Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Anak yang Kebanyakan Mengonsumsi Garam, Apa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock
Ilustrasi konsumsi garam berlebih.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Garam merupakan bahan dapur yang penting karena digunakan sebagai penambah rasa pada makanan.

Tanpa tambahan garam, makanan akan terasa hambar.

Namun, mengonsumsi garam secara berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan secara keseluruhan.

Risiko kesehatan akibat terlalu banyak mengonsumsi garam ini tak hanya mengintai para dewasa saja, namun juga anak-anak.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa saja tanda anak yang terlalu banyak mengonsumsi garam dan bagaimana cara mengatasinya?

Baca juga: Ini Efek pada Tubuh jika Berhenti Mengonsumsi Garam Selama Sebulan

Tanda anak kebanyakan garam

Dilansir dari Times of India (25/2/2023), berikut tanda-tanda anak yang kebanyakan mengonsumsi garam:

Baca juga: Indonesia Negara Maritim, tapi Mengapa Masih Impor Garam?

1. Sering haus

Sodium pada garam dikatakan dapat menahan air.

Sedangkan tubuh perlu menjaga keseimbangan yang sempurna antara kadar sodium dalam tubuh dan kadar air agar metabolisme dapat berfungsi dengan baik.

Inilah sebabnya mengapa terlalu banyak asupan garam bisa menyebabkan terjadinya peningkatan kebutuhan air dalam tubuh.

Oleh karena itu, hal ini dapat menyebabkan rasa haus yang meningkat dan berlebihan.

Sering kali, gejala ini terlewatkan dan tidak begitu terlihat pada anak-anak karena rasa haus memiliki beberapa alasan lain.

2. Bengkak di tangan dan kaki, juga kembung

Jika anak Anda makan terlalu banyak garam, tubuhnya cenderung menahan natrium ekstra sehingga meningkatkan jumah cairan di dalam tubuh dan di luar sel.

Ketika hal ini terjadi, maka dapat menyebabkan pembengkakan seperti di tangan dan kaki, serta kembung.

3. Urine berwarna gelap

Jika anak Anda selalu merasa haus dan sering ke kamar mandi, maka periksalah tampilan warna urine yang ada.

Terlalu banyak mengonsumsi garam seringkali dapat menyebabkan urine berwarna kuning tua dengan bau yang menyengat.

Baca juga: 16 Manfaat Tersembunyi dari Garam, Bukan Hanya Bumbu Masakan

Bahaya terlalu banyak garam

Pola makan yang berlebihan bumbu garam dapat meningkatkan risiko darah tinggi. Risiko ini tak hanya mengintai orang tua saja, namun juga anak-anak.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di American Family Physician, tujuh persen anak-anak berusia tiga sampai 18 tahun memiliki pra-hipertensi atau hipertensi.

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah ketika tekanan darah lebih tinggi dari tekanan darah normal.

Hal ini adalah suatu kondisi di mana kekuatan darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi.

Hipertensi dapat mengakibatkan beberapa penyakit kardiovaskular termasuk serangan jantung dan stroke.

Baca juga: Mengurangi Garam dan Micin Bisa Bikin Awet Muda, Benarkah?

Pedoman asupan garam harian

Dilansir dari Mayo Clinic (3/11/2022), pedoman asupan garam harian perlu direkomendasikan untuk anak-anak dan remaja.

Berikut ini pedoman asupan garam (natrium) harian yang direkomendasikan untuk anak-anak dan remaja:

  • Usia 1-3 tahun: kurang dari 1.200 miligram
  • Usia 4-8: kurang dari 1.500 miligram
  • Usia 9-13: kurang dari 1.800 miligram
  • Usia 14-18: 2.300 miligram.

Cara mengurangi asupan garam

Pengurangan asupan garam adalah suatu keharusan. Karena sebagian besar asupan garam berasal dari makanan olahan dan makanan restoran, maka orangtua harus bijak menyediakan menu makan untuk anak-anaknya.

Menurunkan kandungan garam di seluruh pasokan makanan akan berkontribusi pada berkurangnya asupan garam secara signifikan di kalangan anak-anak, remaja, dan orang dewasa.

Berikut ini cara mengurangi asupan garam:

1. Memasak makanan di rumah

Memasak menu makanan di rumah juga dapat secara signifikan mengurangi asupan garam, khususnya dengan penggunaan rempah-rempah dan bumbu untuk menggantikan natrium dalam hal meningkatkan rasa.

2. Membaca label fakta nutrisi pada kemasan

Sebelum membeli makanan, penting untuk membaca label fakta nutrisi pada makanan kemasan, kantong, dan kaleng .

Carilah produk yang mengandung kurang dari 140-200 miligram sodium per sajian.

Setiap kali makan, usahakan hanya satu produk yang berasal dari kantong, kotak, atau kaleng.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi