KOMPAS.com- Seorang wanita asal Jakarta bernama Titaniaheap (24) membagikan kisahnya yang sedang berjuang melawan kanker endometrium atau kanker rahim stadium 4.
Hal tersebut diutarakan Titaniaheap melalui akun TikTok pribadinya, @titaniaheap, pada Minggu (10/9/2023).
Ia mengatakan, sebelum didiagnosis mengalami kanker, dirinya merasakan gejala berupa sakit perut yang luar biasa ketika haid.
Setelah memeriksakan diri ke dokter, ternyata sakit perut yang dirasakan Titaniaheap merupakan gejala kanker rahim.
Adapun, kanker rahim adalah pertumbuhan sel kanker pada rahim yang merupakan lapisan di bagian dalam rahim.
"Tiap haid selalu sakit perut sampe guling" kirain sakit perut biasa, taunya....taunya malah Kanker rahim stadium 4," tulis Titaniaheap dalam unggahannya.
Baca juga: Kisah Yosep Divonis Kanker Nasofaring Stadium 4, Gejala Awalnya Pilek dan Susah Napas
Awal mula merasakan sakit perut
Titaniaheap menyampaikan, sakit perut yang ia rasakan membuat dirinya tidak bisa beraktivitas.
Ia juga harus mengonsumsi pereda nyeri karena adanya pendarahan secara berlebihan dan tidak normal.
Tak sampai di situ, Titaniaheap juga mendapati adanya gumpalan darah yang keluar saat haid sebulan sebelum didiagnosis kanker rahim.
"Mungkin, umumnya (wanita) lain ganti pembalut bisa 1-2 jam sekali. Kalau saya dua menit udah nembus ke mana-mana," ujar Titaniaheap kepada Kompas.com, Jumat (20/10/2023).
Titaniaheap yang mendapati ketidakberesan pada tubuhnya kemudian memeriksakan diri ke dokter pada 5 Juni 2023.
Setelah itu, hasil biopsi sebenarnya telah keluar pada 8 Juli 2023 namun dokter baru membacakan hasil pemeriksaan pada 14 Juli 2023.
Baca juga: Awalnya Pegal-pegal Biasa, Wanita Bandung Didiagnosis Kanker Tulang
Perut seperti diremas
Titaniaheap menggambarkan kondisi perut yang terasa sakit ketika dirinya haid.
Ia mengatakan, rasa sakit tersebut sebenarnya susah untuk dijelaskan karena lokasinya berada di bagian otot rahim.
Namun, nyeri yang begitu hebat membuat perut Titaniaheap terasa seperti diremas. Hal ini hanya ia alami ketika haid.
"Iya, hanya terjadi saat haid," ucap Titaniaheap.
Di sisi lain, Titaniaheap juga merasakan gejala lain ketika ia mengidap kanker rahim.
Gejala tersebut meliputi penurunan berat badan dan hemoglobin yang berada di angka 6 gram/dL.
Baca juga: Tubuh Pegal-pegal Bisa Jadi Gejala Kanker Tulang, Dokter Jelaskan Ini
Analisis dokter
Titaniaheap mengatakan, dokter menjelaskan bahwa kanker rahim seperti yang ia alami disebabkan oleh gangguan hormon.
"Rata-rata terkena di usia 40-70 tahun tapi tidak sedikit juga under 40 yang sudah kena," jelasnya.
Faktor lain yang menyebabkan kanker rahim adalah obesitas atau kelebihan berat badan yang memicu gangguan hormon.
Titaniaheap yang sedang berjuang melawan kanker rahim mengatakan, kanker tersebut sempat berada di stadium 1B.
Namun, kanker rahim pada Titaniaheap meningkat menjadi stadium 4 dalam waktu satu bulan saja.
"Sekarang sudah kemo kedua dan kemo ketiga di tanggal 27 Oktober nanti," pungkas Titaniaheap.
Baca juga: Kisah Imas, Alami Autoimun dan Nyaris Lumpuh, Gejala Awalnya Pegal-pegal
Penjelasan dokter
Terpisah, dokter kanker RS Kanker Dharmais, Jakarta Barat, Shanty Lumban Gaol menjelaskan, kanker rahim seperti dialami Titaniaheap bisa menimbulkan gejala berupa sakit perut luar biasa.
Ia mengatakan, kanker rahim adalah jenis kanker di dalam rahim, tepatnya di lapisan sel yang membentuk lapisan pada rahim.
"Terjadi akibat stimulasi hormon estrogen, yaitu hormon yang dihasilkan oleh indung telur (ovarium) dan sel-sel lemak di dalam tubuh," ujar Shanty kepada Kompas.com, Jumat.
Lebih lanjut, Shanti membeberkan beberapa gejala yang dirasakan pasien ketika mengalami kanker rahim, yaitu:
- Pendarahan vagina yang tidak normal yang terjadi di luar siklus haid, termasuk pendarahan saat kondisi menopause
- Keluar cairan vagina yang tidak normal yang dapat berbentuk encer, ada sedikit darah, atau berwarna kecoklatan dengan bau yang tidak sedap
- Nyeri panggul
- Teraba massa atau gumpalan pada panggul yang makin membesar
- Penurunan berat badan yang tidak diharapkan
- Nyeri ketika melakukan hubungan seksual dan atau terjadi pendarahan pada hubungan seksual.