Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Rika Astria, Didiagnosis Jantung Rematik di Usia 25 Tahun akibat Gigi Berlubang

Baca di App
Lihat Foto
Instagram
Tangkapan layar soal unggahan warganet yang menderita jantung rematik.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Unggahan video yang menceritakan kisah seorang warganet mengalami sakit jantung rematik akibat gigi berlubang ramai di media sosial.

Unggahan tersebut dibuat oleh akun Instagram @rikaastriii pada Jumat (13/10/2023).

"Awal diagnosa katanya gagal jantung setelah melahirkan, berobat 6 bulan tau2 katup lengket dan ada kebocoran dijantung. Terus skrg didiagnosa jadi jantung rematik. Apapun diagnosanya doa kan aku bisa berumur panjaaaanggg yaa, anakku masih kecil. Bantu doa temen-temen," tulis pengunggah.

Hingga Kamis (19/10/2023) unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 1,5 juta kali dan mendapatkan lebih dari 1.400 komentar dari warganet.

Baca juga: Cerita Dini Indriani yang Kehilangan Uang di Sebuah Asuransi...

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, bagaimana kisahnya?


Baca juga: Kisah Komarudin alias Yang Chil Seong, Pahlawan Garut Asal Korea yang Maju Lawan Penjajah

Kisah Rika didiagnosis jantung rematik

Saat dikonfirmasi Kompas.com, pemilik akun @rikaastriii yang diketahui bernama Rika Astria (25) menceritakan awal mula ia menderita sakit jantung setelah melahirkan anak pertamanya.

Perempuan asal Jakarta ini mengaku, ia dan anaknya tiba-tiba sakit secara bersamaan.

Awalnya, ia menduga sakit yang dialaminya tersebut merupakan sakit musiman. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk berobat seperti biasa.

"Kebetulan saya batuk, pilek, dan meriang waktu itu. Setelah 2 minggu meriang dan pileknya sembuh, tapi batuknya masih ada dan saya juga mengalami sesak napas (kebetulan memiliki riwayat asma)," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (18/10/2023).

"Akhirnya saya memutuskan untuk berobat lagi karna batuknya malah makin parah dan sesaknya jadi mengganggu," sambungnya.

Baca juga: Profil Connie Nurlita, Pedangdut yang Meninggal Dunia Terkena Serangan Jantung

Waktu itu, dokter menyarankannya untuk melakukan rontgen karena batuk yang dialaminya sudah berjalan selama satu bulan dan tak kunjung sembuh.

"Katanya takut ada flek di paru-paru. Tapi, saya kaget setelah hasil rontgen keluar dokter bilang kalau paru-parunya bersih tapi malah jantungnya tidak normal," ungkapnya.

"Kata dokter 'kalau saya lihat ukuran jantungnya membesar sepertinya ada pembengkakan jantung' setelah itu, akhirnya saya dirujuk ke poli jantung," tambahnya.

Baca juga: Waspada Penyakit Jantung, Ini Cara Deteksi Dini lewat Menari

Alami pembengkakan jantung

Rika melanjutkan, awal mula diagnosis jantung rematik tersebut muncul karena adanya pembengkakan jantung.

"Tanda-tanda yang saya rasain dulu, gampang lelah padahal tidak melakukan apa-apa, terus tidak bisa tidur terlentang karena sesak dan harus tidur pakai dua bantal, batuk tak kunjung berhenti, dan badan lemas," ungkap dia.

Saat itu, Rika melakukan echocardiography (pemeriksaan struktural jantung) pertama dan dokter mengatakan bahwa katup jantungnya lengket dan ada kebocoran juga di jantungnya.

"Lanjut echocardiography kedua bulan September kemarin. Dokter bilang katupku rusak dan didiagnosis jantung rematik," kata Rika.

"Saya sempat nanya penyebabnya apa, dan dokter bilang ini bisa jadi dari demam rematik, sakit tenggorokan, dan gigi berlubang," imbuhnya.

Selain itu, ia juga merasakan gejala sakit gigi hingga kuping berdengung.

"Akhirnya dari gejala yang saya rasakan dokter bilang, sepertinya ini dari gigi berlubang. Ada bakteri yang masuk dari lubang giginya terus nempel di jantung," terangnya.

Saat ini, ia mengaku masih rutin minum obat dan sudah berjalan lebih dari 8 bulan.

Baca juga: 8 Cara Mengobati Sakit Gigi secara Alami, Apa Saja?

Penjelasan dokter

Sementara itu, dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di RS UNS Habibie Arifianto mengatakan, penyakit jantung rematik (PJR) merupakan salah satu penyakit jantung yang mengakibatkan gangguan fungsional katup jantung.

Biasanya katup yang terserang akan mengalami pengapuran dan pengerasan sehingga akan sulit untuk bisa terbuka atau menutup dengan normal.

"PJR sendiri diakibatkan oleh infeksi Streptococcus beta hemoliticus yang biasanya mengakibatkan radang tenggorokan dan mengakibatkan demam rematik akut dan berujung pada kerusakan katup jantung," katanya terpisah.

Baca juga: Ramai soal Air Garam untuk Redakan Sakit Gigi, Benarkah? Ini Kata Dokter

Habibie menyampaikan, PJR biasanya endemis di negara berkembang termasuk Indonesia. Ini karena rendahnya higiene sanitasi dan tingkat kesehatan rongga mulut yang buruk.

Soal gigi berlubang menurutnya merupakan salah satu faktor risiko dari demam rematik.

"Ini karena karies atau lubang gigi merupakan area yang menguntungkan untuk kuman bisa berkembang biak, sehingga meningkatkan risiko infeksi streptococcus," jelas dia.

Baca juga: Riset Sebut Serangan Jantung Kerap Terjadi Hari Senin, Ini Alasannya

Gejala jantung rematik

Diketahui, gejala jantung rematik bervariasi dan biasanya dimulai 1 hingga 6 minggu setelah serangan radang tenggorokan.

Dilansir dari hopkinsmedicine, dalam beberapa kasus, infeksinya mungkin terlalu ringan untuk dikenali. Berikut gejala jantung rematik yang paling umum:

  • Demam
  • Sendi yang bengkak, nyer terutama pada lutut dan pergelangan kaki
  • Nodul (benjolan di bawah kulit)
  • Ruam merah, menonjol, seperti kisi, biasanya di dada, punggung, dan perut
  • Sesak napas dan rasa tidak nyaman di dada
  • Gerakan lengan, kaki, atau otot wajah yang tidak terkontrol
  • Badan lemas.

Gejala penyakit jantung rematik bergantung pada tingkat kerusakan katup dan mungkin termasuk:

  • Sesak napas (terutama saat beraktivitas atau saat berbaring)
  • Nyeri dada
  • Pembengkakan

Baca juga: 9 Kebiasaan yang Bisa Merusak Jantung, Hindari!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi