Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video "Anak" Kereta Mini Jalan di Rel, KAI: Ini Dresin

Baca di App
Lihat Foto
Instagram/@abouthetic
Tangkap layar video anak kereta api yang bernama dresin.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Unggahan video yang menunjukkan "anak" kereta api berukuran kecil viral di media sosial.

Video tersebut salah satunya dibagikan oleh warganet lewat akun Instagram @abouthetic, Jumat (6/10/2023).

Dalam video tersebut, tampak dua gerbong kereta api berukuran mini tengah berjalan di rel Stasiun Kroya, Cilacap, Jawa Tengah. 

"Gemes banget, momen anak kereta api terekam kamera sedang berjalan di rel," tulis pengunggah.

Baca juga: Mengenal Suite Class Compartment, Kereta Mewah KAI yang Direncanakan untuk Rute Jakarta-Surabaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan ukuran kereta api mini dengan kereta api biasa menjadi sorotan warganet. Mereka bahkan menyebut kereta api ini sebagai anak-anak.

"Lucu banget kemasan saset, kunti bogel mamang," komen akun @aderikrisna.

"Kalo anak kereta nabrak org juga tetep serem keknya ga imutt," balas pengguna akun @muhammadhapiip.

Lantas, apa itu "anak" kereta api berukuran mini yang beroperasi di rel stasiun?

Baca juga: Cerita Penumpang Berangkat Naik Kereta Cepat Whoosh, Pulang Naik Kereta Ekonomi


Baca juga: 4 Kereta Api Subsidi dengan Harga Miring, Apa Saja?

Kereta api dresin

Vice President Public Relations PT Kereta Api Indinesia (PT KAI) Joni Martinus mengungkapkan kereta api mini tersebut bernama Dresin.

"Kereta ini bernama Dresin. Kendaraan jalan rel yang berukuran kecil dan memiliki penggerak sendiri," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (10/10/2023).

Joni menjelaskan, Dresin dijalankan di berbagai wilayah operasi kereta api di Pulau Jawa dan Sumatera.

Kereta api ini bisa dijalankan satu minggu sekali atau bahkan satu sampai dua hari sekali sesuai kebutuhan setiap daerah operasi kereta.

Dresin akan berjalan dari stasiun satu ke stasiun lain dengan kecepatan tak lebih dari 25 km/jam.

Kendaraan ini beroperasi pada waktu tertentu seperti dini hari sebelum kereta pagi lewat atau petang sebelum kereta api malam jalan.

Baca juga: Mengenal Suite Class Compartment, Kereta Mewah KAI yang Direncanakan untuk Rute Jakarta-Surabaya

Fungsi kereta api Dresin

Lebih lanjut, Joni menjelaskan, pihaknya menggunakan Dresin untuk melakukan pemeriksaan dan memantau langsung prasarana perkeretaapian.

Sarana yang dicek sambil berkendara menggunakan Dresin, yakni kondisi jalur rel, jembatan, terowongan, persinyalan, kondisi perlintasan sebidang, dan stasiun-stasiun sepanjang jalur yang dilewati.

"Kami ingin selalu memastikan dan meyakinkan kondisi prasarana kereta api berada dalam keadaan yang benar-benar baik secara detil termasuk keamanan lebar jalur, kondisi bantalan, jembatan, ataupun terowongan," jelas dia.

Pemeriksaan ini, tambah Joni, dilakukan berkaitan dengan peningkatan keselamatan dan pelayanan perjalanan kereta api di sepanjang lintasan.

Tak hanya itu, menurutnya, Dresin juga bisa dipakai untuk pertolongan awal saat ada rintangan ataupun hambatan pada jalur kereta api.

"KAI juga memastikan melakukan perawatan serta pemeriksaan prasarana perkeretaapian secara rutin di antaranya dengan menggunakan Dresin," ujar Joni.

Dia menegaskan, hal ini dilakukan sebagai upaya dalam rangka mewujudkan angkutan kereta api yang selamat, aman, nyaman, dan tepat waktu.

Baca juga: Daftar Stasiun KA yang Sudah Bisa Face Recognition Boarding dan Cara Registrasinya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi