Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kursi Bus Ditutup Kain Bermotif Abstrak? Ternyata Ini Alasannya

Baca di App
Lihat Foto
Alsadad Rudi
Situasi di dalam bus transjakarta rute Terminal Depok-BNN Cawang, Selasa (21/6/2016), kursi bus ini memiliki motif yang abstrak.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Kursi atau jok di angkutan umum, seperti bus yang berlalu-lalang di jalanan sering memiliki kain penutup dengan motif yang abstrak dan aneh.

Tidak hanya di Indonesia, kursi bus di luar negeri juga ditutup dengan kain dengan pola-pola yang tidak beraturan.

Meski sekilas tampak biasa saja, kain penutup ini tidak hanya berfungsi untuk menutupi busa empuk di dalam kursi.

Ada alasan yang praktis bagi perusahaan transportasi, tapi kurang baik bagi penumpang di balik pemilihan motif-motif abstrak untuk kursi bus.

Lalu, apa alasan kursi bus ditutup dengan kain bermotif abstrak?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengapa Tidak Ada Sabuk Pengaman di Kursi Kereta Api? Ini Penjelasannya


Kain pelapis kursi di bus

Museum Transportasi London mengungkapkan, kursi-kursi bus dan kendaraan umum lainnya menggunakan jenis kain bernama moquette.

Moquette yang berarti karpet dalam bahasa Perancis diproduksi dengan alat tenun menggunakan teknik tenun Jacquard. Tumpukan kainnya terdiri dari 85 persen wol dicampur dengan 15 persen nilon.

Kain ini dipakai sebagai pelapis tempat duduk angkutan umum di London, Inggris sejak 1920-an. Desain motifnya dibuat oleh para seniman dan desainer tekstil.

Warna dan polanya berkembang seiring berjalannya waktu, tergantung perusahaan transportasi yang memiliki kendaraan tersebut.

Namun, sekilas setiap motif di kain moquette memiliki warna yang mencolok seperti biru, merah, hijau, dan hitam. Polanya juga geometris berupa garis, kotak-kotak, segitiga, maupun lingkaran.

Hingga saat ini, kain dan desain abstrak di moquette terus digunakan di kendaraan-kendaraan umum.

Tidak hanya di Inggris, negara lain seperti Indonesia, Amerika Serikat, serta Korea Selatan juga menggunakan pelapis kursi yang sama.

Baca juga: Penumpang Selalu Naik dan Turun dari Sisi Kiri Pesawat, Apa Alasannya?

Penyebab kursi bus bermotif abstrak

Diberitakan Indy100 (10/10/2023), kain moquette yang memiliki motif abstrak dipilih untuk lapisan kursi angkutan umum karena berbagai alasan.

Kain ini keras dan lebih tahan lama saat dipakai. Selain itu, moquette juga digunakan karena mudah dan murah untuk diproduksi secara massal.

Selain itu, warna dan coraknya yang abstrak dipilih untuk menyamarkan tanda-tanda kotoran dan keausan pada kursi.

Tenunan kain yang lembut memastikan kotoran atau debu di kursi terkumpul jauh di dalam tumpukan kain tersebut. Ini membuat tidak tampak noda kotor dari luar kursi.

Baca juga: Cerita Kondektur Bus di Thailand yang Pingsan karena Mencium Bau Durian

Dibandingkan dengan jenis kain lainnya, moquette umumnya dapat menyerap keringat. Hal ini akan mengurangi ketidaknyamanan penumpang yang bersandar langsung dengan kainnya.

Kain ini juga tahan api sehingga membantu keselamatan ketika terjadi kebakaran.

Kemudian air yang tumpah tidak akan terserap dalam kain, melainkan tetap berada di permukaan terluar serat dan lebih cepat kering.

Tak hanya itu, moquette mampu dibuat dengan berbagai warna dan pola. Hal ini memungkinkan perusahaan mencetak simbol, logo, dan motif tertentu pada kursi tanpa mengubah gambarnya.

Baca juga: Mengapa Bus Sekolah Berwarna Kuning?

Aturan pola abstrak di kursi bus

Dikutip dari Science ABC (2/6/2022), Kebanyakan pola moquette saat ini dihasilkan menggunakan algoritma komputer.

Beberapa perusahaan transportasi menggunakan warna identitas mereka untuk membuat desainnya. Ini karena warna yang familiar membuat publik lebih ingat pada kendaraan mereka.

Desain kain di kursi bus tidak boleh dibuat dengan motif besar dalam satu warna.

Pola-polanya dibuat dengan warna lebih tegas seperti biru, cokelat, dan merah marun. Warna terang seperti putih dan krem perlu dihindari.

Agar tidak monoton, berbagai bentuk, pola, dan gradien warna harus digunakan. Gambar motifnya harus berantakan berkat perpaduan banyak warna, kontras, dan kecerahan kain.

Pola yang dipilih harus diulangi pada keseluruhan kain tersebut.

Baca juga: 3 Kode Sopir Bus AKAP jika Ada Pencopet, Simak Tanda-tandanya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi