Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan KCIC soal 31 Penumpang Kereta Cepat Whoosh yang Tertinggal

Baca di App
Lihat Foto
Dok. PT KCIC
Ilustrasi penumpang kereta cepat Whoosh yang mengantre di stasiun, Rabu (18/10/2023).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebanyak 31 penumpang kereta cepat Whoosh tertinggal kereta relasi Tegalluar-Halim pada Kamis (19/10/2023) pukul 06.56 WIB.

Puluhan penumpang itu ketinggalan kereta karena kereta api (KA) feeder yang membawanya ke Stasiun Padalarang terlambat datang.

Salah satu penumpang Kereta Cepat Whoosh asal Kota Bandung, RIki Suhandoyo (25) mengatakan, KA Feeder mengalami gangguan operasional sehingga dia dan penumpang lainnya terpaksa naik KA Feeder selanjutnya.

"Kami menunggu 2 jam lebih, tapi dikondisikan di ruang tunggu. Nah, saya baru berangkat dengan kereta dari jadwal pemberangkatan selanjutnya pada pukul 09.02 WIB," kata Riki, dilansir dari Kompas.com, Kamis.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dia merasa dirugikan atas keterlambatan KA feeder karena mengganggu pekerjaannya sebagai audit distributor.

Baca juga: Jadwal Terbaru KA Feeder Kereta Cepat Whoosh, Bandung-Padalarang PP

Lantas, bagaimana penjelasan dari KCIC?

Baca juga: 3 Cara Pembelian Tiket Kereta Cepat Whoosh, Bisa Dilakukan 7 Hari Sebelum Keberangkatan

Kendala operasional kereta feeder

Corporate Secretary PT KCIC, Eva Chairunisa membenarkan adanya insiden tersebut.

Pihaknya menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan penumpang kereta cepat Whoosh yang mengalami keterlambatan karena adanya kendala operasional kereta feeder dari Stasiun Bandung.

"Sebanyak 31 penumpang yang sebelumnya menggunakan KA feeder tidak dapat naik Kereta Cepat untuk jadwal keberangkat 06.56 WIB dari Stasiun Padalarang karena kereta cepat Whoosh berangkat sesuai jadwal," ujarnya, seperti dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis.

Eva menjelaskan, kereta cepat Whoosh tidak dapat menunggu puluhan penumpang tersebut lantaran moda transportasi itu mengutamakan ketepatan waktu dalam operasionalnya.

"Dengan tingkat ketepatan waktu keberangkatan yang mendekati 100 persen, sehingga kereta cepat Whoosh tidak dapat menunggu penumpang di luar jadwal keberangkatannya. Pengaturan operasional perjalanan kereta cepat sangat mengutamakan keselamatan dan keamanan," jelas Eva.

Untuk mencegah agar hal tersebut tidak kembali terjadi, pihaknya mengaku akan terus berkoordinasi bersama KAI untuk pelayanan yang lebih baik.

"Ke depannya KAI juga akan menyiapkan satu rangkaian cadangan KA feeder di Stasiun Bandung sebagai bentuk antisipasi," jelasnya.

Baca juga: Promo Tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung Rp 150.000, Ini Caranya

KCIC beri kompensasi

Atas insiden tersebut, pihaknya memberi kompensasi kepada 31 penumpang kereta cepat yang tertinggal.

"Sebanyak 30 penumpang yang mengalami keterlambatan dan tertinggal Kereta diperkenan untuk mengikuti perjalanan kereta cepat Whoosh selanjutnya pada pukul 09.02 WIB tanpa harus membeli tiket baru," kata Eva.

Sementara 1 penumpang lainnya yang memilih untuk pembatalan tiket juga telah dilayani melalui loket Stasiun Padalarang dengan pengembalian bea tiket 100 persen.

Baca juga: Jadwal Terbaru KA Bengawan, Purwosari-Pasar Senen PP

Selama menunggu di hall Stasiun Padalarang, para penumpang mendapat snack dan minuman.

Tercatat per Kamis (19/10/2023), terdapat sekitar 5.500 penumpang yang menggunakan kereta cepat Whoosh.

Terdapat 4 kereta yang berjalan dengan okupansi mencapai 97 persen, sementara sejumlah kereta lainnya okupansi berkisar antara 40 sampai dengan 70 persen.

Sejak beroperasi dengan penerapan tiket berbayar pada 17 Oktober 2023, kereta cepat Whoosh memiliki 14 jadwal perjalanan per hari dengan rincian sebagai berikut:

  • 7 keberangkatan dari Stasiun Halim
  • 7 keberangkatan dari Stasiun Tegalluar.

Seluruh perjalanan kereta berhenti melayani naik turun penumpang di Stasiun Padalarang.

Baca juga: Jadwal Terbaru KA Matarmaja, Malang-Pasar Senen PP

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi