Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Provinsi Paling Miskin di Pulau Jawa, Mana Saja?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Ilustrasi kemiskinan.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) belum lama ini merilis Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2023.

Pada periode Maret 2023, persentase penduduk miskin di Indonesia turun 0,21 persen poin terhadap September 2022 dan turun 0,18 persen terhadap Maret 2022.

Sebanyak 25,90 juta orang di Indonesia tercatat masuk kategori penduduk miskin atau turun 0,46 juta dari September 2022.

Baca juga: 10 Negara Termiskin di Dunia, Seberapa Buruk Kondisinya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut lima provinsi termiskin di Pulau Jawa:

Baca juga: 2,1 Juta Warga Miskin Kecanduan Judi Online, Ratusan Triliun Rupiah Mengalir ke Negara Tetangga

1. DIY

Daerah Istemewa Yogyakarta (DIY) menjadi provinsi paling miskin di Jawa dengan persentase 11,04 persen, turun dari 11,49 persen pada September 2022.

Tercatat, jumlah penduduk miskin di DIY mencapai 448.000 orang, turun dari 464.000 orang pada September 2022.

Di DIY, garis kemiskinan per kapita per bulan mencapai Rp 573.022, naik dari Rp 551.342 dari periode sebelumnya.

Sementara garis kemiskinan per rumah tangga miskin di DIY sebesar Rp 2.475.455, naik dari Rp 2.315.636 pada September 2022.

Baca juga: Ir Sutami Menteri Termiskin dalam Sejarah Indonesia

2. Jawa Tengah

Sementara itu, Jawa Tengah menjadi provinsi paling miskin kedua di Jawa dengan persentase 10,77 persen, turun dari 10,98 persen pada September 2022.

Tercatat, jumlah penduduk miskin di Jateng mencapai 3,9 juta orang, turun dari 3,8 juta orang pada September 2022.

Di Jateng, garis kemiskinan per kapita per bulan mencapai Rp 477.580, naik dari Rp 464.879 dari periode sebelumnya.

Sementara garis kemiskinan per rumah tangga miskin di Jateng sebesar Rp 2.044.042, naik dari Rp 1.883.325 pada September 2022.

Baca juga: Kisah Prostitusi Gang Royal Bantu Rakyat Miskin, Mirip dengan Cerita di Era Ali Sadikin

3. Jawa Timur

Jawa Timur menjadi provinsi paling miskin ketiga di Jawa dengan persentase 10,35 persen, turun dari 10,49 persen pada September 2022.

Tercatat, jumlah penduduk miskin di Jatim mencapai 4,18 juta orang, turun dari 4,23 juta orang pada September 2022.

Adapun garis kemiskinan per kapita per bulan di Jatim mencapai Rp 507.286, naik dari Rp 487.908 dari periode sebelumnya.

Sementara garis kemiskinan per rumah tangga miskin di Jatim sebesar Rp 2.150.893, naik dari Rp 1.883.325 pada September 2022.

Baca juga: 10 Negara Termiskin di Dunia, Semua dari Benua Afrika, Mana Saja?

4. Jawa Barat

Angka kemiskinan di Provinsi Jawa Barat pada periode Maret 2023 mencapai 7,62 persen, turun dari 7,98 persen pada September 2022.

Tercatat, jumlah penduduk miskin di Jabar mencapai 3,9 juta orang, turun dari 4,05 juta orang pada September 2022.

Di Jabar, garis kemiskinan per kapita per bulan mencapai Rp 495.229, naik dari Rp 480.350 dari periode sebelumnya.

Sementara garis kemiskinan per rumah tangga miskin di Jateng sebesar Rp 2.198.817, naik dari Rp 1.945.418 pada September 2022.

Baca juga: Menko PMK: Tangani 1.000 Orang Miskin di Papua Lebih Sulit Dibanding Tangani 10.000 di Jakarta

5. Banten

Angka kemiskinan di Provinsi Banten pada periode Maret 2023 mencapai 6,17 persen, turun dari 6,24 persen pada September 2022, terendah kedua di Pulau Jawa.

Tercatat, jumlah penduduk miskin di Banten mencapai 826.130 orang, turun dari 829.660 orang pada September 2022.

Adapun garis kemiskinan per kapita per bulan di Banten mencapai Rp 618.721, naik dari Rp 598.748 dari periode sebelumnya.

Sementara garis kemiskinan per rumah tangga miskin di Banten sebesar Rp 2.475.455, naik dari Rp 2.315.636 pada September 2022.

Baca juga: Tanpa Kesetaraan Gender, 340 Juta Perempuan Rawan Miskin

Faktor penyumbang kemiskinan

BPS mencatat, tingkat kemiskinan pada periode Maret 2023 disebabkan oleh beberapa faktor.

Pertama, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Februari 2023 sebesar 5,45 persen atau turun dibandingkan TPT Agustus 2022 sebesar 5,86 persen.

Kedua, Nilai Tukar Petani (NTP) pada Maret 2023 sebesar 110,85, meningkat dibandingkan September 2023 sebesar 106,82.

Ketiga, laju inflasi menunjukkan penurunan. Inflasi pada periode September 2022-Maret 2023 sebesar 1,32, lebih rendah dibandingkan periode Maret-September 2022 sebesar 3,60.

Baca juga: Tingkat Kemiskinan di Jawa, Yogyakarta Jadi Daerah Termiskin

Keempat, konsumsi rumah tangga Triwulan I-2023 dibandingkan Triwulan III-2023 meningkat 3,60 persen.

Kelima, bantuan sosial tetap diupayakan untuk mengurangi beban pengeluaran penduduk miskin.

Menurut BPS, pemanfaatan bansos Program Keluarga Harapan (PKH) Triwulan I-2023 mencapai 89,3 persen, sementara pemanfaatan bansos sembako tahap I mencapai 86,5 persen.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Kemiskinan Struktural dan Bisakah Diatasi?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi