KOMPAS.com - Perhelatan Pramuka terbesar di dunia, Jamboree On The Air (JOTA) dan Jamboree On Internet (JOTI) 2023 dilaksanakan pada 20-22 Oktober 2023.
Kegiatan yang dikenal dengan JOTA-JOTI ini merupakan acara Pramuka digital terbesar di dunia yang dilangsungkan melalui jaringan internet dan gelombang radio.
Dikutip dari laman resminya, JOTA-JOTI diadakan setiap tahun pada Oktober. Jutaan anak muda seluruh dunia berkumpul untuk melakukan aktivitas kepramukaan secara daring selama akhir pekan.
JOTA-JOTI termasuk salah satu acara global Kepanduan Dunia yang paling tua berumur lebih dari 60 tahun. Kegiatan ini berlangsung sejak 1958.
Sebagai catatan, dikutip dari situs resmi Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Indonesia, puluhan juta anak dari 173 organisasi kepramukaan dunia akan mengikuti kegiatan tahun ini.
Lalu, apa saja yang akan diikuti peserta dalam JOTA-JOTI?
Baca juga: Sejarah Jambore Pramuka Dunia, Pertama Kali Diselenggarakan pada 1920
Baca juga: Mengenal Bapak Pramuka Dunia Baden Powell yang Lahir pada 22 Februari 1857
Kegiatan di JOTA-JOTI
Kegiatan JOTA-JOTI diadakan oleh Kepanduan Dunia untuk mengajarkan teknologi komunikasi, persahabatan, dan nilai kewarganegaraan masyarakat secara global.
JOTA-JOTI memungkinkan anak muda dan sukarelawan untuk mengembangkan keterampilan kepanduan secara berkelompok melalui internet dan radio amatir.
Program ini terdiri dari berbagai kegiatan pendidikan non-formal, termasuk webinar, api unggun, pertunjukan bakat, pertunjukan langsung, permainan menyenangkan, bahkan ada perkemahan 3D interaktif.
Sesuai nama kegiatannya, peserta JOTA-JOTI utamanya akan mempelajari hal-hal tersebut melalui teknologi internet dan peralatan radio amatir.
Baca juga: Cerita Ayya, Wakil Indonesia di Jambore Pramuka Dunia Korea Selatan...
Perbedaan JOTA dan JOTI
Program JOTA akan memungkinkan peserta kegiatan untuk terhubung dengan masyarakat dunia di negara lain melalui radio amatir.
Para petugas radio amatir akan membantu peserta mempelajari proses berkomunikasi dengan peralatan di stasiun-stasiun radio amatir. Biasanya, stasiun ini bisa ada di puncak gunung atau atas kapal.
Operator radio amatir akan memandu peserta menggunakan peralatan radio untuk mengirimkan pesan dari satu negara ke negara lain di seluruh penjuru dunia.
Kegiatan JOTA akan bisa mengajarkan peserta mengenai teknik radio nirkabel dan peralatan elektronik.
Sebaliknya, program JOTI akan menghubungan peserta kegiatan dengan peserta di negara lain melalui jaringan internet.
Peserta JOTA-JOTI akan didampingi pemandu untuk bisa terhubung secara virtual dengan peserta lain di seluruh dunia hanya dengan koneksi internet yang diakses melalui komputer atau hp pintar.
Mereka bisa bertukar suara, gambar, dan pesan melalui sinyal digital yang dikirimkan ke seluruh dunia.
Peserta JOTA-JOTI akan didampingi oleh pemandu dari Kwarnas maupun Kwartir Cabang (Kwarcab) di kota-kota masing-masing.
Pihak penyelenggara JOTA-JOTI dari Kepanduan Dunia juga akan mengajarkan cara aman menggunakan teknologi melalui pembelajaran e-learning dan sesi-sesi seminar daring.
Baca juga: Aksi Peserta dari Indonesia Menari K-Pop di Jambore Pramuka Dunia Curi Perhatian, Ini Kata Kwarnas
Cara mengikuti JOTA-JOTI
Untuk bisa mengikuti program JOTA-JOTI, anak-anak muda seluruh dunia dapat mendaftar secara mandiri maupun bergabung dengan organisasi kepanduan di negaranya.
Pendaftaran peserta JOTA-JOTI dapat melakukan pendaftaran di situs resminya di link ini secara mandiri.
Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui akun Instagram resmi JOTA-JOTI @jota_joti.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.