Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Ini Puncak Hujan Meteor Orionid, Berikut Cara Melihatnya

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/SKY2014
Ilustrasi hujan meteor.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com- Hujan meteor Orionid merupakan salah satu fenomena astronomis yang terjadi pada 26 September 2023 hingga 22 November 2023.

Sementara itu, puncak hujan meteor Orionid akan berlangsung pada 20-21 Oktober 2023.

Peneliti astronomi dan astrofisika di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Clara Yono Yatini mengatakan, puncak hujan meteor tersebut akan terjadi malam ini.

“Nanti malam (20 Oktober 2023) sampai besok (21 Oktober 2021) dini hari,” kata Clara kepada Kompas.com, Jumat (20/10/2023).

Lantas, apakah fenomena astronomis tersebut bisa disaksikan di Indonesia?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Puncak Hujan Meteor Orionid 20-21 Oktober 2023, Bisa Dilihat di Indonesia?


Dapat dilihat di Indonesia

Lebih lanjut, Clara mengatakan bahwa puncak hujan meteor Orionid yang akan terjadi pada 20-21 Oktober 2023 itu dapat disaksikan secara langsung di Indonesia.

"Bisa dilihat di Indonesia dan dilihat langsung dengan mata telanjang," lanjut dia.

Senada dengan Clara, staf peneliti Obsevatorium Bosscha, Bandung, Jawa Barat, Agus Triono PJ mengatakan bahwa puncak hujan meteor Orionid bisa dilihat dari Indonesia jika cuaca cerah.

"Para pengamat sudah bisa standby dari pukul 23.00 WIB sampai dengan 04.00 WIB dari tanggal 20-21 Oktober 2023," ujarnya terpisah, Jumat.

Baca juga: Hujan Meteor Perseid Menghiasi Langit Minggu Dini Hari, Kapan Terjadi Lagi?

Akan ada 20 meteor per jam

Agus mengungkapkan, hujan meteor Orionid terjadi karena sisa ekor debu komet Halley yang masuk ke atmosfer Bumi.

Komet Halley membutuhkan waktu sekitar 76 tahun untuk sekali mengorbit atau memutari matahari di lintasannya.

Menurutnya, perkiraan jumlah meteor yang bisa dilihat saat puncaknya yakni sekitar 20 meteor per jam, atau satu meteor per tiga menit.

Terlebih pada tahun ini, Bulan akan lebih terang sekitar 37 persen dari biasanya, sehingga hujan meteor Orionid akan lebih jelas terlihat.

Terkadang, hujan meteor Orionid juga menghasilkan tampilan spektakuler hingga 80 meteor per jam.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, fenomena astronomis ini menghasilkan tampilan yang lebih sederhana, yaitu sekitar 20 atau 30 meteor terlihat per jam.

Baca juga: Puncak Hujan Meteor Perseid, Ratusan Meteor Jatuh ke Bumi, Apakah Berbahaya?

Cara melihat puncak hujan meteor Orionid

Agus menyampaikan, tidak ada dampak yang akan terjadi ketika meteor Orionid menghujani Bumi.

"Dampaknya tidak ada, selain variasi pemandangan yang indah di langit malam," lanjutnya.

Sementara itu, Agus juga mengatakan bahwa tidak diperlukan alat bantu khusus untuk melihat puncak hujan meteor Orionid.

"Tidak ada alat bantu khusu, yang penting tempatnya gelap, minim polusi cahaya, dan cuaca cerah," jelasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi