Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UIN Jambi Bantah Mahasiswa Korban "Bullying" Minta Maaf, Kampus: Hanya Membuat Video Klarifikasi

Baca di App
Lihat Foto
uinjambi.ac.id
Peristiwa perundungan terhadap seorang mahasiswi terjadi di UIN Jambi pada Kamis (12/110/2023).
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Saefuddin Jambi membantah bahwa mahasiswi yang menjadi korban bullying menyampaikan permintaan maaf.

Sebelumnya, beredar video bullying UIN Jambi di mana sekumpulan mahasiswa tampak merundung mahasiswi yang tengah berada di dalam lift.

Setelah video tersebut beredar, pihak kampus memanggil pelaku dan korban lalu menjatuhkan teguran kepada mahasiswa yang melakukan bullying.

Di sisi lain, korban juga menandatangani surat pernyataan bersalah karena telah memviralkan video bullying UIN Jambi ke TikTok. Ia juga membuat video klarifikasi di TikTok.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah itu, beredar narasi di media sosial X bahwa korban meminta maaf padahal dirinya menjadi korban bullying.

Menurut pihak Humas UIN Jambi, tidak ada satu pun kata "maaf" yang disampaikan korban.

Humas UIN Jambi mengatakan, korban hanya membuat video klarifikasi untuk memberitahukan bahwa permasalahan bullying yang ia alami telah selesai.

"Perlu diluruskan tidak ada satu kalimat 'maaf' disebutkan dalam video yang dibuat anak itu," ujar Humas UIN Jambi dalam keterangannya kepada Kompas.com, Sabtu (14/10/2023).

Baca juga: Ramai soal KPAI Disebut Selalu Melindungi Pelaku Bullying, Ini Penjelasan KPAI

Kronologi bullying UIN Jambi

Humas UIN Jambi menjelaskan, peristiwa bullying seperti beredar di media sosial dialami oleh mahasiswi semester 1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan bernama Cintria.

Bullying UIN Jambi terjadi pada Kamis (12/10/2023) sekitar pukul 15.00 WIB di Gedung Kuliah Terpadu (GCR) UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Kampus II.

Dilansir dari laman UIN Jambi, korban menuturkan, bullying bermula ketika dirinya bersama temannya akan turun dari lantai 4 ke lantai 1.

Namun, pada saat itu lift terlebih dahulu naik ke lantai 9 di mana pelaku yang berjumlah lima orang juga turun ke lantai 1.

Setelah itu, salah satu pelaku memanggil temannya agar keluar dari lift untuk masuk kembali ke kelas.

Pelaku lainnya juga bertanya kepada korban apakah ia merupakan teman sekelasnya.

"Bukan kami mahasiswa baru," jawab Cintria.

Jawaban tersebut disampaikan korban karena ia belum begitu mengenali teman sekelasnya karena sama-sama mahasiswa baru yang berbeda fakultas. Korban kemudian keluar dari lift dan peristiwa bullying terjadi.

Baca juga: Video Viral Bullying Anak Diduga Lokasi di Balikpapan, Ini Kata Polisi

Pelaku bullying dibawa ke sidang kode etik

UIN Jambi segera memanggil pelaku setelah video bullying beredar di media sosial.

UIN Jambi melalui Rektorat Bagian Kemahasiswaan memberikan teguran kepada pelaku.

Sementara itu, pihak kampus juga berencana membawa pelaku dan korban ke sidang kode etik bersama Wakil Rektor III, Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah Keguruan, dan jajaran civitas akademika.

Menurut Wakil Rektor III UIN Jambi Bahrul Ulum, pelaku dan korban sudah dimintai keterangan.

UIN Jambi memastikan tidak terjadi tindakan kekerasan secara verbal maupun tindakan dengan maksud mengintimidasi korban bersama rekannya.

Ia mengatakan, pelaku berniat memainkan lift kampus dengan menekan tombol dan memainkan sensor pada pintu yang tentu sangat membahayakan.

Ulah mereka menyebabkan korban bersama rekannya terpojok di dalam lift lalu merekam peristiwa tersebut.

UIN Jambi menyampaikan, pelaku dan korban sudah berdamai setelah bullying terjadi.

Pelaku juga sudah diminta menandatangani surat perjanjian bermaterai mengakui kesalahannya.

Jika mereka terbukti bersalah, pelaku terancam sanksi dari lembaga berdasarkan kesalahan yang diperbuat mulai dari skors, pencabutan beasiswa dan di-drop out dari kampus.

Baca juga: Mengapa Banyak Kasus Bullying Terjadi di Korsel?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi