Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan Ketegangan Hamas-Israel, 6.000 Bom Diledakkan di Gaza, Seruan Penghentian Perang Terus Menggema

Baca di App
Lihat Foto
AFP/MOHAMMED ABED
Seorang pria bereaksi di depan bangunan yang terbakar setelah dibombardir Israel di Kota Gaza pada Rabu (11/10/2023). Perang Israel vs Hamas ini pecah sejak Sabtu (7/10/2023) dan telah menewaskan ribuan orang.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Ketegangan Hamas-Israel telah berlangsung selama sepekan.

Konflik ini bermula ketika kelompok Hamas melancarkan ribuan serangan roket ke wilayah Israel pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Sirene peringatan bahaya pun menggema di sejumlah wilayah Israel.

Hamas mengeklaim, "Operasi Badai Al-Aqsa" ini merupakan respons terhadap semua kekejaman yang dihadapi warga Palestina selama beberapa dekade.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Awal Mula dan Lini Masa Konflik Israel Vs Hamas

Merespons serangan Hamas, Israel langsung mendeklarasikan perang pada Minggu (8/10/2023) dan membombardir wilayah Jalur Gaza, rumah bagi lebih dari 2 juta warga Palestina.

Tak hanya itu, Israel juga menghentikan pasokan listrik, air, dan listrik sepenuhnya ke Gaza sejak Senin (9/10/2023).

Hingga kini, ketegangan Hamas-Israel mengakibatkan lebih dari 3.000 orang meninggal dunia. Sebanyak 1.900 orang dari Palestina dan 1.300 orang dari Israel.

Baca juga: Operasi Badai Al-Aqsa, Mengapa Hamas Luncurkan Serangan Besar-besaran secara Mengejutkan?

Baca juga: Buntut Serangan Hamas, Netanyahu Akan Putus Pasokan Listrik, Makanan, dan Gas ke Gaza

Israel ledakkan 6.000 bom di Gaza

Dikutip dari Aljazeera, Israel mengeklaim telah menjatuhkan 6.000 bom berbobot 4.000 ton di Jalur Gaza hingga Kamis (12/10/2023).

Seluruh lingkungan di Gaza kini telah hancur akibat serangan Israel secara besar-besaran.

Hal ini memaksa ratusan ribu warga Palestina meninggalkan rumah mereka dan mencari perlindungan.

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan, serangan Israel di Gaza telah meratakan lebih dari 1.000 rumah sejak Sabtu, sedangkan 560 unit rumah lainnya rusak parah dan tak dapar dihuni.

Baca juga: Menilik Perbandingan Iron Dome Israel dengan Roket Hamas

Adapun blokade Israel mengakibatkan kekurangan air yang parah bagi lebih dari 650.000 orang.

Sistem pembuangan juga limbah telah dihancurkan sehingga membuang air limbah yang berbau busuk ke jalan-jalan dan menimbulkan bahaya kesehatan.

Serangan udara Israel juga membuat kuburan di Gaza berbahaya untuk dijangkau.

Dampaknya, keluarga yang berduka menguburkan jenazah mereka di kuburan informal yang digali di lahan kosong.

Baca juga: WHO: Perintah Evakuasi Israel di Gaza adalah Hukuman Mati bagi Pasien

Seruan penghentian perang

Dunia pun menyerukan penghentian perang Hamas-Israel yang telah berlangsung sepekan ini.

Presiden Joko Widodo (Jokowi), misalnya, mendesak agar konflik bersenjata ini segera dihentikan agar tidak menambah beban bencana kemanusiaan.

"Indonesia mendesak agar perang dan tindakan kekerasan agar segera dihentikan untuk menghindari semakin bertambahnya korban manusia dan hancurnya harta benda,"
kata Jokowi, dikutip dari Kompas.com, Selasa (10/10/2023).

"Karena eskalasi konflik dapat menimbulkan dampak kemanusiaan yang lebih besar," sambungnya.

Ia menjelaskan, konflik tersebut harus segera diselesaikan sesuai paramater PBB.

Baca juga: Dampak Perang Israel Vs Hamas, Bagaimana Kondisi WNI di Gaza?

Seruan penghentian perang juga digaungkan oleh warga dari berbagai negara.

Sekitar 300 orang dari berbagai latar belakang dan kebangsaan di seluruh Afrika Selatan, berkumpul di luar Konsulat Amerika Serikat di Johannesburg, Afrika Selatan, untuk memprotes perang yang sedang beralngsung.

Para pengunjuk rasa yang membawa plakat yang mewakili pendukung Israel dan Hamas mengutuk pengeboman dan pembunuhan warga sipil oleh kedua belah pihak, dikutip dari VOA Africa.

PBB juga berkali-kali menyerukan penghentian konflik bersenjata Hamas-Israel yang mengakibatkan krisis kemanusian.

Baca juga: Peliknya Konflik Israel-Palestina dan Bumerang Atas Serangan Hamas

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi