Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya Dimiliki 43 Orang di Dunia, Apa Itu Golongan Darah Emas?

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com
Ilustrasi golongan darah
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Secara umum, terdapat empat golongan darah yang selama ini dikenal masyarakat, yaitu golongan darah A, B, O, dan AB.

Golongan darah AB kerap dianggap sebagai golongan darah langka karena sulit dijumpai.

Faktanya, ada golongan darah lain yang sukar ditemukan di dunia, yaitu golongan darah Rh null (atau Rhesus null) atau dikenal dengan golongan darah emas.

Dilansir dari The Jerusalem Post, golongan darah emas hanya dimiliki oleh 43 orang di seluruh dunia dan hanya 9 di antaranya yang dapat mendonorkan darahnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oleh sebab itu, golongan darah emas menjadi golongan darah terlangka di dunia.

Lantas, apa itu golongan darah emas?

Mengenal golongan darah emas

Golongan darah emas adalah golongan darah terlangka di dunia karena tidak mengandung antigen Rh (protein) dalam sel darah merahnya.

Golongan darah emas pertama kali ditemukan pada 1961 pada seorang wanita Aborigin di Australia.

Sejak saat itu, puluhan kasus aneh lainnya telah ditemukan. Para ilmuwan memperkirakan sekitar 1 dari 6 juta orang di seluruh dunia memiliki golongan darah ini.

Tidak ada yang tahu secara pasti berapa jumlah orang dengan golongan darah emas ini. Namun 43 orang terkonfirmasi memiliki golongan darah emas.

Orang dengan golongan darah Rh null harus bergantung pada kerja sama jaringan kecil pendonor Rh null di seluruh dunia jika mereka membutuhkan darah.

Sebab, hanya ada 9 pendonor aktif untuk golongan darah emas. Hal tersebut membuat golongan darah ini mejadi paling berharga di dunia sehingga disebut darah emas.

Baca juga: Benarkah Golongan Darah O Harus Mengurangi Konsumsi Kopi agar Tak Terjadi Pengentalan Darah?

Siapa yang memiliki golongan darah emas?

Dilansir dari MedicineNet, golongan darah emas merupakan hasil mutasi genetik (perubahan spontan pada gen).

Hal ini umumnya terlihat pada mutasi pada gen RHAG, yang mengkode glikoprotein terkait Rh. Protein ini diperlukan untuk mengarahkan antigen Rh ke membran RBC.

Mutasi RHAG sering dikaitkan dengan penyakit yang disebut stomatositosis herediter. Penderitanya dapat mengalami anemia hemolitik jangka panjang, ringan, dan peningkatan kerusakan RBC.

Fenotipe Rh null juga dapat dilihat pada kasus anemia tertentu yang mungkin diderita seseorang sejak lahir.

Berikut beberapa kondisi yang membuat seseorang berisiko lebih tinggi memiliki golongan darah emas:

  • Pernikahan sepupu (pernikahan antara sepupu, saudara laki-laki dan perempuan, atau siapa pun yang merupakan kerabat dekat atau jauh)
  • Gen autosomal (gen abnormal yang memiliki sifat penyakit, diturunkan melalui keluarga)
  • Perubahan atau penghapusan total gen tertentu, yaitu RHD dan RHCE atau RHAG.

Baca juga: Simak, Ini Golongan Darah yang Disukai Nyamuk

Apakah golongan darah emas bisa didonorkan?

Masih dari sumber yang sama, pemilik golongan darah emas bisa mendonorkan darahnya.

Hal ini karena tidak adanya antigen pada RBC sehingga seseorang dengan darah Rh null dianggap sebagai donor universal.

Darah mereka dapat disumbangkan kepada siapa pun yang memiliki golongan darah langka dalam sistem Rh.

Darah ini sangat baik untuk transfusi karena tidak memiliki antigen yang umum dan dapat diterima oleh siapa saja yang membutuhkan transfusi tanpa risiko reaksi transfusi darah.

Namun, karena kelangkaannya, sangat sulit untuk menemukan golongan darah emas ini.

Akan tetapi, Rh null biasanya tidak begitu menguntungkan bagi orang yang memilikinya. Karena ada kalanya, mereka yang memiliki golongan darah emas memerlukan transfusi darah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi