Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Stroke di Pagi Hari, Muncul Saat Bangun Tidur

Baca di App
Lihat Foto
Lansia yang mengalami stroke.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Stroke merupakan salah satu penyakit mematikan di dunia setelah serangan jantung.

Penyakit stroke terjadi ketika gumpalan di pembuluh darah atau arteri di otak pecah. Akibatnya alirah darah yang membawa oksigen akan terhambat sehingga menyebabkan sel otak rusak dan mati.

Hal tersebut akan memengaruhi hampir semua fungsi tubuh sehingga terjadi stroke.

Gejala stroke umumnya ditandai dengan wajah terkulai, lengan atau tungkai yang melemah atau mati rasa, dan kesulitan bicara.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, tahukah Anda bahwa gejala stroke dapat muncul ketika Anda bangun tidur?

Gejala stroke di pagi hari

Penelitian yang dilakukan oleh Penn University menunjukkan, penurunan penglihatan dapat mengindikasikan bahwa Anda berisiko terkena stroke yang serius.

Penurunan fungsi penglihatan itu menandakan penyakit kardiovaskular yang akan memicu penyakit stroke.

Dilansir dari The Sun, kebanyakan orang akan menyadari penurunan penglihatan ketika mereka bangun tidur di pagi hari. Gejala itu bisa dirasakan tanpa rasa sakit.

Anda mungkin akan merasakan area menjadi gelap atau adanya bayangan di bagian atas atau bawah.

Gejala lain yang mungkin dirasakan adalah kepekaan terhadap cahaya. Anda juga mungkin akan mengalami perubahan penglihatan, seperti pandangan kabur, area gelap, dan muncul bayangan.

Kondisi tersebut terjadi karena suplai darah ke mata terputus atau disebut stroke mata.

Para ahli di Harvard Health memperingatkan, hal itu dapat menjadi tanda peringatan dini penyakit stroke.

"Stroke okular (mata) dapat menjadi pertanda stroke yang lebih serius," ujarnya, dilansir dari Mirror.

Pada kebanyakan kasus, stroke mata hanya menyerang salah satu mata.

Umumnya, perubahan penglihatan akan kembali 80 persen dari ketika penyumbatan terjadi.

Namun, kondisi ini tetap berbahaya lantaran kurangnya aliran darah ke jaringan yang terletak di bagian depan saraf optik berdampak buruk bagi penglihatan, terutama jika pengobatannya ditunda.

Baca juga: Waspada Tanda-tanda Awal Stroke, Salah Satunya Lengan Terasa Lemah

Stroke mata menjadi serius

Masih dari sumber yang sama, Penn Medicine menyatakan bahwa saraf optik yang terdapat di mata merupakan kumpulan dari satu juta serabut saraf yang membawa pesan visual.

Otak kemudian akan memproses informasi sensorik ini sehingga Anda dapat melihat.

Namun, ketika suplai darah terputus, nutrisi juga akan terhambat dan berakibat pada kerusakan jaringan saraf dan kehilangan penglihatan.

Di sisi lain, kerusakan jaringan saraf itu juga berdampak pada fungsi otak karena serabut saraf yang berjalan ke otak dan menuruni saraf optik harus masuk ke mata melalui foramen optik.

Jika foramen optik seseorang lebih kecil dari rata-rata, hal ini dapat menyebabkan saraf optik menjadi penuh sesak.

"Meskipun hubungannya tidak dipahami dengan baik, orang yang memiliki penyakit kardiovaskular yang signifikan dan mengonsumsi obat viagra lebih berisiko terkena penyakit ini," tutur Penn Medicine.

Baca juga: Bisakah Penderita Tekanan Darah Rendah Terkena Stroke?

Kelompok yang berisiko

Menurut Penn Medicine, beberapa kondisi meningkatkan risiko terjaidnya stroke mata, yaitu:

  • Berusia 45 tahun ke atas
  • Memiliki penyakit kardiovaskular
  • Tekanan darah menurun drastis saat tidur
  • Memiliki foramen optik yang lebih kecil dari rata-rata
  • Kolesterol tinggi
  • Tekanan darah tinggi
  • Glaukoma
  • Diabetes
  • Merokok
  • Kelainan darah langka tertentu.

Hal yang harus dilakukan saat terkena stroke mata

Konsultan ahli bedah mata di Rumah Sakit Mata Moorfields, Pearse Keane mengimbau kepada pasien yang mengalami stroke mata agar segera menemui dokter mata.

"Jika stroke mata didiagnosis dalam waktu empat jam setelah kejadian, gumpalan darah dapat dikeluarkan dengan memijat mata dan memberikan obat untuk menurunkan tekanan pada mata," tuturnya, dikutip dari The Sun.

Namun, dia melanjutkan, pada sebagian besar pasien yang tidak mendapat bantuan selama 24 jam atau lebih, maka gejala akan sulit diobati.

"Meskipun penglihatan Anda tidak dapat dipulihkan, selalu cari bantuan medis setelah stroke mata, karena Anda berisiko tinggi mengalami stroke di otak Anda," tandas Keane.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi