Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Karakteristik Gen Z, Adaptif terhadap Teknologi dan Sadar akan Pentingnya Kesehatan

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Shutterstock/Chaay_Tee
Ilustrasi Generasi Z.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Generasi Z atau Gen Z adalah salah satu istilah populer yang digunakan untuk menyebut anak-anak muda zaman sekarang.

Menurut Beresford Research, Gen Z adalah mereka yang lahir pada rentang waktu 1997-2012 dan berusia antara 11-26 tahun pada 2023.

Meski begitu, terdapat stereotip yang berkembang yang menyebutkan bahwa Gen Z adalah sekumpulan anak muda yang tidak bisa lepas dari ponsel karena mereka lahir ketika teknologi sudah berkembang pesat.

Baca juga: Ramai di Kalangan Gen Z, Apa Arti dari Skena?

Namun tahukah Anda bahwa generasi Z itu khas, berbeda, dan tidak bisa diabaikan dibanding generasi lainnya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Baca juga: Ramai di Media Sosial, Benarkah Gen Z Malas Bekerja?

Karakteristik generasi Z

Lihat Foto
Apptus
Ilustrasi generasi Z
1. Generasi Z adaptif dengan teknologi

Karakteristik pertama dari generasi Z adalah mereka penduduk asli dari generasi digital yang ada saat ini. Mereka tidak pernah berurusan dengan internet dial-up atau telepon genggam jadul, dilansir dari Britannica.

Berbeda dengan generasi Milenial yang hidup di tengah maraknya internet dan masih tumbuh dengan televisi kabel dan telepon rumah, Generasi Z menjalani kehidupan mereka yang sepenuhnya terhubung secara digital.

Generasi Z tumbuh dengan pengetahuan bahwa mereka dapat berbicara dengan siapa pun di seluruh dunia dalam sekejap dengan melalui smartphone dan berbagai macam jaringan media sosial.

Bagi generasi ini, barang elektronik yang merupakan barang mewah bagi orang tua mereka telah menjadi sebuah kebutuhan untuk hidup di dunia modern.

Sebagian besar dari mereka tidak ingat kehidupan sebelum adanya ponsel pintar (smartphone), dan semuanya tumbuh pada masa di mana akses terhadap konten streaming yang sudah ada di mana-mana.

Baca juga: Ruang Dialog Politik untuk Generasi Z

2. Cenderung tinggal di perkotaan

Karakteristik generasi Z selanjutnya yaitu mereka lebih cenderung tinggal di kota dan wilayah metropolitan. Meskipun tidak semuanya, namun hanya 13 persen yang tumbuh di daerah pedesaan.

Penelitian pada 2018 menunjukkan bahwa generasi tertua Gen Z menunda atau bahkan tidak menikah. Hanya sekitar 4 persen yang menikah pada usia 18 dan 21 tahun, hampir setengah dari jumlah generasi Milenial, yang 7 persen di antaranya menikah pada usia yang sama.

Hal ini mungkin disebabkan karena mereka lebih ingin melanjutkan ke perguruan tinggi dan mengejar karier.

Baca juga: Kerap Dianggap Lebih Lemah dari Generasi Sebelumnya, Ada Apa dengan Generasi Z?

3. Dunia yang mereka tinggali tidak pernah terasa aman

Hal selanjutnya yang membedakan generasi milenial dengan generasi Z adalah apakah mereka mengingat peristiwa 11 September 2001 atau tidak.

Dikutip dari Oxford Royale, bagi generasi Z yang paling tua, peristiwa tersebut terjadi pada masa hidup mereka saat mereka masih terlalu muda untuk mengingatnya.

Namun, bagi sebagian besar generasi Z, peristiwa tersebut merupakan peristiwa bersejarah yang terjadi sebelum mereka lahir.

Terorisme internasional dalam skala besar yang terjadi di negara-negara Barat bukanlah hal yang baru bagi mereka. Hal ini membantu mereka untuk memahami beberapa kontradiksi yang tampak jelas dalam keyakinan generasi Z.

Di mana, mereka sangat ingin tinggal dan bekerja di seluruh dunia, namun mereka sangat cemas dan takut akan terorisme, ekstremisme, konflik, dan perang yang mungkin akan mereka temui.

Baca juga: Investasi Vs Menabung, Mana yang Cocok bagi Milenial dengan Gaji Pas-pasan?

Namun bagi generasi Z, hal ini tidak bertentangan. Sejauh yang mereka ketahui, meski terorisme menakutkan, hidup dengan terorisme adalah hal yang biasa, bukan pengecualian, dan mereka merasa bahwa terorisme bisa saja terjadi di dalam maupun di luar negeri.

Namun, bukan hanya teror global yang membuat generasi Z tidak merasa aman. Mereka juga lahir selama atau tepat sebelum krisis keuangan 2007 dan resesi yang diakibatkannya.

Bagi generasi ini yang kurang beruntung, kenangan awal mereka mungkin termasuk rumah yang disita, anggota keluarga yang kehilangan pekerjaan, dan tanda-tanda lain dari gejolak keuangan internasional yang masif.

Bandingkan dengan generasi boomer dan milenial yang lahir di masa kemakmuran dan biasanya tidak harus menghadapi kemerosotan ekonomi dan konsekuensinya hingga mereka memasuki usia remaja.

Tidak heran jika generasi Z memiliki reputasi berhemat dan berhati-hati dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya.

Baca juga: Demi Masa Depan, Lebih Baik Menabung atau Investasi?

4. Mereka sadar akan pentingnya kesehatan

Generasi sebelumnya tumbuh dengan berbagai macam kebiasaan makan yang buruk, seperti kebiasaan makan makanan berminyak pada generasi baby boomer, diet yo-yo pada generasi X, dan minuman frappuccino penuh gula pada generasi milenial.

Semua generasi ini mempelajari kebiasaan makan yang buruk sejak kecil (sering kali didasarkan pada apa yang dianggap sebagai nasihat nutrisi yang baik pada saat itu).

Meskipun nutrisi bukanlah ilmu yang sempurna, namun ilmu ini telah banyak berkembang dan generasi Z telah menuai manfaatnya, tumbuh dengan kebiasaan makan lima kali sehari dan dengan cokelat dan keripik yang biasanya ada di kotak makan siang sekolah dasar mereka digantikan oleh camilan kacang-kacangan dan buah.

Ketika generasi Z beranjak remaja, mereka melanjutkan pola makan sehat ini. Mereka jauh lebih kecil kemungkinannya untuk merokok dibandingkan generasi sebelumnya, dan jauh lebih banyak dari mereka yang tidak minum alkohol, bahkan dalam jumlah yang tidak berlebihan.

Sebagian dari hal ini disebabkan oleh fakta bahwa generasi Z dapat bersosialisasi dengan teman secara online dengan lebih mudah dibandingkan generasi sebelumnya, sehingga mereka menghabiskan lebih sedikit waktu untuk pergi ke pesta dibandingkan generasi yang lebih tua.

Baca juga: Gap Generasi, Benarkah Generasi Milenial Lebih Boros?

5. Mereka menghargai privasi

Generasi sebelumnya sering kali terjebak dalam pengelolaan privasi digital yang buruk.

Namun, hal ini berbeda halnya dengan generasi Z yang tumbuh dengan pemahaman yang tajam tentang batas antara publik dan pribadi di dunia maya, dan karenanya menjaga privasi mereka dengan hati-hati.

Ini adalah salah satu alasan mengapa generasi Z tidak terlalu tertarik dengan Facebook, dan lebih memilih media sosial di mana mereka dapat lebih mudah menjaga interaksi mereka terbatas pada teman-teman terdekat.

Selain itu, mereka juga tumbuh di dunia di mana merek-merek favorit mereka biasa mengumpulkan data ekstensif tentang mereka untuk menyesuaikan komunikasi pemasaran dengan keinginan mereka.

Bedanya, tidak seperti generasi yang lebih tua, generasi Z tidak menganggap hal ini sebagai pelanggaran privasi, melainkan sebagai teknik pemasaran yang diharapkan oleh setiap perusahaan yang ingin memberikan pengalaman pelanggan yang baik. 

Baca juga: Mengapa Generasi Z Begitu Rapuh?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi