Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siram Air Kencing ke Sepatu Tetangganya, Wanita Ini Didenda Rp 9 Juta

Baca di App
Lihat Foto
mothership.sg
Perempuan di Singapura tertangkap kamera CCTV menyiramkan air kencing ke sepatu tetangganya dan didenda 800 dollar Singapura atau sekitar Rp 9 juta
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Seorang wanita asal Singapura bernama Wang Su Chuan (68) didenda sebesar 800 dollar Singapura atau sekitar Rp 9 juta karena terbukti menyiram air kencing ke sepatu milik tetangganya.

Video saat Wang menyiram air kencing dengan ember dan alat pel terekam kamera CCTV di depan rumah korban. 

Dilansir dari Mothership, Minggu (15/10/2023), Wang merupakan penghuni sebuah flat HBD di Bukit Panjang, Singapura bagian barat.

Ia dijatuhi denda setelah ketahuan menyiram air kencing ke sepatu tetangga pada 24 April 2023.

Pada saat itu, rak sepatu milik tetangga juga menjadi target penyiraman air kencing oleh Wang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Tidak Kapok Dipenjara dan Digugat, Masriah Penyiram Air Kencing ke Rumah Tetangga Berulah Lagi

Wang Su Chuan didakwa dengan dua tuduhan kejahatan dan dua tuduhan pelanggaran yang disengaja dikutip dari pemberitaan Shin Min Daily News dan Today.

Lembar tuntutan menyatakan bahwa Wang menuangkan air seni ke sepatu dan rak sepatu tetangganya di koridor pada 24 April 2021.

Dia juga menggunakan spidol untuk menggambar lingkaran di lantai koridornya pada 4 Februari 2022.

Jaksa menuntut denda sebesar 800 dollar Singapura (Rp 9 juta) hingga 1.200 dollar Singapura (sekitar Rp 14 juta). 

Jaksa penuntut mengatakan bahwa meskipun Wang telah melakukan pelanggaran berulang kali, dia tidak menimbulkan kerugian atau "kerugian besar".

Selama permohonan mitigasinya, Wang mengatakan kepada hakim bahwa dia melakukan pelanggaran karena “renovasi berisik” yang dilakukan tetangganya “tak tertahankan”.

Mengganggu tetangga sejak 2021

Wang yang dijatuhi denda usai menyiram air kencing ternyata sudah berulang kali mengganggu tetangga yang tinggal di koridor yang sama dengan korban.

Tetangga yang menjadi korban penyiraman air kencing Wang adalah Nur.

Ia mengatakan, Wang sudah berulah sejak 2021 ketika saudara Nur menaruh rak sepatu milik mendiang kakeknya di luar unit.

Wang tidak mengizinkan rak sepatu tersebut diletakkan dengan alasan tempat itu merupakan wilayahnya.

Sejak saat itu, ia membuang barang-barangnya dan mengotori jalan di sepanjang koridor.

"Hampir setiap hari, ia akan melakukan sesuatu yang bodoh," ujar saudara Nur dikutip dari Mothership.

"Ia melempar pot bunga kami, melempar sapu dan pengki kami, menaruh sampah bekas rumahnya di luar unit kami, melempar tas kiriman kami, dan meninggalkan kantong sampahnya di luar unit kami," tambahnya.

Baca juga: Masriah, Penyiram Air Kencing ke Rumah Tetangga, Digugat Ratusan Juta Rupiah Usai Bebas dari Penjara, Apa Alasannya?

Masuk unit tetangga tanpa izin

Nur mengatakan, keluarganya sudah tinggal di flat di Bukti Panjang selama 26 tahun. Namun, keluarganya mendapat perlakuan tak mengenakan dari Wang.

Salah satunya terjadi pada 11 Mei 2023 ketika Wang masuk ke unit milik keluarga Nur.

Pada saat itu, Wang dengan ibu Nur sempat terlibat cekcok. Namun, Wang akhirnya pergi dari unit keluarga Nur.

Baca juga: Pasutri di Tebet Diduga Ditusuk Tetangga yang Tak Terima Ditagih Utang

Menumpahkan cat

Sebuah rekaman pada September 2021 memperlihatkan wanita tersebut melemparkan sepeda anak-anak tepat di depan pintu rumah korban.

Tak berhenti sampai di situ, Wang juga pernah menumpahkan cat di lantai koridor di luar unit keluarga Nur pada 1 Juni 2023.

Cat yang ditumpahkan merupakan milik ayah Nur yang digunakan untuk mengecat unit.

Peristiwa Wang menumpahkan cat memang tidak terekam CCTV. Namun, Nur mendapati jejak cat yang mengarah ke unit tetangganya itu.

"Ibu saya menelepon polisi, dan wanita itu menolak untuk membukakan pintunya, jadi polisi pergi," katanya.

Baca juga: Kronologi Lengkap Perampokan Rumah Seleb TikTok Michael Rendy, Pelaku Tetangga Sendiri

Menumpahkan kecap ke cucian

Wang juga pernah menumpahkan kecap ke cucian keluarga Nur pada Juni 2022 dan Agustus 2023.

Ia menyangkal perbuatan tersebut meski kakak Nur melihat tangah Wang menumpahkan kecap dari jendela.

Di sisi lain, Wang pernah menuangkan air kotor ke sepatu milik keluarga Nur setelah dirinya membersihkan jendela.

Nur memanggil polisi untuk menindak tetangganya tersebut. Tetapi, Wang tidak mau membukakan pintu untuk polisi sehingga aparat memilih pergi.

Nur yang merasa terganggu dengan ulah Wang sempat melaporkan tetanganya ini ke polisi dan dewan kota.

Dalam sebuah pernyataan, dewan kota mengatakan bahwa pihaknya meminta masyarakat untuk memperhatikan sikap bertetangga agar tercipta lingkungan hidup yang harmonis.

"Hidup bertetangga yang baik tidak hanya memperkaya masyarakat dengan tindakan kepedulian, tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial di kota kami, menyebarkan kepositifan, dan kekuatan," ujar dewan kota.

Baca juga: Kisah Bocah Tewas Digigit Anjing Tetangga, Pemilik Hewan Tantang ke Jalur Hukum dan Polisi Sulit Cari Saksi

Wang pasang CCTV 

Nur menceritakan, Wang memasang CCTV di unitnya pada 15 September 2023.

Namun, CCTV tersebut berhadapan langsung ke pintu unit milik keluarga Nur.

Sejak Mei 2023, pemilik flat HDB tidak lagi diharuskan untuk meminta persetujuan untuk memasang kamera CCTV yang menghadap ke koridor di dalam rumah mereka.

Namun, kamera CCTV tersebut tidak boleh menghadap ke pintu atau jendela flat lain untuk menjaga privasi tetangga.

Karena merasa privasi mereka dilanggar, keluarga Nur menempelkan koran di jendela wanita tersebut untuk menutupi kamera CCTV.

"Polisi menyarankan kami untuk membiarkan koran tersebut karena (wanita itu) sudah hampir satu minggu tidak pulang ke rumah," ujar Nur.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi