KOMPAS.com - Hari ini bertepatan dengan Jumat (13/10/2023) atau Jumat tanggal 13.
Sebagian orang meyakini Jumat tanggal 13 atau Friday the 13th sebagai hari yang menakutkan atau mengerikan.
Tahun ini, Jumat tanggal 13 terjadi dua kali, yaitu pada 13 Januari dan 13 Oktober 2023.
Baca juga: Apa Itu Rebo Wekasan: Asal-usul dan Tradisinya di Berbagai Daerah
Selain sebagai hari yang menakutkan, Jumat tanggal 13 juga disebut sebagai hari sial. Kepercayaan ini umumnya berkembang di Amerika Serikat.
Ketakutan terhadap hari Jumat tanggal 13 bahkan memiliki istilah tersendiri, yakni Paraskavedekatriaphobia.
Takhayul tersebut juga diadaptasi menjadi waralaba film horor berjudul Friday the 13th yang dirilis sejak 1980 hingga 2009.
Baca juga: Mengenal Asal Muasal Mitos Kucing Memiliki 9 Nyawa
Lalu, mengapa muncul mitos yang meyakini Jumat tanggal 13 sebagai hari yang menakutkan?
Penyebab kemunculan takhayul Jumat tanggal 13
Seorang profesor antropologi dari Universitas Buffalo AS Phil Stevens mengatakan, anggapan Jumat tanggal 13 sebagai hari mengerikan muncul dari kisah Perjamuan Terakhir Yesus di Alkitab.
Dalam kisah tersebut, Yesus mengadakan pertemuan yang diikuti total 13 orang. Pertemuan tersebut berlangsung sehari sebelum dia disalib. Yesus kemudian disalip keesokan harinya pada hari Jumat.
"Jadi angka 13 dikaitkan dengan peristiwa mengerikan itu," kata Stevens, dikutip dari USA Today, Kamis (12/10/2023).
Baca juga: Mengenal Asal-usul Internet, Berikut Sejarah Perkembangannya
Meski ketakutan terhadap hari tersebut muncul di masyarakat, Stevens menyebutkan banyak orang mulai tidak meyakininya.
Di sisi lain, diberitakan National Geographic (12/1/2023), ada kisah lain yang mungkin menjadi alasan Jumat tanggal 13 menjadi hari menakutkan.
Beberapa ahli Alkitab percaya bahwa Hawa dan Adam memakan buah terlarang pada hari Jumat. Lalu, anak mereka Habel dibunuh oleh saudaranya Kain pada Jumat tanggal 13.
Baca juga: Asal-usul Pose V atau Peace Saat Berfoto, dari Komik Berujung Iklan Kamera
Sementara itu, Thomas Fernsler seorang ilmuwan di Pusat Sumber Daya Pendidikan Matematika dan Sains di Universitas Delaware, Newark menduga takhayul ini berasal dari ketakutan pada angka 13.
Secara numerologi, angka 13 dianggap tidak sempurna. Ini karena angka 12 diyakini sebagai angka yang "lengkap" atau sempurna. Contohnya, ada 12 bulan dalam setahun, 12 tanda zodiak, dan 12 dewa Olympus.
Hal ini menyebabkan muncul ketakutan terhadap angka 13 yang dianggap tidak sempurna atau pembawa sial.
Baca juga: Mitos Malam Satu Suro, Mengapa Tak Boleh Keluar Malam?
Benarkah Jumat tanggal 13 hari menakutkan?
Stevens meyakinkan bahwa Jumat tanggal 13 bukanlah hari yang benar-benar mengerikan atau pembawa sial.
Anggapan ini muncul sebagai contoh dari "pemikiran magis" seseorang. Pemikiran ini dimiliki seseorang yang menganggap dua hal terjadi secara sebab-akibat.
Misalnya, ada kepercayaan hal buruk terjadi pada Jumat tanggal 13 karena itu hari sial. Padahal, menurut dia, dua hal tersebut sebenarnya tidak berhubungan.
Jane Risen seorang ilmuwan perilaku di University of Chicago Booth School of Business, menemukan bahwa takhayul ini memengaruhi orang-orang, termasuk orang yang tidak percaya.
Baca juga: 9 Alasan Nonton Film Horor Ternyata Baik bagi Kesehatan
Menurutnya, orang-orang akan memperhatikan kejadian buruk yang terjadi di hari yang dianggap sial meskipun tidak percaya pada takhayul tersebut.
Ketika ada ritual untuk menghilangkan kesialan yang dialami, mereka juga tidak ragu melakukannya untuk menghilangkan perasaan khawatir dan ketakutan.
Di sisi lain, profesor bahasa Inggris di Universitas Cincinnati Rebecca Borah menyebut, takhayul ini menyebabkan orang-orang lebih berhati-hati dalam melakukan sesuatu.
Mereka akan bersikap lebih teratur dan teliti saat mengecek sesuatu agar tidak terjadi hal buruk di hari yang dianggap sial.
Baca juga: Memotret Viral Kisah Horor KKN di Desa Penari...
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.