Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Papeda yang Jadi Google Doodle Hari Ini

Baca di App
Lihat Foto
Google
Papeda, makanan khas Indonesia Timur dalam Google Doodle 20 Oktober 2023
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Pada hari ini Google Doodle menampilkan gambar papeda dengan tema “Merayakan Papeda”.

Tampilan papeda sebagai ilustrasi Google Doodle tersebut bukan tanpa alasan.

Google Doodle "Merayakan Papeda" hari ini merupakan cara untuk memperingati ditetapkannya papeda sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh UNESCO.

"Pada hari ini (20 Oktober) di tahun 2015, Papeda secara terbuka dinyatakan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia," tulis Google.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Papeda Hiasi Google Doodle, Kenali Manfaat Makanan Khas Nusantara Ini

Lantas, apa itu papeda?

Baca juga: Apa Itu Sagu? Ini Kandungan dan Beberapa Manfaatnya

Mengenal papeda

Dikutip dari Kompas.com (3/9/2022), papeda adalah makanan khas berbahan dasar sagu. Bentuk papeda memang mirip bubur, tetapi memiliki tekstur yang lebih kental dan lengket.

Papeda merupakan makanan tradisional yang banyak ditemui di Papua, Maluku, dan beberapa daerah di Sulawesi.

Bagi masyarakat di Maluku dan Papua, papeda bukan sekedar makanan. Papeda dihormati dan disakralkan karena kerap dihidangkan dalam upacara-upacara adat.

Di Inanwatan, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat, papeda disuguhkan sewaktu upacara kelahiran anak pertama dan disajikan bersama daging babi.

Adapun di Papua, papeda juga dihadirkan dalam ritual, misalnya saat perayaan masa pubertas seorang gadis.

Baca juga: 7 Makanan Khas Sulawesi Selatan, Cocok Dinikmati Saat Mudik

Proses pembuatan papeda 

Dilansir dari Kompas.com (2/10/2021), pembuatan papeda menggunakan tepung sagu dapat dibuat dengan cara merendam tepung sagu terlebih dahulu ke dalam air bersih selama kurang lebih 15 menit sebelum dimasak. 

Setelah itu, ambil pati yang mengendap dan kemudian campur dengan air untuk membuat papeda. 

Cara lain dalam membuat papeda yaitu dengan menggunakan air panas atau air dingin, sagu, jeruk, dan garam. 

Hal pertama yang dilakukan yaitu dengan merebus air hingga mendidih. 

Setelah itu, sagu diaduk dan kemudian disaring. Apabila airnya sudah mendidih, air tersebut disiram ke sagu sambil diaduk hingga masak dan akhirnya menjadi papeda. 

Baca juga: 10 Makanan Khas Lebaran di Berbagai Dunia, Apa Saja?

Cara menyantap papeda 

Cara untuk menyantap papeda cukup unik, yaitu dengan cara menggulung-gulung papeda tersebut menggunakan sumpit atau garpu. 

Genggam sumpit atau garpu dengan dua tangan dan masing-masing tangan memegang satu sumpit. 

Hal ini dilakukan karena papeda memiliki tekstur kental seperti lem sehingga untuk memindahkannya ke piring tidak bisa menggunakan sendok. 

Karena teksturnya yang lembut, saat memakan papeda tidak perlu dikunyah dan bisa langsung ditelan. 

Baca juga: Makanan Khas Ramadhan dari Beberapa Sudut Dunia, dari Daging Domba Asin hingga Sup Sayur

Papeda mulai tergeser oleh nasi

DiberitakanKompas.com,(12/3/2021), Charles Toto yang terkenal dengan sebutan Jungle Chef menjelaskan bahwa papeda punya makna yang dalam.

Sangat disayangkan bahwa saat ini keberadaan papeda semakin tergeser oleh nasi. 

Toto mengamati perubahan ini sudah lama terjadi. Saat dirinya berusia tujuh tahun, ia sudah mengenal beras. 

Kala itu, terdapat kebijakan pemerintah membuka lahan persawahan di Papua. 

"Dulu ada stigma bahwa makan nasi itu modern, bahwa nasi itu untuk masyarakat yang mampu, bahwa kelas nasi lebih tinggi daripada papeda," jelas Toto.

Baca juga: Google Doodle Hari Ini Bertema Merayakan Danau Toba, Ada Apa?

"Informasi tersebut membuat orang dari kampung merasa bahwa makan papeda dan ikan itu kualitasnya lebih rendah, sehingga kemudian mereka berbondong-bondong mencari nasi,” imbuhnya.

Toto berharap, masyarakat Papua dapat paham betul bahwa menjaga pangan lokal merupakan hal yang penting. 

Karena papeda merupakan makanan bebas gluten yang cocok untuk orang yang sedang diet dan penganut gaya hidup sehat. 

Lagipula, bahan baku papeda adalah sagu yang mudah didapat dari Indonesia, sehingga tidak perlu repot membeli makanan sehat impor. 

Baca juga: Jadi Google Doodle Hari Ini, Siapa Sapardi Djoko Damono?

(Sumber: Kompas.com/Reza Kurnia Darmawan, Maria Bella Evangelica Kapojos, Silvita Agmasari | Editor: Yuharrani Aisyah). 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi