Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diblokade Israel, Listrik di Gaza Putus, Layanan Rumah Sakit Terganggu

Baca di App
Lihat Foto
AFP/MOHAMMED ABED
Seorang pria bereaksi di depan bangunan yang terbakar setelah dibombardir Israel di Kota Gaza pada Rabu (11/10/2023). Perang Israel vs Hamas ini pecah sejak Sabtu (7/10/2023) dan telah menewaskan ribuan orang.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Otoritas Energi Palestina mengatakan, kelangkaan bahan bakar membuat pembangkit listrik satu-satunya di wilayah itu tidak berfungsi.

Kondisi tersebut menyebabkan pemadaman total terjadi di Gaza dan menggangu sejumlah fasilitas viral, termasuk rumah sakit. 

Padamnya listrik di Jalur Gaza mulai terjadi seiring blokade penuh yang dilakukan Israel. Blokade dilakukan sebagai respons atas serangan Hamas sejak Sabtu (7/10/2023).

Dikutip dari Anadolu, satu-satunya pembangkit listrik di Gaza tak lagi berfungsi sejak Rabu (11/10/2023).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

 

Baca juga: Konflik Tak Kunjung Mereda, Palestina Desak PBB Gelar Sidang Darurat

Sebelumnya, Kepala Otoritas Energi Palestina Dhafer Melhem mengumumkan bahwa satu-satunya pembangkit listrik di Jalur Gaza akan ditutup setelah jam 7 malam.

"Saya menerima laporan hari ini yang menyatakan bahwa sebagian besar sel surya di atap rumah dan fasilitas di Jalur Gaza telah rusak total dan tidak mampu menghasilkan energi," kata Melhem.

Menurutnya, tindakan Israel memblokade penuh Gaza menciptakan krisis kemanusiaan serius, karena menyasar warga sipil yang tidak berdaya. 

Oleh karena itu, pihaknya menyerukan komunitas internasional agar bergerak cepat menghentikan ketegangan ini.

Baca juga: Hamas-Israel Memanas, Berikut Negara yang Pilih Evakuasi Warganya

Generator rumah sakit bertahan sampai Kamis

Menteri Kesehatan Palestina Mai al-Kaila mengatakan stok bahan bakar untuk mengoperasikan generator di rumah sakit di Jalur Gaza akan habis pada Kamis (12/10/2023).

Kondisi ini akan semakin memperburuk bencana di rumah sakit yang terus menerima para korban, dikutip dari Aljazeera.

Ia menjelaskan, seluruh jalur penyeberangan di Gaza ditutup, sehingga mustahil mendatangkan bahan bakar untuk pembangkit listrik atau generator yang sudah lama diandalkan oleh warga dan rumah sakit.

Stok makanan hanya bertahan dua minggu

Sementara itu, Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina mengatakan, mereka memiliki persediaan makanan dan air kurang dari dua minggu untuk membantu lebih dari 180.000 warga yang berlindung di sekolah-sekolah.

"Jalan-jalan diblokir, kami tidak memiliki saluran telepon, jaringan kami terkena serangan udara. Sangat sulit bagi kami untuk mengetahui apa yang terjadi," kata wakil direktur badan tersebut, Jennifer Austin.

Pihaknya mengandalkan staf yang juga merupakan bagian dari pengungsi dan tetap bertugas memberikan layanan.

"Ini benar-benar situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata dia. 

Baca juga: Militer Israel Dipertanyakan Usai Gagal Endus Serangan Hamas

Ketegangan Hamas-Israel

Blokade yang dilakukan Israel di Jalur Gaza menjadi respons terkait serangan Hamas yang menembakkan ribuan roketnya ke wilayah Israel pada Sabtu (7/10/2023).

Serangan Hamas tersebut diakui sebagai respons terhadap semua kekejaman yang dihadapi warga Palestina selama beberapa dekade.

Israel membalas serangan Hamas dengan mendeklarasikan perang melawan Hamas pada Minggu (8/10/2023).

Mereka juga memblokade penuh akses berbagai kebutuhan pokok menuju Gaza, sehingga menimbulkan krisis kemanusiaan.

Hingga kini, 1.100 warga Palestina dan 1.200 orang Israel menjadi korban dalam konflik kedua pihak. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi