Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Hujani Gaza dengan 6.000 Bom, ICRC: RS Bisa Berubah Jadi Kamar Mayat

Baca di App
Lihat Foto
AFP/MOHAMMED ABED
Seorang pria bereaksi di depan bangunan yang terbakar setelah dibombardir Israel di Kota Gaza pada Rabu (11/10/2023). Perang Israel vs Hamas ini pecah sejak Sabtu (7/10/2023) dan telah menewaskan ribuan orang.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Israel secara intensif masih melancarkan serangan ke Jalur Gaza, Palestina memasuki hari keenam perang melawan Hamas.

Israel terus membombardir Gaza sebagai balasan atas serangan kelompok militan Palestina tersebut pada Sabtu (7/10/2023).

Al Jazeera memberitakan, Israel telah menghujani Gaza dengan 6.000 bom seberat 4.000 ton dalam kurun waktu enam hari terakhir.

Berdasarkan laporan Israel pada Kamis (12/10/2023), bom yang dijatuhkan telah menewaskan sekitar 1.400 orang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Para pejabat di Gaza mengatakan bahwa korban tewas termasuk 447 anak-anak, 248 wanita, dan 10 petugas kesehatan. Lebih dari 150 orang tewas pada hari Kamis saja," ujar Al Jazeera dalam laporannya.

Baca juga: Siapa Mohammed Deif, Komandan Hamas yang Disebut Otak Serangan ke Israel?

Ratusan ribu warga Palestina mengungsi

Serangan Israel yang terjadi secara bertubi-tubi meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya bencana kemanusiaan di Gaza.

Gaza yang menjadi rumah bagi 2,3 juta jiwa kini luluh lantah akibat serangan Israel yang membuat 338.000 warga Palestina meninggalkan tempat tinggalnya dan mengungsi.

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Palestina juga mencatat 31 orang dilaporkan tewas dan 600 orang mengalami luka di Tepi Barat, wilayah yang juga diduduki Israel.

Sementara Israel menyampaikan, sekitar 1.300 orang tewas setelah Hamas melancarkan serangan ke Israel bagian selatan.

Tak hanya itu, kelompok tersebut juga menawan sekitar 100 orang pada Sabtu.

Baca juga: Israel Sebut Pengepungan Gaza Baru Saja Dimulai, Hamas Siap Skenario Perang Panjang

Israel masih putus aliran listrik dan air

Selain membombardir Gaza, Israel masih memutus aliran air dan listrik di Gaza. Wilayah tersebut juga terisolasi dari suplai makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.

Serangan Israel yang terus-menerus dikhawatirkan mengubah rumah sakit (RS) menjadi "kamar mayat", menurut Komite Palang Merah Internasional (ICRC).

Hal tersebut dikarenakan warga sipil yang terluka parah, termasuk bayi, dilarikan ke bangsal-bangsal yang penuh sesak, di mana tempat tidur dan persediaan medis hampir habis.

"Ketika Gaza kehilangan listrik, rumah sakit juga kehilangan listrik, membuat bayi yang baru lahir di inkubator dan pasien lanjut usia yang membutuhkan oksigen menjadi berisiko," ujar Direktur regional ICRC Fabrizio Carboni.

Baca juga: Alasan Militan Palestina Hamas Serang Israel, Korban Tewas 250 Orang

Serangan Israel rusak masjid dan sekolah

Di samping permukiman, serangan Israel yang bertubi-tubi di Gaza turut menghancurkan masjid dan sekolah.

The Guardian melaporkan, sebelas masjid dan 90 sekolah mengalami kerusakan akibat serangan yang menargetkan Gaza.

"Sebelas masjid menjadi sasaran dan hancur, sementara tujuh gereja dan masjid mengalami kerusakan," ujar Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA) dalam keterangannya.

Badan tersebut menambahkan, fasilitas air dan sanitasi juga terkena dampak serangan Israel.

Sejak perang Israel vs Hamas dimulai, enam sumur air, tiga stasiun pompa air, satu penampungan air, dan satu pabrik desalinasi yang melayani lebih dari 1.100.000 orang telah rusak akibat serangan udara.

Baca juga: Perbandingan Kekuatan Israel Vs Hamas

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi