Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Tawuran di Muntilan, Melibatkan Dua Kubu, Merusak 11 Motor dan 3 Bangunan

Baca di App
Lihat Foto
TRIBUN JOGJA/TAUFIQ SYARIFUDIN
Sepeda motor dibakar saat tawuran di Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terjadi pada Minggu (15/10/2023).
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Insiden tawuran yang diduga melibatkan dua kubu terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (15/10/2023) sore.

Bentrok itu sempat menyebabkan kemacetan panjang di jalan Magelang-Yogyakarta.

Kasat Reskrim Polresta Magelang Kompol Rifeld Constantien Baba mengatakan, pihaknya mengerahkan personel TNI/Polri untuk mengendalikan situasi tawuran di Muntilan.

"Tim gabungan dari TNI/Polri hadir lengkap. Sehingga saat ini situasi di lokasi sudah terkendali," kata dia, dilansir dari Kompas.com, Minggu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sementara itu, Kapolresta Magelang Kombes Pol Ruruh Wicaksono ikut turun langsung melerai massa dan melakukan evakuasi warga.

Fakta tawuran di Muntilan

Berikut 6 fakta tawuran di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah:

1. Bentrok terjadi di Jalan Pemuda

Diberitakan Kompas.com, Minggu, tawuran yang diduga melibatkan dua kubu itu terjadi di Jalan Pemuda Nomor 187, Sabrang, Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Lokasi itu berada di kawasan Jalan Magelang-Yogyakarta.

Dari video yang beredar di media massa, massa dalam bentrok itu membakar sejumlah kendaraan roda dua.

Baca juga: Kronologi Tawuran di Muntilan, Magelang, Polisi: Situasi Kondusif dan Dilakukan Mediasi

2. Diduga melibatkan dua kubu

Dikutip dari Kompas.com, Minggu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto menduga, tawuran di Muntilan itu melibatkan kelompok BSM dan Brigodo Wirodigdo yang merupakan Laskar PDI-P Yogyakarta dengan GPK Militan bersama Ketua Forum Aliansi Umat Islam Bersatu (FAUIB) Anang Imamudi.

Menurutnya, gesekan antar kedua kubu sudah terjadi sejak Minggu sore di daerah Batikan Pabelan, Kecamatan Mungkid, Magelang.

3. Dipicu gesekan di Pabelan

Stefanus mengatakan bahwa bentrok dipicu oleh gesekan antara GPK Militan dan BSM yang merupakan Laskar PDI-P Yogyakarta.

Saat itu, massa dari BSM tengah pulang ke arah Yogyakarta. Namun, saat tiba di Batikan Pabelan, terjadi gesekan dengan massa dari GPK Militan.

Massa dari BSM yang tiba di depan kantor DPC PDI-P Prumpung Muntilan juga diadang oleh oknum GPK Militan. Kedua kubu sempat terlibat aksi lempar batu.

"Dari GPK Militan ada yang luka terkena lemparan batu. Korban diduga bernama Eri yang merupakan warga Pabelan Mungkid, kemudian laskar BSM Jogja melanjutkan perjalanan," jelas Stefanus, masih dari sumber yang sama.

Baca juga: Tawuran di Muntilan, Magelang, Kendaraan Dibakar dan Lalu Lintas Macet

4. Blokade jalan dan adu mulut

GPK Militan bersama dengan Anang Imamudin dan anggotanya memblokade jalan untuk mengadang BSM.

Blokade itu dilakukan lantaran GPK tak terima dengan gesekan yang terjadi di Batikan Pabelan.

"Kemudian (GPK Militan) berusaha memblokade Jalan Pemuda untuk mengadang laskar PDI-P Jogja," kata Stefanus.

Anang Imamudin dan anggota Laskar Brigodo Wirodigdo Yogyakarta juga sempat beradu mulut. Bentrok pecah ketika kedua kubu saling lempar baru di Jalan Pemuda.

Baca juga: [POPULER TREN] Kronologi Tawuran di Muntilan, Magelang | Rokok Kretek Filter Penyumbang Kemiskinan di Indonesia

5. 11 sepeda motor dan 3 bangunan rusak

Pihak kepolisian menyebut tidak ada korban jiwa akibat bentrok pada Minggu sore itu. Namun, Kapolresta Magelang, Kombes Ruruh Wicaksono mengatakan, keributan itu menimbulkan kerugian materi.

"Ada motor yang dibakar saat bentrokan tersebut. Data sementara tercatat 11 motor mengalami kerusakan," ujarnya, dilansir dari Kompas.com, Senin (16/10/2023).

Tak hanya motor, sejumlah bangunan dan fasilitas umum di kawasan Muntilan juga mengalami kerusakan.

Tercatat ada dua rumah dan satu panti asuhan yang kacanya pecah imbas bentrok itu.

6. Mediasi kedua pihaknya

Kasat Reskrim Polresta Magelang Kompol Rifeld Constantien Baba menyampaikan, situasi di lokasi sudah terkendali sejak Minggu malam.

"Para pihak yang bertikai sudah ada perwakilan untuk melaksanakan mediasi," kata dia.

(Sumber: Yefta Christopherus Asia Sanjaya, Dita Angga Rusiana | Editor: Rizal Setyo Nugroho, Dita Angga Rusiana).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi