Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Cincin Saturnus Akan Menghilang? Berikut Perkiraan Waktunya

Baca di App
Lihat Foto
NASA, ESA, CSA, STScI, Matt Tiscareno (SETI Institute), Matt Hedman (University of Idaho), Maryame El Moutamid (Cornell University), Mark Showalter (SETI Institute), Leigh Fletcher (University of Leicester), Heidi Hammel (AURA), J. DePasquale (STScI) via PHYS
Foto terbaru cincin Saturnus. Gambar ini berhasil ditangkap Teleskop Luar Angkasa James Webb, menampilkan detil-detil cincin Saturnus, fitur-fitur atmosfer hingga bulan Saturnus.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Dari semua planet di tata surya, Saturnus menjadi yang paling cantik karena cincinnya.

Cincin pada planet Saturnus terbuat dari material es dengan sedikit bebatuan dan tersusun dalam lingkaran cahaya yang halus.

Dari dekat, material cincin Saturnus berkilau dalam perpaduan warna merah jambu, abu-abu, dan cokelat. Partikel cincin tersebut berkilauan dalam kegelapan.

Begitu sulit membayangkan Saturnus tanpa cincinnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Luar Angkasa Mendarat di Titan

Dilansir dari The Atlantic, cincin planet Saturnus bukanlah sesuatu yang permanen. Faktanya, cincin planet Saturnus akan menghilang.

Cincin planet Saturnus kehilangan materialnya setiap tahun.

Mikro Meteorit yang masuk dan radiasi matahari mengganggu potongan-potongan kecil materi cincin yang berdebu.

Baca juga: Ramai Penampakan Bulan dan Saturnus Berdampingan, sampai Kapan Bisa Disaksikan?

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Satelit Terbesar Saturnus Titan Ditemukan

Fenomena "hujan cincin"

Pada partikel planet Saturnus yang tiba-tiba berubah, membuatnya menjadi selaras dengan garis medan magnet Saturnus dan mulai berputar di sepanjang jalur yang tidak terlihat tersebut.

Ketika partikel-partikel tersebut terlalu dekat dengan puncak atmosfer Saturnus, gravitasi menariknya ke dalam, dan menguap di awan planet tersebut.

Para astronom menyebutnya dengan “hujan cincin” dan seiring berjalannya waktu, fenomena ini dan fenomena lainnya akan melemahkan elemen khas yang membuat Saturnus menjadi tidak memiliki cincin lagi.

Baca juga: Saturnus dan Jupiter Tampak Dekat Malam Ini, Bagaimana Bedanya dengan Bintang Lain?

Ilmuwan planet di JAXA Badan Antariksa Jepang James O’Donoghue mengatakan bahwa pada saat inilah kita bisa melihat cincin Saturnus pada masa kejayaannya.

O’Donoghue dan ilmuwan lain memperkirakan bahwa cincin planet Saturnus tersebut akan hilang dalam waktu sekitar 300 juta tahun.

"Penghuni Bumi masih punya banyak waktu untuk mengagumi keindahan cincin Saturnus dan mempelajarinya," ujar O'Donoghue. 

Sebab, mesti para astronom memahami bahwa cincin planet Saturnus akan segera punah, mereka masih belum mengetahui segalanya tentang cincin tersebut.

Baca juga: Mars Diyakini Akan Punya Cincin Lagi seperti Saturnus, Kapan Itu?

Cincin Saturnus

Dikutip dari smithsonian, cincin planet Saturnus memiliki luas yang sangat lebar sehingga lingkar terluarnya lebih besar daripada jarak Bumi ke Bulan.

Namun, cincin-cincin tersebut sangat tipis sehingga selama momen ketika Matahari melintas tepat di atas garis khatulistiwa Bumi (Ekuinoks), cincin-cincin tersebut akan menghilang ketika dilihat dari Bumi.

Ketebalan rata-rata cincin utama diyakini tidak lebih dari 9.144 meter.

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa bagian dari cincin B yang merupakan cincin paling terang dari semuanya hanya setebal kurang lebih satu meter hingga 3.048 meter.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Satelit Terbesar Saturnus Titan Ditemukan

Para astronom telah lama bertanya-tanya tentang asal-usul cincin Saturnus. Sebagian orang meyakini bahwa cincin Saturnus terbentuk saat planet ini pertama kali menyatu sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu.

Sebagian lagi menduga cincin Saturnus terbentuk dari tabrakan Bulan, asteroid, komet, atau bahkan sisa-sisa planet lain yang mungkin terjadi sekitar 10 juta tahun yang lalu.

Sebagian besar cincin Saturnus berada di dalam batas Roche, yaitu jarak yang bisa dilalui satelit untuk mengorbit sebuah obyek besar tanpa gaya pasang surut planet yang bisa mengalahkan gaya gravitasi obyek tersebut dan merusaknya.

Cincin Saturnus yang berada di luar batas Roche tetap menyatu karena pengaruh gravitasi satelit lain seperti Bulan.

Baca juga: 10 Fakta Saturnus yang Belum Banyak Orang Tahu

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi