Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Kelompok Orang yang Tidak Disarankan Minum Kopi, Siapa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/Pheelings Media
Ilustrasi minum kopi
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Menyeruput kopi di pagi hari menjadi salah satu kegiatan yang banyak dilakukan sebagian orang.

Ini karena, secangkir kopi di pagi hari dapat memberikan tambahan energi dan stamina untuk menjalani aktivitas selanjutnya.

Kendati demikian, meskipun kopi sudah dikenal akan manfaatnya yang baik bagi kesehatan, namun untuk sebagian orang kopi justru memberikan efek samping, terlebih bila dikonsumsi dalam jumlah besar.

Lantas, siapa saja yang tidak disarankan minum kopi berlebih?

Baca juga: 5 Bahan yang Sebaiknya Tidak Ditambahkan ke Dalam Kopi Penderita Diabetes

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Orang-orang yang harus membatasi asupan kopi

1. Penderita IBS

Penderita sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS) adalah salah satu kelompok orang yang tidak dianjurkan untuk minum kopi, menurut Eatthis.

Hal ini karena, kafein dapat meningkatkan keteraturan buang air besar, termasuk meningkatkan kemungkinan diare yang merupakan salah satu gejala utama dari IBS.

Untuk itu, penderita IBS dianjurkan untuk membatasi atau menghindari minuman berkafein, termasuk kopi, teh, dan soda.

2. Penderita glaukoma

Ahli gizi diet terdaftar yang berbasis di Seattle Angel Planells mengatakan bahwa kopi tidak dianjurkan unruk penderita glaukoma.

Glaukoma adalah kondisi medis berupa gangguan penglihatan yang disebabkan oleh kerusakan saraf mata.

Biasanya, kerusakan saraf mata tersebut terjadi karena adanya tekanan tinggi pada bola mata.

“Tekanan intraokular meningkat pada penderita glaukoma saat mengonsumsi kopi, jadi disarankan untuk membatasi atau menghindari asupannya, namun diperlukan lebih banyak penelitian,” kata Planells.

Selain itu, menurut penelitian yang dilakukan oleh Mount Sinai, meminum kafein dalam jumlah besar meningkatkan risiko glaukoma pada mereka yang memiliki kecenderungan peningkatan tekanan mata.

Baca juga: 4 Bahaya Minum Kopi bagi Penderita Diabetes

3. Penderita overactive bladder (OAB)

Overactive bladder (OAB) adalah gangguan fungsi otot kandung kemih yang dapat menimbulkan dorongan untuk buang air kecil secara tiba-tiba.

Ahli diet terdaftar untuk MyNetDiary, Sue Heikkinen mengatakan bahwa penderita OAB disarankan untuk tidak mengonsumsi kopi secara berlebihan.

Alasannya, asupan kafein dapat meningkatkan frekuensi dan urgensi buang air kecil.

“Jika Anda tidak rutin minum kopi, Anda mungkin lebih sensitif terhadap efek ini,” kata Heikkinen.

4. Orang dengan kondisi jantung tertentu

Kafein dari kopi dapat menyebabkan peningkatan sementara pada tekanan darah dan detak jantung.

Penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menyimpulkan, ada potensi lonjakan tingkat tekanan darah dalam jangka pendek saat minum kafein.

Namun, tidak ada cukup bukti mengenai efek jangka panjang terhadap tekanan darah atau kesehatan jantung.

Jadi, penting bagi siapa pun yang memiliki penyakit jantung untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan mereka tentang berapa banyak kopi yang aman untuk dikonsumsi.

Baca juga: 6 Manfaat Minum Kopi Tanpa Kafein untuk Penderita Diabetes, Apa Saja?

5. Wanita hamil dan menyusui

American College of Obstetrics and Gynecology merekomendasikan wanita hamil untuk membatasi kafein hingga 200 miligram (kira-kira setara dengan dua cangkir kopi) setiap hari untuk meminimalkan risiko keguguran, persalinan prematur, dan berat badan lahir rendah.

Namun, ulasan pada 2020 yang diterbitkan di British Journal of Medicine menyatakan bahwa tidak ada tingkat asupan kafein yang aman selama kehamilan.

Wanita hamil harus mendiskusikan asupan kafeinnya dengan dokter.

Selain itu, wanita yang sedang menyusui juga disarankan untuk mengurangi atau bahkan menghentikan kebiasaan minum kopi.

Ini karena kafein bersifat stimulan dan diuretik. Di mana, ibu menyusui dapat berisiko mengalami dehidrasi akibat dari minum kopi.

Baca juga: 5 Manfaat Minum Kopi Tanpa Kafein bagi Kesehatan, Apa Saja?

6. Orang dengan gangguan tidur

Kafein sudah dikenal efek sampingnya yang dapat membuat orang tetap terjaga.

Untuk itu, mereka yang memiliki masalah dengan gangguan tidur atau menderita insomnia tidak dianjurkan untuk minum kopi berlebih, terutama di waktu-waktu mendekati tidur.

Sleep Foundation menyarankan agar seseorang menghindari kafein setidaknya enam jam sebelum tidur.

Sebuah studi dari Journal of Clinical Sleep Medicine menemukan bahwa kafein yang dikonsumsi bahkan enam jam sebelum tidur berpotensi mengganggu pola tidur.

7. Orang yang menderita kecemasan akut

Penelitian dari General Hospital Psychiatry menemukan, kadar kafein yang lebih tinggi (sekitar 5 cangkir kopi per hari) berpotensi menimbulkan serangan panik pada mereka yang sudah mengalami kecemasan.

Meskipun tidak mengonsumsi 5 cangkir, namun Anda tetap dapat memperhatikan asupannya untuk memastikan agar tidak memperburuk kecemasan yang sudah ada.

“Kafein adalah stimulan yang dapat memperburuk kecemasan pada beberapa individu,” kata ahli diet terdaftar, Kelli McGrane.

"Jika sering mengalami kecemasan atau serangan panik, Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk menghindari atau mengurangi asupan kopi berkafein," sambungnya.

Baca juga: Benarkah Orang yang Suka Minum Kopi Hitam Berisiko Jadi Psikopat?

8. Anak-anak

Kafein dapat menimbulkan efek samping yang lebih nyata dan serius pada anak-anak.

Asupan berlebih dapat menyebabkan peningkatan detak jantung, peningkatan perasaan cemas, kesulitan berkonsentrasi, dan sakit perut.

Aspek lain yang perlu dipertimbangkan, terutama pada balita, adalah bahwa kopi dapat menutupi isyarat rasa lapar, sehingga balita mungkin tidak akan merasa lapar.

Selain itu, perlu diingat bahwa kopi itu sendiri cukup asam, sehingga dapat merusak enamel gigi dan meningkatkan risiko gigi berlubang.

9. Penderita GERD

Terakhir, orang yang tidak disarankan untuk minum kopi berlebih atau harus membatasi asupan kopinya adalah penderita Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).

Kafein dapat melonggarkan sfingter esofagus bagian bawah, yaitu katup antara esofagus dan lambung.

Hal ini dapat menyebabkan isi asam lambung masuk ke kerongkongan, sehingga menimbulkan gejala GERD yang tidak nyaman.

"Jika Anda menderita GERD, lihat apakah beralih ke kopi tanpa kafein bisa membantu," kata Heikkinen.

Baca juga: Benarkah Golongan Darah O Harus Mengurangi Konsumsi Kopi agar Tak Terjadi Pengentalan Darah?

Berapa batas konsumsi kopi?

Dikutip dari Mayo Clinic, 400 miligram (mg) kafein sehari tampaknya aman bagi sebagian besar orang dewasa yang sehat.

Jumlah tersebut setara dengan empat cangkir kopi yang diseduh, 10 kaleng cola, atau dua minuman “energi”.

Namun, perlu diingat bahwa sebenarnya kandungan kafein dalam minuman sangat bervariasi, terutama pada minuman berenergi.

Meskipun penggunaan kafein mungkin aman untuk orang dewasa, namun hal tersebut bukanlah ide yang baik untuk anak-anak.

Remaja dan dewasa muda perlu berhati-hati terhadap asupan kafein yang berlebihan dan pencampuran kafein dengan alkohol dan obat-obatan lainnya.

Baca juga: 11 Manfaat yang Bisa Didapat dari Secangkir Kopi Hitam

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi