KOMPAS.com - Unggahan video yang memperlihatkan seekor kucing berjalan dengan perut besar disebut mengidap Feline Infectious Peritonitis (FIP) tipe basah, ramai di media sosial.
Unggahan tersebut dimuat di akun Instagram @Fluffymagic_official pada Rabu (18/10/2023).
Dalam unggahan disebutkan ada beberapa tanda klinis FIP tipe basah pada kucing, meliputi:
- Distensi perut
- Terkadang cairan muncul di rongga dada sehingga membuat pernapasan menjadi sulit dan cepat
- Anoreksia
- Kelelahan
- Apatis
- Demam periodik dengan suhu 39 derajat Celsius yang berlangsung lebih dari empat hari dan tidak memberikan respon terhadap antiseptik
- Penurunan berat badan
- Timbul penyakit kuning.
“FIP tipe basah adalah bentuk awal yang akut pada kucing muda yang sangat peka terhadap infeksi coronavirus (FCoV). Virus ini menginfeksi pembuluh darah sehingga mengalami peradangan dan degenerasi sampai rusak,” tulis pengunggah.
Benarkah perut kucing membesar karena penyakit FIP, penyakit apa itu?
Penjelasan dokter
Terkait unggahan tersebut, dokter Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Slamet Raharjo menduga bahwa kucing dengan perut membesar yang ada dalam video tersebut mungkin mengalami penyakit FIP basah.
Meskipun demikian untuk lebih memastikannya harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Karena ketika bertemu dengan kucing yang perutnya buncit, tentu tidak bisa langsung memvonis bahwa kucing ini pasti terkena FIP,” ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (19/10/2023).
Ia menjelaskan, Feline Infectious Peritonitis (FIP) adalah sebuah penyakit pada kucing yang disebabkan oleh infeksi Feline coronavirus (FCoV).
FCoV pada kucing berbeda dengan virus corona yang terjadi pada manusia.
Slamet mengatakan, virus corona pada manusia menyerang di saluran pernapasan, sedangkan FCoV pada kucing menyerang saluran pencernaan dan saraf.
FIP pada kucing dapat menyebabkan dua tipe penyakit, yaitu FIP tipe kering dan FIP tipe basah.
“FIP tipe basah ditandai dengan penimbunan cairan di dalam rongga perut, sedangkan FIP tipe kering tidak disertai penimbunan cairan di dalam rongga perut atau tidak ada sama sekali cairan di dalam tubuh kucing,” jelas Slamet.
Slamet mengungkapkan bahwa FIP tipe kering gejalanya menyerang saraf mata dan gangguan pernapasan.
Sedangkan, gejala FIP tipe kering yaitu mengalami gangguan paru-paru, gangguan hati, dan timbunan cairan di dalam rongga perut yang membuat perut kucing terlihat membuncit.
Baca juga: Mengulik Feline Panleukopenia, Penyakit Kucing yang Sangat Berbahaya
Gejala penyakit FIP pada kucing
Lebih lanjut, Slamet menjelaskan bahwa gejala awal kucing terkena FIP diawali dengan demam.
“Gejalanya diawali dengan demam, kemudian diikuti dengan turunnya nafsu makan atau bahkan tidak mau makan sama sekali. Namun, fase ini hanya berlangsung selama dua atau tiga hari dan pemilik seringkali tidak menyadari kalau kucing terserang FIP karena kucing masih mau makan,” ujarnya.
Dalam dua atau tiga hari, suhu badan kucing dengan penyakit FIP sudah kembali normal lagi.
Hal tersebut perlu diwaspadai karena pemilik dapat menganggap bahwa kucingnya sudah sembuh.
“Setelah demam, baru kemudian FCoV berkembang di dalam tubuh dan berkamuflase dalam sistem imun di dalam tubuh kucing semakin pesat menjadi FIP basah,” jelas Slamet.
Slamet mengatakan, untuk perut menjadi buncit butuh waktu sekitar dua minggu dari mulai infeksi FIP terjadi.
“Sel perut semakin membuncit dalam hitungan beberapa hari, penambahan akumulasi cairannya akan berlangsung dengan sangat cepat sehingga perut kelihatan membuncit. Baru setelah itu kucing akan malas beraktifitas, lesu, dan malas makan,” kata Slamet.
Lebih lanjut, Slamet menjelaskan bahwa penyakit FIP dapat menular dari satu kucing ke kucing lainnya.
Meskipun sangat menular, tetapi sistem imun setiap kucing mempengaruhi daya tahan tubuh sehingga bisa menghalau penyakit FIP masuk kedalam tubuhnya.
“Jadi virus ini pandai berkamuflase. Sama seperti corona virus dengan gejala yang bervariasi,” jelasnya.
Baca juga: 6 Alasan Kucing Peliharaan Menyukai Sepatu Pemiliknya
Pengobatan kucing yang tertular FIP
Sementara itu, Slamet mengungkapkan bahwa belum ada obat yang betul-betul efektif untuk menyembuhkan FIP, mengingat penyakit ini disebabkan oleh suatu virus.
Slamet menjelaskan, tetap ada beberapa pengobatan yang dapat dilakukan untuk kucing yang tertular FIP:
1. Memberikan antibiotikaPemberian antibiotika ini dilakukan ketika kesehatan kucing menurun untuk mencegah masuknya infeksi dan bakteri pada tubuh kucing.
2. Pemberian anti inflamasiAnti inflamasi merupakan obat untuk meringankan rasa sakit pada kucing seperti demam dan berfungsi agar pola makan kucing tetap terjaga.
3. Melakukan terapi suportifTerapi suportif diberikan untuk menjaga kondisi pasien serta meningkatkan kekebalan tubuh. Harapannya, daya tahan tubuh dapat meningkat dan mengurangi infeksi virus.
Baca juga: Ramai soal Kucing Disebut Menangis karena Dimarahi, Ahli: Harus Tahu Beda Kucing Sakit dan Sedih
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.