Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Doa untuk Perdamaian Israel-Palestina

Baca di App
Lihat Foto
REUTERS via BBC INDONESIA
Israel melancarkan aksi balasan ke Gaza menyusul serangan kelompok milisi pada Sabtu (7/10/2023).
Editor: Sandro Gatra

SEMENTARA kecamuk konflik bersenjata antara Rusia dan Ukrania masih belum kunjung berhenti, mendadak 7 Oktober 2023, tragedi kemanusiaan kembali membara di kawasan Israel dan Palestina.

Perang Israel-Palestina pada Oktober 2023 kali ini tepat 50 tahun semenjak Perang Arab-Israel tersohor sebagai Perang “Yom-Kipur” yang meledak pada Oktober 1973.

Adalah wajar bahwa masing-masing pihak yang berperang niscaya merasa diri benar, maka berhak membunuh pihak musuh yang dianggap melakukan angkara murka kejahatan.

Sementara yang paling rawan jatuh menjadi korban perang adalah justru kaum anak-anak yang sama sekali tidak berdosa.

Permusuhan antara Israel dan Palestina makin parah karena masalah agama dibawa-bawa sebagai alasan bagi manusia untuk membunuh sesama manusia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Padahal cukup banyak warga Israel dan Palestina sama-sama Nasrani. Sementara Jerusalem adalah Kota Suci untuk agama Yahudi, Nasrani, dan Islam.

Sungguh nahas bahwa gema gemuruh permusuhan Israel-Palestina, bahkan merambah sampai nun jauh ke Indonesia sehingga memecah-belah bangsa Indonesia menjadi tiga kubu, yaitu kubu pro Israel, pro Palestina, maupun pro perdamaian.

Sebagai seorang warga Indonesia berpedoman kearifan Pancasila serta kebetulan mendirikan Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan, saya pribadi jelas merasa sangat prihatin atas tragedi kemanusiaan yang terjadi di kawasan Israel dan Palestina secara berkelanjutan.

Memang saya tidak pro Israel serta juga tidak pro Palestina, namun secara jelas dan tegas saya menyatakan diri pro Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

Menyadari kenyataan bahwa saya hanya sekadar seorang insan manusia awam politik yang sama sekali tidak memiliki kekuasaan apapun, maka saya sama sekali tidak berdaya untuk menghentikan perang Israel-Palestina.

Dengan penuh kerendahan hati, saya hanya mampu bersujud demi memanjatkan doa permohonan kepada Yang Maha Kasih berkenan melimpahkan kesadaran serta kekuatan lahir dan batin kepada segenap pihak yang terlibat di dalam kemelut konflik pertumpahan darah di Israel dan Palestina untuk segera menghentikan angkara murka kekerasan lahir dan batin demi masa depan bukan hanya warga Israel dan Palestina belaka, namun segenap umat manusia hidup berdampingan dan bersama secara damai di planet bumi yang cuma satu serta satu-satunya nan gemah ripah loh jinawi, tata tenteram kerta raharja. Amin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi