Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Terowongan Gaza yang Jadi Sasaran Serangan Israel?

Baca di App
Lihat Foto
AFP/MOHAMMED ABED
Seorang pria bereaksi di depan bangunan yang terbakar setelah dibombardir Israel di Kota Gaza pada Rabu (11/10/2023). Perang Israel vs Hamas ini pecah sejak Sabtu (7/10/2023) dan telah menewaskan ribuan orang.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Pasukan Israel menyatakan tengah menargetkan terowongan Gaza yang dibangun oleh Hamas sebagai sasaran serangan dalam konflik dengan kelompok Palestina tersebut.

Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan, operasi itu merupakan serangan lintas batas setelah Hamas memborbardir Israel pada Sabtu (7/10/2023).

"Bayangkan Jalur Gaza sebagai satu lapisan untuk warga sipil dan lapisan lainnya untuk Hamas. Kami mencoba untuk mencapai lapisan kedua yang telah dibangun Hamas itu," katanya, dikutip dari BBC.

Namun, bukan perkara mudah bagi pasukan Israel untuk menyasar targetnya itu. Sebab, sulit untuk mengukur terowongan yang dijuluki Israel sebagai "Metro Gaza".

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, seperti apa terowongan Gaza?

Menilik Terowongan Gaza

Dilansir dari BBC, terowongan Gaza dibangun sebelum Israel menarik pasukannya dari Gaza, tepatnya pada 2005.

Pembangunan terowongan ini digencarkan setelah Hamas menguasai Jalur Gaza dua tahun kemudian.

Konon, Hamas membutuhkan waktu selama beberapa tahun untuk membangun terowongan itu. Biaya yang dikeluarkan juga sangat besar.

Puncaknya, hampir 2.500 terowongan yang membentang di bawah perbatasan Mesir digunakan untuk menyelundupkan barang-barang komersial, bahan bakar, dan senjata oleh Hamas dan kelompok-kelompok lainnya.

Namun, fungsi itu ditinggalkan setelah Israel mulai mengizinkan lebih banyak barang diimpor melalui penyeberangannya.

Mesir kemudian menutup akses penyelundupan dengan menghancurkan terowongan-terowongan tersebut.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Iron Dome Israel, Sistem Pertahanan Canggih yang Berhasil Dibobol Hamas

Berikut kondisi terowongon Gaza berdasarkan sejumlah sumber pemberitaan:

1. Panjang terowongan Gaza

IDF meyakini terowongan Gaza membentang di bawah wilayah dengan panjang 41 km.

Sebelumnya, pada 2013, IDF menemukan terowongan sepanjang 1,6 km dengan kedalaman 18 meter yang dilapisi dengan atap beton dan dinding yang mengarah dari Jalur Gaza ke tanah di dekat sebuah kibbutz Israel.

Tahun berikutnya, Israel menyatakan akan menghancurkan terowongon yang disebut digunakan musuh untuk melancarkan serangan ke negara itu.

Baca juga: Apa yang Akan Terjadi Setelah Hamas Melancarkan Serangan ke Israel?

2. Bentuk terowongan Gaza

Pintu masuk terowongan Gaza berbentuk vertikal yang umumnya tersembunyi di dalam rumah warga, masjid, sekolah, dan bangunan umum.

Terowongan itu turun ke bawah sekitar belasan meter sebelum mencapai lorong horizontal, yang dilapisi beton dan kabel listrik.

Sebagian besar memiliki lebar sekitar satu meter dan tinggi 2,5 meter, hampir tidak cukup untuk menampung seorang pria yang membawa persenjataan berat.

Terowongan itu diklaim mampu turun lebih jauh dengan kedalaman 30 meter di bawah permukaan.

Sebagian besar memiliki panjang antara satu hingga tiga kilometer dan memiliki banyak pintu masuk dan cabang.

Baca juga: Awal Mula dan Lini Masa Konflik Israel Vs Hamas

3. Terowongan saling terhubung

Masing-masing terowongan saling terhubung dengan lorong-lorong lain dan dengan bunker-bunker yang digunakan sebagai pusat komando dan gudang senjata.

Tempat ini juga disebut digunakan untuk menjaga para pemimpin politik dan militer Hamas agar tetap aman dari gempuran pasukan Israel di atas tanah.

4. Diduga dilengkapi dengan listrik dan rel kereta api

Ahli perang bawah tanah yang mengajar di Universitas Reichman di Israel, Daphné Richemond-Barak mengatakan, terowongan Gaza memiliki bangunan yang tidak sempurna, tapi digunakan dengan sanat teratur.

"Terowongan lintas batas cenderung tidak sempurna, artinya hampir tidak memiliki benteng pertahanan," kata dia, masih dari sumber yang sama.

Barak menduga, terowongan itu dilengkapi dengan beberapa fasilitas untuk memberi kenyamanan bagi pasukan Hamas.

"Para pemimpin bersembunyi di sana. Mereka memiliki pusat komando dan kontrol. Mereka menggunakannya untuk transportasi dan jalur komunikasi. Mereka dilengkapi dengan listrik, penerangan, dan rel kereta api. Anda bisa lebih banyak bergerak dan berdiri," jelasnya.

Baca juga: Israel Resmi Deklarasikan Perang Melawan Hamas, Pertama Kali sejak 1973

5. Diklaim beberapa kali dihancurkan

Setelah konflik pada 2021, IDF mengklaim telah menghancurkan lebih dari 100 km terowongan melalui serangan udara.

Namun, Hamas menyebutkan bahwa terowongannya membentang sepanjang 500 km dan hanya 5 persen yang terkena serangan.

Sebelumnya, pada 2014, IDF dan pasukannya juga pernah mengklaim telah menghancurkan lebih dari 30 terowongan selama perang.

Baca juga: Jadi Titik Konflik Hamas-Israel, Berapa Penduduk Jalur Gaza?

Sementara itu, analis pertahanan Israel yang berspesialisasi dalam perang bawah tanah, Eado Hecht menjelaskan, menghancurkan terowongan Gaza bukan perkara yang mudah.

Dia mengatakan, operasi itu bisa panjang dan melelahkan.

"Ini adalah pekerjaan yang sangat berbahaya," kata dia, dikutip dari The Guardian.

"Pertama, menemukan pintu masuk terowongan sangat sulit, seperti jarum di tumpukan jerami," imbun Hecht.

Selain itu, teknologi jarak jauh juga belum ada untuk menemukan dan memetakan terowongan jauh di bawah tanah.

Setelah menemukan pintu masuk, perlu memanjat ke dalam untuk mengetahui apakah itu terowongan defensif atau ofensif.

"Kemudian Anda harus memetakan terowongan itu ke mana arahnya, apakah ada cabangnya? Dan Anda harus memasang hampir seluruh terowongan dengan bahan peledak," ujar Hecht.

"Ini adalah permainan petak umpet yang mematikan," lanjutnya.

Baca juga: Tak Ada Tempat Aman, Warga Sipil di Gaza: Ke Mana Kami Akan Pergi?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi