Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Dimaksud dengan Zat? Berikut Pengertian dan Klasifikasinya

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/Nandalal Sarkar
Ilustrasi tiga jenis zat.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Zat adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Sederhananya, zat adalah materi yang membentuk "benda" di alam semesta.

Semua zat atau materi terdiri dari atom, yang mana atom terdiri dari proton, neutron, dan elektron. Atom berkumpul untuk membentuk molekul, yang merupakan bahan penyusun semua jenis zat.

Dikutip dari laman Britannica, zat adalah substansi material yang membentuk alam semesta yang dapat diamati dan, bersama dengan energi, menjadi dasar semua fenomena objektif.

Baca juga: Apa Itu Organisme Heterotrof? Berikut Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada tingkat paling mendasar, materi terdiri dari partikel elementer yang dikenal sebagai quark dan lepton (kelas partikel elementer yang mencakup elektron).

Quark bergabung menjadi proton dan neutron, bersama dengan elektron, membentuk atom dari unsur-unsur tabel periodik. Atom kemudian dapat bergabung lebih lanjut menjadi molekul.

Kelompok besar atom atau molekul kemudian membentuk sebagian besar zat atau materi dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Tumbuhan Epifit? Berikut Pengertian dan Jenisnya


Klasifikasi zat

Dilansir dari laman Science Learning Hub, secara umum, ada tiga wujud zat atau materi, yakni padat, cair, dan gas.

1. Padat

Sesuatu biasanya dikatakan padat jika dapat mempertahankan bentuknya sendiri dan sulit untuk dikompres.

Molekul-molekul dalam zat padat tersusun rapat atau mereka mempunyai kepadatan yang tinggi, sehingga tidak banyak bergerak.

Elektron setiap atom terus bergerak, sehingga atom mempunyai getaran kecil, tetapi tetap pada posisinya.

Benda padat mempunyai bentuk, massa, dan volume yang pasti, dan tidak sesuai dengan bentuk wadah tempatnya ditempatkan.

Baca juga: Apa Itu Sel? Berikut Pengertian dan Fungsinya

2. Cairan

Pada zat cair, partikel-partikelnya tersusun lebih longgar dan memiliki kemampuan untuk bergerak atau mengalir melewati satu sama lain.

Bentuk zat cair tidak menentu sehingga dengan mudah menyesuaikan atau mengikuti bentuk wadah tempat ia ditampung.

Sama seperti benda padat, zat cair cair juga sangat sulit untuk dikompres, meski sebagian besar massa jenisnya lebih rendah daripada zat padat.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Menopause? Berikut Pengertian dan Gejalanya

3. Gas

Pada zat gas, atom-atomnya jauh lebih tersebar dibandingkan dalam benda atau cairan, dan atom-atom saling bertabrakan secara acak.

Partikel-partikelnya mempunyai ruang yang luas di antara mereka dan mempunyai energi kinetik yang tinggi.

Gas akan mengisi wadah apa pun, tetapi jika wadah tersebut tidak tertutup rapat, gas tersebut akan keluar dengan mudah.

Zat gas tidak memiliki bentuk dan volume yang pasti. Jika tidak dibatasi, partikel-partikel gas akan menyebar tanpa batas. Sebaliknya, jika dikurung ia akan memuai hingga memenuhi wadahnya.

Baca juga: Apa Perbedaan Atom, Molekul, dan Ion? Simak Penjelasan Berikut

Jenis zat lainnya

Sebagian besar dari Anda mungkin sangat familier dengan tiga jenis zat yang telah disebutkan di atas, yakni zat padat, cair dan gas.

Namun ada dua wujud lain yang tidak begitu populer namun sama pentingnya, yakni plasma dan kondensat Bose-Einstein.

1. Plasma

Dikutip dari laman Live Science, meski plasma bukanlah wujud materi yang umum, namun zat ini merupakan wujud materi yang paling umum di alam semesta.

Plasma terdiri dari partikel bermuatan tinggi dengan energi kinetik yang sangat tinggi. Bintang seperti matahari yang pada dasarnya adalah bola plasma yang sangat panas.

Gas mulia (helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon) sering digunakan untuk membuat rambu bercahaya dengan menggunakan listrik untuk mengionisasinya menjadi plasma.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Taksonomi? Berikut Pengertian dan Tingkatannya

2. Bose-Einstein condensates

Bose-Einstein condensates (BEC) pertama kali dibuat oleh para ilmuwan pada 1995.

Dengan menggunakan kombinasi laser dan magnet para ilmuwan mendinginkan sampel rubidium hingga beberapa derajat dari nol. Pada suhu yang sangat rendah ini, gerakan molekul hampir berhenti.

Karena hampir tidak ada energi kinetik yang berpindah dari satu atom ke atom lainnya, atom-atom mulai menggumpal.

Ini menyebabkan tidak ada lagi ribuan atom yang terpisah, melainkan hanya ada satu yakni “atom super”.

BEC digunakan untuk mempelajari mekanika kuantum pada tingkat makroskopis. Zat ini juga memiliki banyak sifat superfluida, atau fluida yang mengalir tanpa gesekan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi