Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Mohammed Deif, Komandan Hamas yang Disebut Otak Serangan ke Israel?

Baca di App
Lihat Foto
AFP/MOHAMMED ABED
Seorang pria bereaksi di depan bangunan yang terbakar setelah dibombardir Israel di Kota Gaza pada Rabu (11/10/2023). Perang Israel vs Hamas ini pecah sejak Sabtu (7/10/2023) dan telah menewaskan ribuan orang.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Jalur Gaza, Palestina porak-poranda setelah Israel membombardir wilayah itu dengan serangan udara.

Tak hanya melancarkan serangan udara, memasuki hari keenam perang melawan kelompok Hamas, Israel juga telah memutus aliran air dan listrik yang membuat Gaza bak "kota hantu".

Serangan Israel terjadi setelah Hamas menembakkan 5.000 roket ke wilayah Israel dalam serangan mendadak pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas mengatakan, serangan ke Israel dilakukan sebagai respons atas kekejaman yang dirasakan rakyat Palestina selama beberapa tahun terakhir.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di balik serangan Hamas ke Israel, mencuat nama Mohammed Deif, sosok yang disebut-sebut mengotaki aksi ini.

Lantas, siapa Mohammad Deif?

Baca juga: Israel Sebut Pengepungan Gaza Baru Saja Dimulai, Hamas Siap Skenario Perang Panjang

Sosok Mohammed Deif

Reuters melaporkan, Deif adalah sosok yang paling dicari oleh Israel. Ia selamat dari tujuh kali upaya percobaan pembunuhan yang dilakukan Israel.

Deif saat ini menjabat sebagai Komandan Brigade Al Qassam Hamas. Deif disebut-sebut bertanggung jawab atas serangan Hamas ke Israel pada Sabtu lalu.

Deif lahir dengan nama Mohammad Masri pada 1965 di Kamp Pengungsian Khan Yunis yang didirikan setelah Perang Arab-Israel pada 1948.

Ia kemudian dikenal dengan nama Mohammed Deif setelah bergabung dengan Hamas pada saat Intifadah pertama atau pemberontakan Palestina yang dimulai pada 1987.

Istri, anak laki-laki berusia 7 bulan, dan anak perempuannya yang berusia 3 tahun terbunuh oleh serangan udara Israel pada 2014.

Baca juga: Hujani Israel dengan Ribuan Roket, dari Mana Hamas Mendapatkan Senjata?

Sarjana sains

Deif yang kini menjadi salah satu sosok penting di Hamas pernah menempuh pendidikan di Universitas Islam di Gaza.

Di sana, ia mempelajari fisika, kimia, dan biologi serta memiliki ketertarikan pada dunia seni.

Selama berkuliah, Deif juga pernah mengepalai komite hiburan universitas dan tampil di atas panggung komedi. Ia kemudian lulus dari Universitas Islam di Gaza dengan gelar sarjana sains.

Selama bergabung dengan Hamas, Deif mengembangkan jaringan terowongan dan keahlian membuat bom.

Ia menduduki puncak daftar orang yang paling dicari di Israel selama beberapa dekade dan dianggap bertanggung jawab atas kematian puluhan warga Israel dalam serangan bom bunuh diri.

Baca juga: Perbandingan Kekuatan Israel Vs Hamas

Pernah ditangkap Israel pada 1989

Deif pernah ditangkap oleh Israel pada 1989.

Ia menghabiskan hidup di bawah bayang-bayang Israel selama 16 ketika mendekam di penjara.

Setelah bebas, Deif tidak menyurutkan langkahnya melawan Israel. Ia terus diburu oleh Israel, bahkan beberapa kali sempat nyaris terbunuh.

Sumber Hamas mengatakan, Deif telah kehilangan satu matanya dan mengalami luka serius di salah satu kaki ketika Israel berusaha membunuhnya.

Tak banyak potret Deif yang dapat diketahui orang. Dalam beberapa potret, deif memilih mengenakan topeng atau hanya terlihat bayangannya saja.

Deif juga tidak berkomunikasi menggunakan ponsel pintar. Saat ini, ia diduga berada di Gaza, tepatnya di dalam labirin terowongan di bawah daerah kantong tersebut.

Baca juga: Alasan Militan Palestina Hamas Serang Israel, Korban Tewas 250 Orang

Israel bentuk kabinet perang

Sementara tuduhan serangan diarahkan kepada Deif, Israel membentuk kabinet perang untuk mengawasi perlawanan dan membalas serangan Hamas.

Dikutip dari Associated Press, warga Palestina semakin menderita seiring serangan bertubi-tubi yang dilancarkan Israel sejak Sabtu.

Israel juga meningkatkan pengeboman dan menghancurkan pemukiman warga. Pembangkit listrik di Gaza pun kehabisan suplai akibat serangan Israel.

Hingga Kamis (12/10/2023), jumlah korban tewas dalam konflik Hamas-Israel sudah mencapai 2.300-an orang.

Baca juga: Siapa Kelompok Militan Palestina Hamas yang Luncurkan Serangan Mendadak ke Israel?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi