ini menghadap ke Tembok Barat, sebuah tempat suci untuk berdoa bagi orang-orang Yahudi, yang menjadikan Temple Mount sebagai situs paling suci mereka.

Orang-orang Yahudi percaya bahwa Raja Salomo membangun kuil pertama di sana 3.000 tahun yang lalu, dan kuil kedua dihancurkan oleh Romawi pada tahun 70 M.

Dilansir dari laman Institute for Middle East Understanding, Yerusalem juga memiliki makna keagamaan yang penting bagi umat Kristen.

Gereja Makam Suci, situs paling suci umat Kristen yang memperingati penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan Kristus ke surga, terletak di dalam tembok Kota Tua, Yerusalem.

Yerusalem juga merupakan pusat administratif dari tiga denominasi Kristen Arab: Ortodoks Yunani (terkadang Timur atau Arab), Katolik Latin (atau Roma), dan Anglikan.

Umat Kristen Palestina menghadiri upacara keagamaan di kota tersebut, dan menggunakan pengadilan gerejawi serta lembaga lain yang menangani kebutuhan sosial yang penting.

Baca juga: Masjid Qiblatain, Saksi Perpindahan Kiblat dari Masjidil Aqsa ke Kabah

Terseret dalam konflik

Dilansir dari laman Encyclopedia Britannica, di zaman modern, Masjid Al-Aqsa dan alun-alunnya telah menjadi titik ketegangan dalam konflik Arab-Israel.

Tak hanya penting bagi umat Islam, alun-alun ini juga memiliki arti penting bagi orang Yahudi sebagai situs Kuil Yerusalem, yang inkarnasi Herodiannya dihancurkan pada tahun 70 M.

Temple Mount, sebutan bagi orang Yahudi untuk alun-alun, dan Tembok Barat yang berdekatan telah berfungsi sebagai tempat ziarah.

Selama Perang Enam Hari pada 1967, Israel menduduki Yerusalem Timur dan Kota Tua-nya, yang pernah menjadi bagian dari Yordania.

Baca juga: Mengintip Isi Kuitansi dari Batu yang Berusia 2.000 Tahun di Yerusalem

Israel kemudian mencaplok Yerusalem Timur, namun alun-alun tersebut tetap berada di bawah pengawasan lembaga Islam (wakaf) yang dikelola oleh dinasti Hashemite di Yordania.

Yordania dan Israel sepakat bahwa Wakaf akan memiliki kendali atas urusan di dalam kompleks tersebut, sementara Israel akan mengontrol keamanan eksternal.

Non-Muslim akan diizinkan masuk ke situs tersebut selama jam berkunjung, tetapi tidak diperbolehkan untuk beribadah di sana.

Namun, pada dekade-dekade berikutnya, pembatasan akses umat Muslim Palestina ke situs tersebut, proyek penggalian Israel di sekitar situs, dan penggusuran warga Palestina di lingkungan sekitar, menimbulkan kekhawatiran umat Islam atas nasib situs suci tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi