KOMPAS.com - Video kondisi jalan tanjakan Batu Jomba, Sumatera Utara yang rusak viral di media sosial.
Video itu diunggah oleh akun X, @adarwis, pada Minggu (22/10/2023).
Dalam video, tampak sejumlah mobil, termasuk ambulans dan truk, kesulitan menanjak di jalan tersebut lantaran kondisi jalanan cukup rusak.
Tak satu dua, kendaraan terguling ketika mencoba menanjak di jalan tersebut.
Meski begitu, tetap ada yang bisa melewati tanjakan itu meski dengan susah payah, hampir terguling atau merosot.
Pengunggah mengeklaim video tersebut bahkan sampai sempat viral di China.
“Tanjakan Batu Jomba di Sumatera Utara yang lagi viral di China,” tulis pengunggah dalam keterangannya.
Baca juga: Cara Melaporkan Jalan Rusak ke Kemen PUPR via Aplikasi Jalan Kita
Hingga Rabu (25/10/2023), unggahan video itu sudah dilihat lebih dari 3,9 juta kali dan mendapat lebih dari 18.100 suka.
Banyak warganet memberikan tanggapan terkait video itu, salah satunya mengatakan, jalan Batu Jomba yang rusak itu disebabkan adanya patahan aktif di daerah tersebut.
“Dari dulu jalannya memang gabisa mulus, diperbaikin selalu kembali seperti ini, karena di daerah ini ada namanya patahan aktif, jd susah untuk dievaluasi. Nah, jalan ini penghubung dari daerah tarutung ke kota padangsidimpuan,” tulis akun @manusianonbumi.
Tanggapan Kapolres Tapsel
Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Imam Zamroni membenarkan bahwa ruas jalan tersebut terletak di daerah Batu Jomba.
“Betul, di daerah Kabupaten Tapanuli Selatan, tepatnya di Kecamatan Sipirok,” kata Imam kepada Kompas.com, Selasa (24/10/2023).
Namun, Imam mengungkapkan, rekaman video itu sudah lama, bukan baru-baru saja terjadi.
“Video tersebut merupakan video lama pada bulan April-Mei 2023,” ungkapnya.
Ia menuturkan, saat ini jalan tersebut sudah diperbaiki oleh Balai Jalan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) bersama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Selatan.
“Sehingga kondisi saat ini pada lokasi jalan tersebut sudah tidak terjadi antrean kendaraan yang melalui jalan tersebut,” pungkasnya.
Baca juga: Video Viral Selokan Mataram Jebol, Berlokasi di Dekat Proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen
Penjelasan ahli
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono membenarkan bahwa di daerah tersebut ada patahan atau sesar aktif. Namun, menurutnya, sesar aktif bukan penyebab jalan di Batu Jomba itu mudah rusak.
“Terkait jalan tentu butuh kajian karakteristik tanah,” jelas Daryono kepada Kompas.com, Selasa (24/10/2023).
“Jalan mudah rusak biasanya karakter soil (tanah) bisa kembang kempis karena faktor temperatur udara atau bisa jadi faktor gerakan tanah,” imbuhnya.
Meski begitu, Daryono menjelaskan, sesar aktif tersebut jika bergerak atau bergeser dapat menyebabkan gempa.
Dihubungi terpisah, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Supartoyo juga memberikan jawaban senada dengan Daryono.
“Di wilayah Tapsel ada sesar aktif atau SA yang mirip bagian dari Sesar Sumatera,” terang Supartoyo kepada Kompas.com, Selasa (24/10/2023).
Jika sesar aktif bergerak, maka dapat menyebabkan gempa bumi cukup besar.
“Dan (jika) kedalamannya dangkal, akan berpotensi mengakibatkan salah satu bahaya gempa yaitu sesar permukaan (fault surface rupture) seperti di Palu tahun 2018,” tuturnya.
Menurutnya, jalan yang mudah rusak atau susah diperbaiki memiliki beberapa faktor alam terlepas dari sesar aktif.
“Tanah lunak dan labil atau terletak pada zona depresi gerakan tanah. Jadi tidak terkait langsung kejadian gempa,” ucapnya.
Supartoyo mengungkapkan, sesar tersebut cukup aktif yang bisa bergeser 10-20 milimeter per tahun.
Baca juga: Viral, Video Jalan Rusak di Sumut Disebut Mirip Perang Dunia II
Penyebab jalan rusak
Sedangkan, Staf Ahli Bidang Keterpaduan Pembangunan Kementerian PUPR Ahmad Gani Ghazali mengatakan, ada tiga penyebab utama jalan rusak dan berlubang.
Berikut tiga penyebab jalan di Indonesia mudah rusak, sebagaimana dikutip dari Kompas.com (19/11/2022):
- Pertama, Indonesia adalah negara yang mempunyai musim hujan dengan intensitas tinggi.
- Kedua, buruknya saluran drainase jalan karena banyaknya limbah permukiman, industri, dan komersial sehingga air meluap ke jalan.
- Ketiga, banyaknya kendaraan logistik over dimension over loading (ODOL) yang lewat yang bisa mempercepat usia dan kerusakan jalan.
Baca juga: Viral, Foto Parkir Motor Rp 10.000 di Jalan Asia Afrika Bandung, Ini Kata Pengelola Museum KAA
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.