Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Kapur Barus dan Karbol Mengusir Tikus?

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Alexas_Photos
Ilustrasi tikus makan kapur barus yang bisa digunakan untuk mengusir hama pengerat tersebut.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Tikus termasuk hama yang kerap menyerang sawah dan masuk ke rumah saat musim hujan. 

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan awal musim hujan 2023/2024 terjadi di Indonesia pada Oktober hingga Desember 2023.

Sementara itu, puncak musim hujan 2023/2024 di sebagian besar wilayah Indonesia diprakirakan terjadi pada Januari dan Februari 2024.

Untuk mencegah serangan hama, pemilik rumah biasanya dapat memanfaatkan kapur barus serta karbol.

Lalu, biasakah kapur barus dan karbol digunakan untuk mengusir tikus?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Benarkah Keju Ampuh Dijadikan Umpan untuk Menangkap Tikus?


Baca juga: Cara Membuat dan Menggunakan Minyak Peppermint untuk Mengusir Tikus

Mengusir tikus dengan kapur barus

Pakar tikus dari Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, IPB Swastiko Priyambodo mengungkapkan bahwa kapur barus bisa digunakan untuk mengusir tikus.

"Bisa, tapi sifat pengusirannya tidak total 100 persen, artinya ada beberapa tikus yang masih tidak terusir oleh kapur barus ini," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (20/10/2023).

Menurut Swastiko, kapur barus mengeluarkan bau yang menyengat sehingga tidak disukai tikus.

Hewan pengerat tersebut tidak suka bau yang tajam karena memiliki indera penciuman yang sangat sensitif seperti anjing.

Baca juga: 7 Suara yang Bisa Takuti Tikus agar Tak Masuk Rumah, Apa Saja?

Namun, katanya, kapur barus tidak mengandung bahan berbahaya sehingga tidak bisa membunuh tikus.

Meski bisa mengusir tikus, Swastiko menyebut kapur barus tidak bisa membunuh seluruh hewan pengerat itu.

"Uji terakhir yang kami lakukan di IPB, tingkat repelensi kamper (kapur barus) 87 persen, artinya dari 100 tikus yang kita uji, ada 13 tikus yang tidak terusir," tambah dia.

Menurutnya, literatur membuktikan tikus tidak terusir oleh kapur barus karena memiliki insting dasar untuk selalu ingin mencoba hal-hal yang baru. 

Baca juga: Suara Jangkrik Disebut Ampuh Usir Tikus, Benarkah?

Bahan pengusir tikus alami kurang ampuh

Selain kapur barus, Swastiko mengatakan, karbol atau cairan pembersih yang dipakai untuk mengepel lantai berbau lebih menyengat.

"Karbol dan kamper sudah cukup efektif mengusir tikus dibandingkan bahan tumbuhan," katanya.

Menurut dia, terdapat beberapa bahan tanaman yang dapat mengusir tikus seecara alami. Namun, tanaman ini tidak ampuh mengusirnya 100 persen.

"Buah bintaro, daun nangka, daun mint juga dapat mengusir tikus. Ya, walau tidak signifikan," tambah dia lagi.

Baca juga: Beberapa Kucing Tak Tertarik Berburu Tikus, Ternyata Ini Sebabnya

Kapan musim tikus masuk rumah?

Di sisi lain, Swastiko mengungkapkan, tikus yang sering masuk ke rumah dapat muncul sewaktu-waktu di musim apa pun.

"Yang membedakan lebih pada tersedianya sumber daya (di rumah) yaitu keberadaan makanan dan sarang," jelasnya.

Tikus, kata Swastiko, umumnya suka makanan biji-bijian. Namun, tikus yang muncul di rumah dan pemukiman lebih terbiasa makan sisa makanan manusia.

Karena itu, mereka akan lebih banyak muncul di rumah yang kotor dengan rempah makanan sisa manusia. Tikus akan makan apa pun makanan manusia yang tercecer.

Baca juga: Tanda-tanda Tikus Masuk Mobil dan Cara Mengusirnya

Sementara tikus sawah yang muncul saat pertanaman padi sangat dipengaruhi oleh umur tanaman padi.

Di fase generatif saat tanaman padi tumbuh, kata dia, populasi tikus di sawah akan meningkat.

"Di Jerman atau negara dengan empat musim, kehadiran tikus sangat dipengaruhi oleh musim," imbuhnya.

Tikus akan lebih banyak muncul di musim panas saat suasana hangat. Sementara di musim dingin, hewan pengerat ini akan berhibernasi di sarangnya.

Baca juga: 7 Bahan Alami yang Bisa Dijadikan Pestisida untuk Membasmi Tikus

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi