KOMPAS.com - Ketegangan antara Hamas-Israel menimbulkan serangkaian "bencana" di kedua pihak.
Eskalasi konflik ini bermula ketika Hamas menembakkan ribuan roket ke wilayah Israel pada Sabtu (7/10/2023).
Hamas mengeklaim, serangan besar-besaran ini merupakan respons terhadap semua kekejaman yang dihadapi warga Palestina selama beberapa dekade.
Baca juga: Mengenal Siapa Itu Hamas dan Alasannya Menyerang Israel...
Merespons serangan tersebut, Israel pun resmi mendeklarasikan perang melawan Hamas pada Minggu (8/10/2023).
Hingga kini, 770 warga Palestina dan 900 orang Israel menjadi korban dalam ketegangan ini.
Dengan kondisi yang terus memanas, sejumlah negara memilih untuk mengevakuasi warganya dari wilayah tersebut.
Baca juga: Reaksi Dunia terhadap Serangan Hamas ke Israel, Apa Saja?
Baca juga: Awal Mula dan Lini Masa Konflik Israel Vs Hamas
Berikut sejumlah negara yang memilih untuk mengevakuasi warganya dari Palestina dan Israel:
1. Indonesia
Pemerintah Indonesia saat ini sedang mengupayakan evakuasi 143 WNI yang berada di Palestina dan Israel.
"Secara keseluruhan ada 143 WNI di Israel dan Palestina yang kami evakuasi," ucap Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha, dikutip dari Kompas.id, Rabu (11/10/2023).
Kendati demikian, pihaknya tidak menyebutkan rute penyelamatan ini sebelum para WNI tiba dengan selamat sampai tujuan.
Hal ini sesuai dengan keamanan internasional yang berlaku.
Baca juga: Ketegangan di Jalur Gaza, Berapa Jumlah Pasukan Hamas?
2. Kanada
Dikutip dari AP News, warga negara Kanada akan diterbangkam ke luar megeri dari Bandara Tel Aviv dalam beberapa hari mendatang.
Menteri Luar Negeri Kanada, Melanie Joly mengatakan, evakuasi itu dilakukan menggunakan pesawat dari militer Kanada.
Pemerintah juga mengupayakan opsi lain bagi warga Kanada yang tidak bisa mencapai Bandara Tel Aviv.
Kanada saat ini berusaha mengonfirmasi jumlah warganya yang menjadi korban dan hilang dalam ketegangan Hamas-Israel. Sejauh ini, sudah ada dua warga Kanada yang menjadi korban dalam konflik tersebut.
Baca juga: Langkah Pemerintah Palestina Hentikan Pertumpahan Darah dan Atasi Krisis di Gaza...
3. Australia
Pemerintah Australia mengonfirmasi bahwa mereka telah meminta bantuan mendesak kepada Qantas dan Virgin untuk memulangkan warga Australia dari Israel pada Rabu (11/10/2023).
Namun, Menteri Luar Negeri Penny Wong mendesak masyarakat untuk tidak menunggu penerbangan repatriasi yang didukung pemerintah jika mereka dapat menemukan opsi komersial untuk meninggalkan wilayah tersebut.
Diperkirakan ada sekitar 12.000 warga Australia yang berada di Israel, meskipun banyak dari mereka adalah warga negara ganda yang belum tentu ingin meninggalkan Israel, dikutip dari Guardian.
4. Jerman
Jerman telah menyewa Lufthansa untuk mengevakuasi warganya yang ingin berangkat pada Kamis (12/10/2023) dan Jumat (13/10/2023).
Diperkirakan ada sekitar 4.500 warga Jerman di Israel, termasuk banyak kelompok sekolah dan pemuda.
Baca juga: Bagaimana Hamas Dapat Menembus Iron Dome Israel?
5. Korea Selatan
Sebuah penerbangan yang membawa 192 warga Korea Selatan dari Tel Aviv tiba di Bandara Incheon pada Rabu.
Diketahui, sekitar 570 warga Korea Selatan diperkirakan tinggal dalam jangka panjang di Israel, sementara sekitar 230 orang tinggal dalam jangka pendek.
6. Meksiko
Pemerintah Meksiko mengatakan, pihaknya akan mengevakuasi sekitar 300 warga negaranya yang meminta untuk berangkat dengan penerbangan kemanusiaan yang dioperasikan oleh tentaranya.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Iron Dome Israel, Sistem Pertahanan Canggih yang Berhasil Dibobol Hamas
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.