Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawaban Jokowi, Kaesang, dan Prabowo soal Isu Dinasti Politik

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar YouTube Kompas TV
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berpidato di hadapan jajaran ketua umum partai politik anggota KIM serta para pendukung dan simpatisan Koalisi Indonesia Maju sebelum mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Rabu (25/10/2023).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Isu dinasti politik menjadi perbincangan hangat dalam beberapa hari terakhir.

Ini berkaitan dengan majunya putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Prabowo Subianto.

Apalagi, pencalonan ini sempat menuai polemik, setelah putusan kontroversial Mahkamah Konstitusi (MK) seakan memberi "karpet merah" terhadap Gibran.

Dalam putusannya, Ketua MK Anwar Usman yang juga merupakan paman Gibran, mengizinkan kepala daerah untuk berkontestasi dalam Pilpres 2024, meski belum berumur 40 tahun.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Ketika Dinasti Politik Semakin Menguat...

Baca juga: PSI Dulu Hadiahi Prabowo Piala Kebohongan, Kini Berikan Dukungan

Respons Jokowi, Kaesang, dan Prabowo

Merespons hal itu, Jokowi mengatakan bahwa isu dinasti politik akan dinilai oleh masyarakat sendiri.

Pasalnya, rakyat merupakan penentu hasil pemilu, bukan para elite politik.

"(Yang menentukan) bukan kita, bukan elite, bukan partai, itulah demokrasi," kata Jokowi, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Selasa (24/10/2023).

Senada dengan bapaknya, Kaesang menyerahkan isu ini kepada masyarakat.

"Monggo, serahkan lagi ke masyarakat," kata Kaesang, dikutip dari Kompas TV, Selasa.

Namun, keputusannya untuk mendukung Prabowo-Gibran bukan tanpa alasan. Sebab, usia rata-rata keduanya jika digabungkan lebih muda dari pasangan lainnya.

Baca juga: Prabowo-Gibran Resmi Dideklarasikan, Anies-Cak Imin Diuntungkan?

Sementara itu, Prabowo Subianto menganggap dinasti politik merupakan suatu hal yang wajar dan bukan hal negatif.

"Dinasti politik itu adalah sesuatu yang wajar. Kalau kita jujur, Anda lihat di semua partai, termasuk PDI-P, ada dinasti partai dan itu tidak negatif," kata Prabowo.

"Kenapa seolah-olah meninggalkan nilai-nilai progresif, tidak bener itu," sambungnya.

Untuk itu, ia meminta agar semua pihak tidak mempolitisasi isu dinasti politik tersebut.

Prabowo juga mengajak agar masyarakat lebih melihat program dari semua kandidat dan memberikan penilaian.

"Jangan membuat kabur, ajarilah program kami, ajarilah progam pasangan lain, mana yang lebih mampu membawa kebaikan, kemakmuran kepada bangsa dan rakyat. Monggo, rakyat yang menentukan," pungkasnya.

Baca juga: Dinasti Politik atau Politik Dinasti, Apa Itu?

(Sumber: Kompas.com/Ardito Ramadhan, Adhyasta Dirgantara | Editor: Bagus Santosa, Icha Rastika)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi