Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Alternatif Pemanis Sehat, Ini 5 Efek Samping Madu yang Jarang Diketahui

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/Materio
Ilustrasi efek samping madu.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Madu sering kali dipasarkan sebagai alternatif sehat yang memberikan rasa tak kalah manis dari gula pasir.

Meski terdiri dari ratusan jenis dengan warna, bau, dan rasa berbeda, madu umumnya memiliki khasiat serupa untuk kesehatan.

Manfaat madu berasal dari kandungan antioksidan, seperti asam fenolik dan flavonoid, yang membantu melawan radikal bebas penyebab penyakit.

Dilansir dari Healthline, senyawa ini membantu melindungi tubuh dari kondisi kronis, termasuk penyakit jantung dan kanker.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbukti mengurangi beberapa faktor risiko penyakit jantung, madu berkualitas tinggi menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL).

Di saat bersamaan, madu juga membantu meningkatkan high-density lipoprotein (HDL) alias kolesterol baik dan menurunkan kadar trigliserida hingga 19 persen.

Sifat antibakteri bahan pangan yang dihasilkan lebah ini pun mengurangi pertumbuhan mikroorganisme penyebab infeksi, sehingga membantu menyembuhan luka lebih cepat.

Lantas, apa saja efek samping madu?

Baca juga: 5 Efek Samping Makan Tempe Terlalu Banyak, Bisa Picu Ketidakseimbangan Hormon


Efek samping madu

Dikutip dari laman Mayo Clinic, madu sebagian besar mengandung gula, serta campuran asam amino, vitamin, mineral, zat besi, dan seng.

Selain digunakan sebagai pemanis alami, madu juga menjadi sumber zat antiinflamasi, antioksidan, serta antibakteri bagi tubuh.

Madu umumnya aman dikonsumsi ataupun digunakan sebagai obat topikal oleh orang dewasa dan anak-anak di atas usia 1 tahun.

Namun, bahan pangan dari nektar tanaman berbunga ini sebenarnya dapat menimbulkan efek samping pada orang tertentu maupun individu yang mengonsumsi berlebihan.

Berikut efek samping madu bagi kesehatan:

1. Botulisme pada bayi

Memberikan madu pada bayi di bawah usia 1 tahun dapat menyebabkan botulisme, keracunan serius yang disebabkan bakteri Clostridium botulinum.

Spora bakteri pada madu tersebut dapat tumbuh dan berkembang biak di dalam usus bayi, sehingga menghasilkan racun berbahaya.

Meski termasuk penyakit langka, kondisi ini berpotensi mengancam nyawa bayi yang terinfeksi.

Gejala botulisme pada bayi sendiri meliputi sembelit, kelumpuhan, kesulitan menelan, serta kesulitan berbicara atau suara menangis yang lirih.

Namun demikian, pada orang dewasa dan anak-anak di atas 1 tahun, bakteri penyebab botulisme umumnya tidak berbahaya.

Baca juga: 5 Efek Samping Tahu, Turunkan Kolesterol tapi Bisa Perburuk Asam Urat

2. Alergi

Sama seperti makanan pada umumnya, mengonsumsi atau mengoleskan madu pada kulit dapat memicu reaksi alergi.

Beberapa orang sensitif terhadap komponen tertentu dalam madu, khususnya bee pollen atau polen lebah.

Kendati jarang terjadi, alergi produk dari serbuk sari, nektar, dan air liur lebah ini dapat menyebabkan reaksi fatal seperti anafilaksis yang dapat memicu kematian.

Dikutip dari Medical News Today, tanda atau gejala reaksi alergi tersebut, termasuk pusing, sesak napas, mual, muntah, lemas, dan keringat berlebihan.

Gejala efek samping madu ini pun dapat berkembang hingga pingsan, irama jantung tidak teratur, serta kulit terbakar setelah diolesi madu.

3. Gula darah naik

Meski kaya akan manfaat bagi kesehatan, madu tetap mengandung gula dan kalori dalam jumlah tinggi.

Tercatat, satu sendok makan atau sekitar 21 gram madu memiliki 64 kalori dan 17 gram karbohidrat.

Oleh karenanya, mengonsumsi madu berlebihan dapat meningkatkan kadar gula darah, kondisi yang tidak diinginkan penderita diabetes.

Kendati demikian, sebuah penelitian terhadap 48 orang penderita diabetes tipe 2 menunjukkan, mengonsumsi madu tidak meningkatkan kadar gula darah sebesar gula biasa.

Belum lagi kehadiran kandungan bermanfaat dalam bahan pangan ini, seperti asam fenolik dan flavonoid, yang membantu mengurangi risiko diabetes.

Kandungannya tersebut membuat makanan ini masih menjadi pilihan lebih baik daripada gula biasa.

Namun, pastikan untuk tidak terlalu banyak memakan madu untuk mencegah efek samping lonjakan gula darah.

Baca juga: Sering Ada di Mi Ayam dan Bakso, Ketahui 3 Efek Samping Caisim bagi Tubuh

4. Berat badan bertambah

Tingginya gula dan kalori pada madu turut berpotensi menambah berat badan jika dikonsumsi secara berlebihan.

Sebagai salah satu makanan tinggi gula, madu akan dicerna dengan cepat oleh tubuh, sehingga memicu kadar gula darah naik.

Naiknya gula darah memicu insulin beraksi untuk membantu mengontrol kadar gula darah. Akibatnya, glukosa darah juga turun secara drastis.

Kondisi itu meningkatkan rasa lapar yang berimbas lebih banyak mengonsumsi makanan. Dalam jangka panjang, hal ini akan meningkatkan berat badan dan risiko obesitas.

5. Efek dari tinggi gula yang lain

Efek samping madu lainnya masih berkaitan dengan dampak mengonsumsi gula dalam jumlah berlebihan.

Masih dari Healthline, sebuah penelitian menunjukkan bahwa pola makan tinggi gula dihubungkan dengan obesitas, peradangan, resistensi insulin, masalah hati, dan penyakit jantung.

Asupan gula berlebihan juga dapat dikaitkan dengan risiko depresi, demensia, dan bahkan jenis kanker tertentu.

Oleh karena itu, cara terbaik untuk memanfaatkan potensi manfaat bahan pangan ini adalah dengan memilih madu berkualitas tinggi.

Selain itu, penting juga untuk mengonsumsi madu hanya sebagai pemanis pengganti, seperti alternatif sirup jagung berfruktosa tinggi atau gula pasir.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi