Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perempuan di AS, Masih Hidup meski Telah Membeku seperti Papan karena Suhu Dingin

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Eko Tavkhelidze
Ilustrasi wanita membeku tapi hidup kembali.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Jean Hilliard tak pernah berpikir bahwa nasib buruk akan menimpanya pada suatu malam di tahun 1980, saat ia berusia 19 tahun.

Malam itu, mobil yang dikendarai Hilliard mogok saat perjalanan pulang ke rumah orangtuanya di Lengby, Minnesota, Amerika Serikat.

Dengan hanya mengenakan mantel musim dingin, sarung tangan, dan sepatu bot koboi, dia berjalan menerobos suhu dingin yang mencapai minus 30 celsius untuk mencari bantuan dari temannya.

"Saya melewati satu bukit, mengira tempatnya akan ada di sana, namun ternyata tidak. Saya lebih frustrasi daripada takut," kata Hilliard, dikutip dari IFL Science.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhirnya, dia melihat rumah temannya yang bernama Wally Nelson. Hanya beberapa meter sebelum mencapai pintu, segalanya menjadi gelap.

Hilliard tersandung dan kehilangan kesadaran. Selama enam jam, tubuh Hilliard terbaring dalam suhu dingin ekstrem dan membuatnya membeku.

Baca juga: Kisah Nyata Dokumenter Netflix The Devil on Trial, Pembunuhan karena Kesurupan

Terbujur kaku seperti papan

Keesokan harinya, Nelson menemukan tubuh Hilliard tergeletak di salju dan terbujur kaku seperti papan.

"Saya sangat terkejut ketika saya melihat makhluk kecil itu di halaman. Saya mencengkeram kerah bajunya dan mendorongnya ke teras," kata Nelson.

"Kupikir dia sudah mati. Membeku, lebih kaku dari papan, tapi aku melihat beberapa gelembung keluar dari hidungnya," kata Nelson.

Denyut nadinya turun hingga 12 detak per menit, matanya membeku tidak merespons cahaya, dan kulitnya menjadi abu-abu.

"Tubuhnya dingin, benar-benar padat, seperti sepotong daging yang dibekukan," kata dr George Sather yang merawatnya tak lama setelah kejadian.

Tim dokter sebenarnya pesimis dengan kondisi Hilliard karena suhu tubuhnya yang terlalu rendah.

"Tetapi kemudian kami mendengar rengekan yang sangat pelan. Kami tahu ada seseorang di sana saat itu," ujarnya.

Hilliard bahkan terbangun pada hari itu juga dan segera mulai khawatir ayahnya mengetahui bahwa dia telah merusak mobilnya.

Jika bukan karena respons Nelson yang cepat, Hilliard mungkin saja menjadi salah satu dari ribuan kematian yang disebabkan oleh hipotermia setiap tahunnya.

Baca juga: Kisah Callitxe Nzamwita, Isolasi Diri Selama 55 Tahun untuk Menghindari Wanita

Masih misteri

Dikutip dari Science Alert, hipotermia ekstrem belum tentu merupakan akhir dari sebuah kehidupan, telah menjadi dasar terapi tersendiri.

Dalam kondisi terkendali, menurunkan suhu tubuh dapat mendinginkan metabolisme dan mengurangi rasa lapar tubuh akan oksigen yang tak terpuaskan.

Diketahui, tubuh yang kedinginan dapat mengerem seluruh proses kematian cukup lama untuk mengatasi denyut nadi yang rendah, setidaknya untuk sementara.

Hal yang menonjol dari kisah Hilliard adalah kondisi hipotermianya yang ekstrem.

Tidak seperti banyak bahan lainnya, air membutuhkan volume yang lebih besar dalam bentuk padat dibandingkan dalam bentuk cair.

Perluasan ini merupakan kabar buruk bagi jaringan tubuh yang terkena suhu dingin, karena kandungan cairannya berisiko membengkak hingga wadahnya pecah.

Bahkan, beberapa kristal es liar yang mekar di tempat yang salah dapat menembus membran sel dengan pecahannya yang seperti jarum.

Karenanya, hingga kini, masih belum diketahui secara pasti bagaimana Hilliard bisa bertahan dalam kondisi itu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi